Bupati Sintang, dr. H. Jarot Winarno, M.Med.PH., menghadiri Outlook Ekonomi
Kalimantan Barat tahun 2023, yang dihadiri langsung oleh Gubernur Kalimantan
Barat, H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., yang juga sebagai Keynote Speech dalam
pelaksanaan Outlook Ekonomi dengan mengangkat tema "Tumbuh, Inklusif, dan
Berkelanjutan", yang dilaksanakan di Hotel Mercure, Kota Pontianak, Kamis,
26 Januari 2023.
Selain Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, S.H, M.Hum pertemuan
tersebut juga menghadirkan Kepala Badan
Perencanaan Daerah Provinsi Kalbar (BAPPEDA Prov Kalbar), Ir. Sukaliman, MT, sebagai
pembicara. Kegiatan Diskusi Outlook Ekonomi
Kalimantan Barat 2023 diselenggarakan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Kalimantan Barat.
Kepala BAPPEDA Prov Kalbar menjelaskan bahwa Kebijakan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Barat menerapkan Kebijakan Fiskal yang Ekspansif dan mempercepat
penyerapan anggaran di semester pertama sesuai arahan Gubernur Kalbar. Hal ini
dituangkan pada rencana penyerapan anggaran di triwulan pertama 15 %, triwulan
kedua 60 %, triwulan ketiga 80 % dan triwulan keempat 100%. Lebih lanjut
dirinya menyampaikan agar tidak terjadi kekhawatiran akibat intervensi dan
kebijakan dari Pemerintah Provinsi Kalbar.
"Maka dari itu perlunya mempersiapkan hal-hal yang penting agar tujuan
kita yang pertama, menyampaikan bagaimana pihak-pihak produsen bisa menyiapkan
diri, jangan sampai seperti di tahun 2022 kemarin ketika permintaan banyak,
datang barangnya terlambat. Yang kedua, dari Pihak Moneter mengenai saldo
minimum atau tingkat bunga agar menjaga keseimbangan uang yang beredar dengan
Intervensi ini bisa kita waspadai. Untuk itu dengan Kebijakan dari Pemerintah
Provinsi Kalimantan Barat yang menerapkan Kebijakan Fiskal yang Ekspansif
diharapkan bisa mendapat dukungan dari semua pihak", ungkap Sukaliman.
Pada kesempatannya Gubernur menyampaikan bahwa Provinsi Kalimantan Barat
masuk sepuluh besar Provinsi dengan Penyerapan Anggaran Tertinggi se Indonesia yaitu
urutan keempat. Kemudian untuk Pendapatan Asli Daerah Provinsi Kalimantan Barat
juga berada di peringkat Keempat terbesar se Indonesia berdasarkan Data dari
Depdagri.
"Hal itu menunjukan bahwa bila kita bisa konsisten maka Pertumbuhan
Ekonomi Kalimantan Barat pasti bagus, hanya Inflasi Kalimantan Barat yang lebih
tinggi dari Nasional yaitu 6,3", jelasnya.
Kemudian melalui analisanya Pertumbuhan Ekonomi Kalbar melalui Pendapatan
Asli Daerah dari tahun 2017 sebesar 1,945 triliun rupiah sampai 2019 terus
mengalami kenaikan, hanya di tahun 2020 yang turun karena Pandemi Covid 19, dan
tahun 2021 sampai sekarang menjadi 3,212 triliun rupiah.
"Hal itu tercapai karena pertumbuhan ekonomi yang bagus. Kemudahan
dalam pelayanan dan data yang lengkap merupakan faktor penting dalam
meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi", ungkapnya..
Orang nomor satu di Kalbar ini juga menekankan pentingnya meningkatkan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di setiap daerah. Hal ini karena Investor
umumnya melihat capaian IPM di daerah yang akan menjadi tujuannya berinvestasi,
bila IPM suatu daerah rendah dipastikan Investornya juga rendah, karena
menyangkut kepada ketersediaan tenaga kerja dan tingkat pendidikan yang
dibutuhkan oleh investor itu sendiri dalam memenuhi tenaga kerja yang
dibutuhkannya.
"Kepada Seluruh Kepala Daerah maupun Bappeda, masing-masing daerah
harus koordinasi terus dengan Badan Statistik agar lebih memahami Data-Data
Survey terutama masalah inflasi agar lebih efektif ketika melakukan kegiatan
yang dapat mempengaruhi penurunan inflasi. Kemudian untuk target capaian
Pertumbuhan Ekonomi di tahun 2023 mudah - mudahan bisa mencapai angka 5,5 - 6
%", harapnya
(RILIS PROKOPIM)
0 Komentar untuk "Gubernur Kalbar Jadi Keynote Speech Outlook Ekonomi Kalimantan Barat Tahun 2023, Bupati Sintang Hadir"