Vaksin Booster Bagi Ternak, Asisten II Sintang Ikut Suntik Sapi

Vaksin Booster Bagi Ternak, Asisten II Sintang Ikut Suntik Sapi

 


Asisten II Sekretariat Daerah, Yustinus J, S.Pd. M. AP menghadiri sekaligus mengikuti Pelaksanaan Program Vaksinasi Booster terkait Penyakit Mulut & Kuku (PMK) di Kabupaten Sintang, Selasa siang, 1 Agustus 2022, di Kandang Perternak warga, Kec. Sungai Tebelian.

Turut hadir dan ikut serta juga yakni Kadistanbun Kab. Sintang, Kepala BPBD Kab. Sintang, Danyon 642/Kps, Polres Sintang, serta Tim Kesehatan dari Kementan RI.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Elisa Gultom mengatakan data populasi ternak di kabupaten sintang sebanyak 6.935 ekor sapi. Dari vaksin yang ada, masih kekurangan 6.635 dosis.

"Bantuan dari pusat hanya berupa vaksin. Untuk peralatan lain seperti APD, sarung tangan, masker, spuit, dan jarum serta tanda leher ternak setelah divaksin dibebankan pada kabupaten masing- masing," kata Gultom.

Sementara itu, Petugas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sintang telah menyelesaikan vaksinasi penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak untuk tahap pertama.

Sebanyak 600 dosis vaksin telah disuntik ke ternak warga untuk antisipasi menyebarnya Penyakit Mulut dan Kuku.

"Untuk tahap pertama sintang dapat 600 dosis untuk 600 ekor ternak sapi terealisasi 598 ekor.," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang , Eka Dahliana.

Sejauh ini, tidak ada kendala vaksinasi PMK di Kabupaten Sintang untuk tahap pertama.

"Tidak ada kendala. 2 ekor sapi hanya kesalahan mengambil vaksin saat memasukkan ke spuit alias tumpah," katanya.

Pemkab sintang sudah membentuk satgas untuk pencegahan dan penanggulangan penyakit mulut dan kuku. Bahkan, bidang peternakan dan kesehatan hewan pada hari raya idul adha ," ujar Eka.

Menurut Eka, peternak boleh mengambil sapi dari luar daerah yang belum ditemukan kasus PMK . Namun wajib menunjukan surat keterangan kesehatan hewan.

"Bisa mendatangkan dari luar dari Kabupaten yang belum kena wabaH PMK dengan membawa surat SKKH. Dan melaporkan ke kami dibuat surat rekomendasi dan dikarantina selama 14 hari," jelasnya.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesmavet pada Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar, drh.Banter Wahyudi mengapresiasi Pemkab Sintang atas respon tepat dalam menghadapi kejadian penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Kami pemprov kalbar tentu mengapriesiasi yang telah dilakukan pemkab sintang dan memang kami akui sintang termasuk paling tepat dalam rangka memberikan respon terhadap PMK. Dari semua edaran baik mentan, gubernur terkait penangggulangan PMK, hampir semua sudah dilaksanakan di sintang," ujar  Banter Wahyudi.

Menurut Banter Wahyudi, saat ini Kabupaten Sintang masih zona hijau atau aman dari kasus PMK.

"Saya kira ini suatu hal yang sangat bagus. Masih aman serta sangat poaitif apabila nanti pada tahap berikutnya kita bisa mengejar target vaksinasi dalam waktu dekat vaksin PMK tahap dua segera vaksin datang dari pusat," jelasnya.

Selain itu, berdasarkan rapat Pemprov Kalbar dengan Polda Kalbar dalam rangka percepatan pendataan ternak yang akan divaksin nanti di Kalbar akan melibatkan dari unsur TNI dan Polri.

"Kemarin ada kesepakatan akan melibatkan bhabin di masing-masing desa, sehingga pendataan akan lebih akurat dan kita bisa lebih tepat melakukan vaksinasi PMK yang akan datang," jelas Wahyudi.

Vaksinasi hewan ternak untuk pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mulai digelar di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Tahap pertama, sapi peternak di Desa Sungai Ukor dan Merarai Satu, Kecamatan Sungai Tebelian yang menjadi target vaksinasi.

Dari 19 provinsi di Indonesia, Kalbar satu di antaranya yang masuk dalam tahap pertama vaksinasi hewan ternak.

"Jumlah vaksin yang diterima untuk kabupaten sejumlah 600 dosis untuk 600 ekor ternak sapi," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Elisa Gultom, Rabu 29 Juni 2022 saat launching vaksinasi PMK pada ternak sapi di Kantor Kecamatan Sungai Tebelian.

Menurut Gultom, Kecamatan Sungai Tebelian dan Binjai dipilih menjadi lokasi vaksin PMK tahap pertama karena populasi ternak cukup banyak.

"Jadwal vaksin dari pusat untuk sintang harus selesai pada 25 Juni sampai 2 juli. Setelah selesai vaksinasi harus melaporkan secara rinci penggunaan vaksin menggunakan aplikasi isikhnas karena dimonitoring langsung oleh presiden," ungkap Gultom.

Gultom menyebut, data populasi ternak di kabupaten sintnag sebanyak 6.935 ekor sapi. Dari vaksin yang ada, masih kekurangan 6.635 dosis.

"Bantuan dari pusat hanya berupa vaksin. Untuk peralatan lain seperti APD, sarung tangan, masker, spuit, dan jarum serta tanda leher ternak setelah divaksin dibebankan pada kabupaten masing- masing," kata Gultom.

Launching Vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan ternak seperti Sapi, Kambing, Kerbau dan hewa berkuku belah lainnya di Halaman Kantor Camat Sungai Tebelian dihadiri langsung oleh Bupati Sintang, Jarot Winarno di tandai penyuntikan hewan ternak sapi sebanyak 2 ekor langsung oleh Bupati Sintang

 

Thanks for reading Vaksin Booster Bagi Ternak, Asisten II Sintang Ikut Suntik Sapi | Labels: sintang
0 Komentar untuk "Vaksin Booster Bagi Ternak, Asisten II Sintang Ikut Suntik Sapi"

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.