Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno, M. Med. memimpin rombongan melakukan
ziarah ke makam pendiri Kota Sintang yakni Djoebair Irawan I yang terletak di
Kelurahan Kapuas Kiri Hilir, Kabupaten Sintang dan berada di sekitar Keraton Al
Mukaramah Sintang. Ziarah ini merupakan rangkaian dari kegiatan peringatan Hari
Jadi Kota Sintang yang ke 660 Tahun 2022 pada Selasa, 10 Mei 2022.
Tiba di Makam Djoebair Irawan I, Bupati Sintang bersama Anggota Forkopimda
tampak menaburkan bunga secara bergiliran diatas makam. Makam Djoebair Irawan I
berdekatan dengan makam Sultan Agung. Makam ini sudah ditetapkan sebagai benda
cagar budaya yang dilindungi berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 tahun 1992
tentang Benda Cagar Budaya. Djoebair Irawan
I wafat diperikarakan pada abad ke-7 atau abad ke-8. Makam Djoebair
Irawan memiliki panjangnya mencapai 8
meter.
Terkait Makam Djoebair Irawan I ini, Ketua Majelis Adat dan Budaya Melayu
(MABM) Kabupaten Sintang H. Ade Kartawijaya mengingatkan Pemerintah Kabupaten
Sintang untuk memberikan perhatian dan penghargaan kepada Djoebair Irawan
sebagai Raja Sintang pertama ketika belum memeluk Islam atau disebut Kerajaan
Sintang Hindu. “perhatian itu, bisa dalam bentuk membuat prasasti di makam
Djoebair Irawan. Di prasasti itu, saya usulkan bertuliskan seperti ini “Disini
Dimakamkan Pendiri Kota Sintang Djoebair Irawan. Hari Jadi Kota Sintang, 10 Mei
1362 Masehi” terang H. Ade Kartawijaya
“di bagian atas tulisan itu. Bisa dibuat gambar lambang makam Hindu karena
saat itu Djoebair Irawan merupakan pemeluk Hindu. Lalu ada gambar saka tiga
untuk menujukan lokasi Kerajaan Sintang yakni di pertigaan dua sungai yakni
Sungai Kapuas dan Sungai Melawi” tambah
H. Ade Kartawijaya
“seperti di Kota Pontianak itu, di makam pendiri kerajaan Pontianak dibuat
prasasti seperti itu. Sehingga nantinya, makam Djoebair Irawan bisa dijadikan
tempat wisata sejarah bagi masyarakat. Dan orang yang berkunjung ke makam
Djoebair Irawan akan langsung tahu dengan membaca tulisan yang ada di prasasti
bahwa pendiri Kota Sintang adalah Djoebair Irawan” terang H. Ade Kartawijaya
“selain pembuatan prasasti, saya juga menyarankan kepada Pemkab Sintang
untuk membangun atap yang tinggi di
makam Djoebair Irawan. Supaya makamnya terjaga dan teduh saat ada
masyarakat yang mengunjungi atau berwisata kesana. Hanya saja, atap yang
dibangun harus terpisah dengan atap untuk makam Sultan Agung yang merupakan
Raja Sintang Islam pertama. Disitu hanya ada dua makam, yakni makam Djoebair
Irawan dan makam Sultan Agung” tambah H.
Ade Kartawijaya
0 Komentar untuk "Kota Sintang Didirikan Oleh Djoebair Irawan I, Bupati Sintang Pimpin Rombongan Lakukan Ziarah"