Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno, M. Med. PH merupakan Ketua Lingkar
Temu Kabupaten Lestari (LTKL) yang berpusat di Jakarta. Kabupaten Sintang,
Kalimantan Barat, terpilih menjadi Ketua Umum Perkumpulan Lingkar Temu
Kabupaten Lestari (LTKL), berdasarkan Rapat Umum Anggota (RUA) yang
diselenggarakan secara virtual pada 2021 lalu. Oleh karenanya, Lingkar Temu
Kabupaten Lestari (LTKL) melaksanakan vaksin bagi masyarakat di pedalaman. Lingkar
Temu Kabupaten Lestari (LTKL) bekerjasama dengan AMAN (Aliansi Masyarakat Adat
Nusantara).
Puluhan siswa Sekolah Dasar Negeri 26 Sungai Raya, dan masyarakat Kecamatan
Sepauk, Sintang, Kalimantan Barat, disuntik vaksin, Jumat 8 April 2022.
Vaksinasi anak di Kecamatan Sepauk, merupakan bagian dari program tanggap
darurat Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) untuk membantu
kabupaten-kabupaten anggota LTKL mempercepat capaian vaksinasi, khususnya
menyasar masyarakat rentan, seperti masyarakat adat, petani, nelayan,
disabilitas, lansia dan anak.
Terdapat total 2.970 dosis vaksin bantuan dari LTKL untuk Kabupaten
Sintang. Setelah selesai menyasar masyarakat, vaksinasi digencarkan untuk anak
usia 6--11 tahun.
"Kami melibatkan kerjasama dengan AMAN (Aliansi Masyarakat Adat
Nusantara) untuk menyasar vaksinasi masyarakat adat. Kami juga mencoba untuk
menyasar vaksinasi anak sekolah, ini baru yang pertama," kata Giza
Feristya Sari, Staf Emergency Unit Lingkar Temu Kabupaten Lestari.
Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) merupakan asosiasi pemerintah
kabupaten untuk mewujudkan pembangunan yang lestari dan menyejahterakan
masyarakat sesuai dengan agenda nasional melalui gotong royong multipihak.
Anggota LTKL berjumlah 9 kabupaten yang ada di 6 provinsi di Indonesia.
Di Provinsi Kalimantan Barat, ada tiga kabupaten yang menjadi anggota LTKL,
antara lain: Sintang, Sanggau dan Kapuas Hulu.
Kepala SDN 26 Sungai Raya, Herman Nganas memberi dukungan penuh pelaksanaan
vaksinasi anak dosis kedua.
"Dukungan dari kami secara totalitas 100 persen. Kami mengharapkan
anak-anak bisa vaksin, agar kami bisa bejalar normal dan terhindar dari ancaman
virus corona," katanya.
Herman mengaku tidak mengalami hambatan dalam pelaksanaan vaksinasi anak.
Sejauh ini, pihak sekolah merangkul orangtua apabila ada anak yang takut
disuntik vaksin. "Dosis pertama kemarin 85 persen. Hambatan ada anak yang
takut, tetapi itu bisa diatasi karena kami menghadirkan orangtua,"
katanya.
Capaian vaksinasi anak di Kecamatan Sepauk, saat ini baru mencapai angka
55,79 persen dari target 80 persen. Sementara vaksinasi yang sudah melebihi
target antara lain dosis pertama mencapai 95,91 persen dan lansia 89,13 persen.
Untuk anak dan dosis kedua belum mencapai target.
"Dosis 2 dari target 70 persen kita baru mencapai angka 51,58 persen.
Untuk anak dosis satu, dari target 80 persen capaian kuta baru diangka 55,79
persen," kata Kepala Puskemas Sepauk, Ya' Audulliansyah.
Kendala utama dalam percepatan vaksinasi di Kecamatan Sepauk, minimnya
ketersediaan vaksin. Selain itu, persentasi capaian vaksinasi di atas belum
termasuk data dari Puskesmas Sekubang yang belum dientri
"Kendala lainnya keterbatasan ketersediaan vaksin. Dan insyaallah
kalau vaksin tersedia kita juga akan melaksnakan vaksinasi untuk memenuhi
target dosis kedua dan target anak sekolah yang belum terpenuhi. Vaksin ini
berkurang semenjak bulan maret 2022. Karena tanpa ada vaksin kita tidak bisa
melaksanakan vaksinasi," jelasnya
0 Komentar untuk "Sintang Sebagai Ketua, LKTL 2. 970 Dosis Vaksinasi Bagi Warga Sepauk"