Staf Ahli
Bupati Sintang Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Ulidal Muchtar
mengungkapkan keberhasilan pengendalian rabies sangat dipengaruhi oleh seberapa
besar keterlibatan seluruh lapisan masyarakat, baik keaktifan petugas
kesehatan, Dinas Kesehatan Hewan, prilaku masyarakat, keberhasilan sosialisasi
hewan penular rabies.
"Kita
sedang menghadapi kondisi kejadian luar biasa penyakit rabies. Pemkab sintnag
sudah menetapkan KLB karena telah merenggut nyawa saudara kita di sepauk dan
dedai. Ini merupakan kasus yang terjadi dalam rentang waktu yang
berdekatan," kata Ulidal saat menghadiri kegiatan peringatan Hari rabies
sedunia di Kantor Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Rabu 28 September
2022.
Dinas
Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang menetapkan sejumlah titik vaksinasi
rabies gratis di sejumlah kecamatan. Khusus di Kecamatan Sintang, ada 5 titik.
Antara lain: Puskeswan, Kantor Kelurahan Kapuas Kanan Hulu, Desa Jerora Satu,
Tanjung Puri dan Akcaya.
"Semoga
melalui momentum peringatan Hari rabies sedunia penyakit rabies yang merupakan
penyakit zoonosis dan juga berasal dari hewan bisa lekas berakhir. Mari kita
tingkatkan kepedulian terhadap kesehatan hewan lingkungan dan masyarakat,"
ajak Ulidal.
Sebagaimana
diketahui, kasus gigitan hewan penular rabies belum mereda di Kabupaten
Sintang, Kalimantan Barat. Bahkan, Dinas Kesehatan mencatat setiap harinya ada
menerima laporan kasus gigitan.
Sepanjang
tahun 2022, tercatat 209 kasus gigitan dan menyebabkan dua orang meninggal
dunia.
Gigitan
hewan penular rabies menelan 112 korban jiwa sepanjang 8 tahun terakhir dengan
total 19.619 kasus gigitan. Dari 14 Kabupaten kota di Kalbar, hanya Pontianak
yang masih bebas dari kasus rabies.
Kasus
rabies di Kalimantan Barat, muncul pada Oktober 2014. Delapan tahun lamanya,
kasus ini belum mereda hingga saat ini masih banyak laporan kasus gigitan
maupun korban jiwa.
0 Komentar untuk "Atasi Rabies. Ini Ajakan Staf Ahli Bupati Sintang Kepada Masyarakat Sintang"