Romeo Mari Kita Jaga, Tata, Dan Rawat Kota Sintang

Romeo Mari Kita Jaga, Tata, Dan Rawat Kota Sintang

 


Hari Kota Sedunia diperingati pada tanggal 31 Oktober setiap tahunnya. Hari ini dideklarasikan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada tahun 2013 dan telah diperingati setiap tahun sejak saat itu.


"Selamat memperingati Hari Kota Sedunia (HKS). Dimana tujuan dari dibuatnya peringatan Hari Kota Sedunia adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang urbanisasi dan mendorong kerja sama global dalam pembangunan perkotaan yang berkelanjutan," kata anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang Romeo, senin (31/10/2022).


Hari ini menyoroti ketidaksetaraan di kota-kota terbesar di dunia dan mendorong inklusi sosial yang lebih besar, termasuk adanya kesetaraan dan akses ke layanan dan peluang.


Wakil rakyat dari politisi partai NasDem, Romeo mengungkapkan bahwa peringatan Hari Kota Sedunia menjadi penting karena pada perayaan seperti ini dapat menjadi suatu kesempatan dalam mendidik masyarakat terkait isu-isu yang menjadi perhatian dunia. Tidak hanya itu, peringatan ini juga dimaksudkan untuk memobilisasi kemauan politik dan sumber daya untuk mengatasi masalah global. Selain itu, hal ini juga dimaksudkan untuk merayakan dan memperkuat pencapaian kemanusiaan.


Hari Kota Sedunia lahir karena cita-cita Majelis Umum PBB yang mengarapkan naiknya minat masyarakat internasinal terhadap urbanisasi global. Lebih lanjur, Hari Kota Sedunia juga diinisiasi keinginan agar peringatan ini dapat mendorong kerja sama antar negara dalam memenuhi peluang mengatasi tantangan urbanisasi dan berkontribusi pada pembangunan perkotaan berkelanjutan di seluruh dunia.


"Mari bersama kita rawat, jaga, dan tata kota Sintang kita ini agar bisa menjadi jauh lebih baik, bersih, dan nyaman. Karna kota Sintqng ini adalah rumah besar bagi kita bersama," ujar Romeo.


Sejarah Hari Kota Sedunia ;

Urban October diluncurkan oleh UN-Habitat di tahun 2014 untuk menekankan tantangan perkotaan dunia dan melibatkan komunitas internasional menuju ‘Agenda Baru Perkotaan’.


Dilansir dari situs PBB, tujuan Urban October ini adalah untuk merumuskan cita-cita dalam menciptakan kota dan pemukiman yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan. Hal inilah yang mendasari relevansi misi UN-Habitat.


Melalui situs resmi PBB, disebutkan bahwa ketimpangan di kota-kota telah ada sejak 1980. Hal ini dilihat dari kota-kota besar dunia yang sering menjadi kota yang paling timpang. Oleh karena itu, tema tahun ini diusung sebagai bagian dari implementasi New Urban Agenda yang menempatkan topik kota-kota inklusif sebagai salah satu pilar utama untuk urbanisasi kota.


Pada Oktober 2016, Konferensi HABITAT III diadakan di Quito. Melalui konferensi ini didapatkan hasil terkait adopsi kerangka kerja baru yaitu mengarahkan dunia ke arah pembangunan perkotaan yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan kembali perencanaan kota, pengelolaan, dan perencanaan kota untuk nantinya layak huni.


Agenda Baru Perkotaan ini direncanakan untuk menentukan langkah menghadapi tantangan urbanisasi dalam dua dekade mendatang. Pada masa ini tantangan urbanisasi dipandang sebagai perpanjangan dari Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan, yang disepakati oleh 193 Negara Anggota PBB pada September 2015 .


Kota-kota harus didorong untuk berinovasi dan bereksperimen, dan juga belajar dari satu sama lain untuk mempercepat transisi ini, misalnya melalui inisiatif “kota kembar” atau jaringan kota. Selain itu, laporan tersebut menyebutkan kedepannya akan diperlukan pengganti pendekatan tata kelola "kota kompetitif" untuk ekonomi perkotaan dengan pendekatan "kota yang beralasan" yang melayani kepentingan semua warga negara.


Thanks for reading Romeo Mari Kita Jaga, Tata, Dan Rawat Kota Sintang | Labels: parlemen, sintang
0 Komentar untuk "Romeo Mari Kita Jaga, Tata, Dan Rawat Kota Sintang"

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.