Paroki Katedral Kristus Raja Sintang melaksanakan Seminar Membangun
Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Keluarga Melalui Pemanfaatan Pekarangan
Rumah Tangga di Balai Kenyalang pada Sabtu, 24 September 2022.
RD. Florianus Abong Pastor Kepala Paroki Katedral Kristus Raja Sintang
menyampaikan bahwa semua rumah tangga pasti memiliki pekarangan yang bisa
dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan dan salah satunya adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan keluarga.
"caranya adalah dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam
aneka tanaman pertanian bernilai ekonomi seperti cabe dan anek sayur sayuran.
Kami merasa perlu mendorong umat Katolik di Paroki Katedral Kristus Raja
Sintang untuk memanfaatkan pekarangan rumah sebaik mungkin" terang RD.
Florianus Abong
"harapan kami adalah keluarga-keluarga yang ada di Paroki ini bisa
semangat dan mulai bergerak memanfaatkan pekarangan untuk membangun ketahanan
pangan dengan menanam cabe, tanaman bumbu dan aneka sayuran. Hasil akhirnya,
kami ingin tanaman di pekarangan rumah ini bisa mencukupi kebutuhan keluarga
akan cabe, bumbu dan sayuran bahkan kalau bisa sampai dijual, itu lebih
baik" tambah RD. Florianus Abong
"seminar ini diikuti oleh 107 orang umat Katolik yang berasal dari 24
lingkungan yang ada di Paroki Katedral Kristus Raja Sintang" tutup RD.
Florianus Abong
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Sintang Veronika
Ancili salah satu narasumber dalam Seminar tersebut menyampaikan kenaikan bahan
bakar minyak yang terjadi tentu menyebabkan kenaikan harga kebutuhan keluarga.
"3 September 2022 BBM diumumkan naik harganya. Lalu kemudian terjadi
kenaikan harga beberapa komoditas di
Kabupaten Sintang. Kami memantau perkembangan harga 13 jenis komoditas yang
ada. Salah satu yang naik harganya adalah cabe dan sayuran. Dengan kondisi ini,
kami mendorong agar masyarakat bisa membangun ketahanan pangan yang bisa
dimulai dari keluarga" terang Veronika Ancili
"Saat ini penduduk Kabupaten Sintang sudah 434 ribu jiwa. Lahan
semakin berkurang, maka solusinya adalah pemanfaatan lahan sempit untuk menanam
yang bermanfaat. Jangan hanya menanam bunga saja, tetapi juga jenis lain yang
bisa membantu memenuhi kebutuhan keluarga. Dengan memanfaatkan pekarangan rumah
dengan menanam cabe dan sayuran, maka rumah akan semakin indah dan
bermanfaat" tambah Veronika Ancili
"dengan cabe dan sayuran ada di pekarangan, akan menghemat tenaga dan
biaya. Tinggal ambil saja, kapan pun bisa diambil, mau malam atau subuh, bisa
kita petik. Cabe dan sayur juga segar dan sehat. Pikiran jadi tenang dan bisa
menjadi aktivitas rekreasi juga" terang Veronika Ancili
"untuk polibag sebagai wadah menanam bisa bekas bungkusan minyak
goreng, ember bekas dan yang lainnya. Saran saya, tanamlah jenis tanaman yang
berumur pendek sudah bisa panen. Saya tidak hanya mendorong, tetapi saya juga
sudah melakukannya di halaman rumah saya" tambah Veronika Ancili
"mengapa kami mendorong untuk menanam cabe, hampir semua orang suka
cabe bahkan kalau tidak makan cabe, belum makan katanya. Sekarang cabe di Pasar
Junjung Buih mencapai 120 ribu per kilogram. Selain itu, cabe ini mudah
ditanam, bernilai ekonomi tinggi dan
dibutuhkan banyak orang" tambah Veronika Ancili
"nanti, kalau hasil tanaman banyak dan ingin dijual, manfaatkan media
sosial. Kirim di group WA, posting di
facebook atau instagram. Sekali lagi, ada banyak manfaat kalau kita bisa
memanfaatkan pekarangan rumah " tutup Veronika Ancili
Theresia Salim narasumber lainya yang merupakan Penyuluh Pertanian
Kecamatan Sintang menyampaikan materi tentang cara membuat eco-enzyme.
"eco-enzyme merupakan cairan serbaguna yang dihasilkan dari proses
permentasi. Cairan ini bisa dibuat
dengan bahan gula merah, air dan sampah organik atau sisa-sisa makanan dari
alam seperti sisa buah-buahan. Permentasi selama 3 bulan baru bisa digunakan
sebagai pupuk" terang Theresia Salim
"sampah organik sangat banyak dihasilkan oleh rumah tangga. Usai
seminar ini, saya harapkan setiap rumah bisa memilah sampah organik ini dan
mulai mencoba membuat eco-enzyme ini. Dengan demikian, kita sudah mengurangi
beban tempat pembuangan akhir sampah yang ada di Kota Sintang. Kita sudah
membantu pemerintah dan menjaga lingkungan. Kita sudah ikut menjaga bumi dan
diri kita sendiri" tambah Theresia Salim
"eco-enzyme ini sangat baik untuk tanaman cabe dan sayuran. Ampas dari
pembuatan eco-enzyme juga banyak manfaatnya" tambah Theresia Salim
0 Komentar untuk "Sebanyak 107 Umat Katolik Ikuti Seminar Pemanfaatan Pekarangan Rumah"