Arbudin Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah Kabupaten Sintang menjelaskan bahwa belum ada pengaruh yang signifikan
sebagai dampak kenaikan harga BBM terhadap kenaikan harga sembako di Kabupaten
Sintang.
“data kami menujukan, harga sembako relatif stabil. Ada kenaikan tetapi masih pada batas kewajaran. Naiknya
hanya 200 sampai 800 rupiah saja. Karena penyesuaian biaya transportasi. Kami
mengumpulkan data untuk 15 jenis kebutuhan masyarakat, hasilnya tidak mengalami
kenaikan harga dan stabil” terang Arbudin
“Untuk stok sembako di agen, sub agen dan bulog, aman
hingga 3 bulan ke depan. Untuk temped an tahu sebagai penyebab inflasi di Kabupaten
Sintang, memang bahan bakunya dari luar, tetapi harga kedelai masih stabil.
Bawang Bombay yang naik per hari ini” tambah Arbudin
Kurniawan Kadis Kominfo menyampaikan bahwa kalau inflasi meningkat tentu
akan melemahkan daya beli masyarakat sehingga sangat mungkin menyebabkan angka
kemiskinan akan meningkat.
“saat daya beli masyarakat menurun, akan sangat berpotensi menyebabkan
angka kemiskinan naik. Di Kabupaten Sintang, sudah ditetapkan bahwa garis
kemiskinan adalah bagi masyarakat yang memiliki penghasilan per orang per bulan
sebesar 550 ribu. Saat ini jumlah masyarakat Kabupaten Sintang yang miskin
adalah 9 persen dari total jumlah penduduk. Artinya sekitar 40 ribu orang”
terang Kurniawan
“data kemiskinan sebagai dampak kenaikan BBM, masih akan kami hitung. Tidak
bisa cepat dalam menghitung anga kemiskinan ini. Masyarakat bisa mendownload
aplikasi SIBEJI di Playstore yang kami kelola. Karena OPD teknis langsung yang
menginput perkembangan harga di Kabupaten Sintang” beber Kurniawan
Koordinator Fungsi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Badan
Pusat Statistik kabupaten Sintang Momon Herwanto menjelaskan bahwa ada tiga
jenis inflasi yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Sintang yakni
data inflasi bulanan, inflasi tahun berjalan dan inflasi tahunan.
“inflasi bulanan, untuk Agustus 2022 malah Sintang mengalami deflasi, lalu
inflasi tahun berjalan, Sintang mengalami inflasi sebesar 4,52 persen dan
inflasi tahunan ini yang disampaikan Bapak Presiden RI kemarin yakni sebesar
7,39 persen. Soal tempe dan tahu sebagai
penyebab inflasi memang terjadi kenaikan harga yang signifikan dari kedua
komoditas, kemungkinan terjadi kenaikan bahan baku” beber Momon Herwanto
0 Komentar untuk "Jumpa Pers Soal Inflasi, Kadis Perindagkop SintangTegaskan Stok Sembako Aman Untuk 3 Bulan Lagi"