Sekretaris Kabupaten Sintang, Dra. Yosepha Hasnah, M. Si, menghadiri
kegiatan peresmian Gereja Katolik Santo Yosef Stasi Ajak, Paroki Santo Martinus
Kelam, Keuskupan Sintang, di Kecamatan Kelam Permai, pada Minggu, 17 Juli 2022,
yang di resmikan oleh Uskup Sintang, Mgr. Samuel Oton Sidin, O.F.M. Cap.
Uskup Sintang Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM. Cap mengingatkan umat Katolik
bahwa setiap gereja yang sudah diberkati harus menjadi sarana rohani yang harus
diperlakukan dengan hormat dan pantas.
“gereja ini harus dipakai sebagai sarana ibadat dan kegiatan liturgi.
Dilarang menggunakan gereja ini untuk kegiatan profan dan hal yang bertentangan
dengan ajaran dan moral Katolik. Gereja harus menjadi sarana penumbuh iman dan
kasih, penguat semangat persaudaraan dikalangan umat beriman, penyubur
kekudusan, peneguh pelayanan, pendorong
pewartaan dan kesaksian. Gedung gereja yang
sudah diberkati menjadi sarana untuk membantu semua orang Katolik
menjadi orang yang dewasa dalam iman. Dengan kata lain, gereja menjadi sarana
untuk membentuk insan-insan Katolik untuk menjadi militan, tidak hanya sekedar
menjadi seorang Katolik” pesan Uskup Sintang
“Gereja menjadi tempat berdoa dan menimba inspirasi dari Tuhan, untuk
selanjutnya berangkat dalam perziarahan di dunia mewartakan kebaikan Tuhan.
Inilah tugas dan tanggungjawab yang harus diemban oleh setiap orang
Katolik”pesan Uskup Sintang” pesan Uskup Sintang
Pastor Paroki Santo Martinus Kelam Dedai Pastor Leonardus Miau, Pr. menjelaskan
bahwa luas bangunan Gereja Katolik Santo Yosef Stasi Ajak, Paroki Santo
Martinus Kelam mencapai 640 meter persegi atau 32 x 20 meter. “biaya yang
dihabiskan untuk pembangunan gereja adalah 3.7 milyar yang berasal dari Pemprov
Kalbar, Pemkab Sintang dan donator bersama umat. Ada juga yang membantu dalam
bentuk material seperti batu, semen dan pasir. Saya bersyukur atas rahmat yang
sudah diterima oleh umat disini melalui banyak tangan. Kami berterima kasih
kepada Pemprov Kalbar, Pemkab Sintang, Keuskupan Sintang, para donator, dan
umat di Paroki Pandan sehingga pembangunan gedung gereja bisa selesai” terang
Romo Pastor Leonardus Miau, Pr.
“Gereja ini sudah diberkati dan sudah digunakan untuk misa. Meskipun fisik
bangunan belum selesai 100 persen. Beberapa bagian dalam gereja belum bisa
diselesaikan seperti sakristi, jendela dan pintu. Kami akan meneruskan
pembangunan fisik gereja. Saya mengajak seluruh umat Katolik Santo Yosef Stasi
Ajak untuk menggunakan gereja ini dengan baik. Gereja boleh kotor dan rusak,
asalkan digunakan dengan baik untuk beribadah” tambah Romo Pastor Leonardus
Miau, Pr.
Pastor Paroki Santo Martinus Kelam Permai, RD. Leonardus Miau menyampaikan
bahwa pihaknya sedang melakukan pembangunan 21 gereja di wilayah Paroki Santo
Martinus Kelam Permai.
“Jadi, perlu saya sampaikan juga bahwa di saat bersamaan kami sedang
membangun 21 gereja. Dan beberapa di antaranya berukuran besar,” ungkap RD.
Leonardus Miau
“Umat di sini sangat ingin membangun
gereja besar, namun kita juga perlu melihat kemampuan kita. Perjuangan umat
disini sangat baik, jadi saya juga sebagai pastor paroki sangat semangat
mendukung pembangunan gereja di stasi ini. Di dua paroki yakni Kelam Permai dan
Dedai ini ada 64 stasi,” katanya.
Dengan dilakukannya pembangunan beberapa rumah ibadah ini, kata dia,
merupakan awal dan tanda yang baik. Selain itu, merupakan bukti bahwa gerakan
umat ingin membangun gereja baru sebagai bentuk perkembangan umat beriman
sangat besar.
“Tentunya, gereja ini milik bersama, maka dana untuk membangun gereja yang
utama bersumber dari swadaya umat, kalau ada bantuan, kita syukuri. Gereja yang
mandiri menjadi cita-cita kita semua, dimana umat lebih utama membangun gereja.
Kalau bisa 70 persen dari umat, dan 30 persen dari bantuan,” ucap RD. Leonardus
Miau.
Dia juga mengungkapkan bahwa membangun sebuah rumah ibadah yang
representatif tidak lah mudah seperti yang dapat dilihat. “Membangun gereja ini
gampanggampang susah, tapi kalau kompak dan gotong royong, saya yakin bisa.
Kompak dan terbuka itu penting. Keuangan penting untuk dibuka kepada umat
karena sumber dananya dari umat. Jangan sampai pengeluaran menjadi sangsut.
Karena bisa mengganggu pembangunan gereja. Saya dimana-mana selalu mengingatkan
soal ketetbukaan anggaran pembangunan gereja,” tuturnya.
Kemudian kata dia, dalam membangun gereja tidak harus sampai 10 tahun, baru
pembangunanya rampung diselesaikan.
“Cukup 5 tahun harus selesai. Mudah-mudahan gereja ini bisa selesai sesuai
rencana,” pungkasnya
0 Komentar untuk "Kunjungi Ajak Kelam Permai, Sekda Sintang Hadiri Peresmian Gereja Katolik Santo Yosef"