Bupati
Sintang dr. H. Jarot Winarno menghadiri Temu Akbar Kader Tribina Kabupaten
Sintang Tahun 2022 pada Senin, 26
September 2022
yang lalu di Agrowisata Senentang Jerora 2 Sintang.
Dihadapan
Kader Tribina Kabupaten Sintang,
Bupati Sintang mengatakan upaya perbaikan status kesehatan dan
gizi ibu hamil dan sebelum hamil menjadi program yang strategis dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia hingga tiga generasi kedepan karena
kedaruratan dampak stunting mengancam kualitas sumber daya manusia Kabupaten Sintang secara khusus dan negara indonesia secara umum.
“peningkatan pengetahuan masyarakat
tentang gizi dan kesehatan perlu juga dilakukan secara sistematis dan
berkelanjutan sejak remaja, karena status gizi dan kesehatan remaja putri
sebelum memasuki kehamilan menjadi sangat penting dalam melindungi periode 1000
hari pertama kehidupan atau periode sejak mulai hamil sampai anak
berusia 2 tahun yang merupakan masa keemasan pertumbuhan otak dan organ tubuh
lainnya” terang Bupati Sintang
“pencegahan stunting lebih efektif dimulai dari keluarga, secara khusus untuk
keluarga-keluarga yang beresiko stunting yaitu keluarga yang mempunyai satu
atau lebih faktor resiko stunting yang terdiri dari keluarga yang memiliki anak
remaja atau calon pengantin, ibu hamil, anak usia 0
– 23 bulan, anak usia 24 bulan – 59 bulan berasal dari keluarga miskin,
pendidikan orangtua rendah, sanitasi lingkungan buruk dan air minum tidak
layak, sehingga pentingnya pembinaan bagi keluarga agar terwujud ketahanan
keluarga dalam mencegah terjadinya stunting” tambah Bupati Sintang
“salah satu penyebab
stunting yang disebutkan dalam Perpres no. 72 tahun
2021 adalah karena praktik pengasuhan yang tidak tepat atau pola asuh yang
tidak tepat oleh orangtua terhadap anak sejak anak dalam kandungan. kurangnya
pengetahuan orangtua tentang pentingnya asupan gizi selama 1000 HPK, ditambah
pola makan yang salah, cara mengasuh yang tidak tepat, ini menjadi salah satu
penyebab timbulnya anak-anak dengan stunting” tambah Bupati Sintang
“selain itu, dalam
upaya percepatan penurunan stunting, juga ada hak-hak anak yang harus dipenuhi
oleh orangtua, masyarakat maupun pemerintah. anak berhak untuk dipenuhi asupan
gizinya atau makanan, berhak untuk diberi kasih sayang dan perlindungan, berhak
untuk dipenuhi kesehatannya, sehingga anak-anak menjadi generasi yang berkualitas
dan bebas dari stunting” tambah Bupati
Sintang
“BKKBN mengeluarkan
program tribina yang bertujuan terbentuknya ketahanan keluarga melalui
pembinaan terhadap kelompok-kelompok kegiatan yaitu bina keluarga balita (BKB),
bina keluarga remaja (BKR) dan bina keluarga lanjut usia (BKL) yang bertujuan
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan orangtua maupun anggota keluarga lain
dalam membina tumbuh kembang, baik secara fisik, motorik, kecerdasan emosional
dan sosial ekonomi dengan baik kepada balita dan remaja sehingga hak-hak anak
bisa terpenuhi dan stunting juga dapat dicegah”
tambah Bupati Sintang
“dalam program tribina, kader tribinalah yang
akan memberikan edukasi atau bimbingan bagi orangtua atau keluarga yang
mempunya balita dalam melaksanakan pengasuhan atau pola asuh yang baik bagi
anak dan orangtua atau keluarga dari remaja. pola pengasuhan yang baik dari
orangtua dan terpenuhinya hak-hak anak sejak dalam kandungan akan mencegah
lahirnya generasi-generasi stunting yang pada akhirnya akan mewujudkan generasi
emas di 2045 atau bertepatan dengan 100 tahun Indonesia
merdeka” tutup Bupati Sintang
0 Komentar untuk "Bertemu Kader Tribina Se Kabupaten Sintang, Ini Permintaan Bupati Sintang"