Bupati Sintang yang diwakili oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang,
Yustinus J menghadiri sekaligus membuka pelaksanaan kegiatan Pelatihan Tenun
dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) kepada kelompok wanita prakarya Desa Umin
Jaya, yang dilaksanakan di Aula Desa Umin Jaya, Kecamatan Dedai, Kabupaten
Sintang, pada Senin, (4/4/2022).
Turut mendampingi Asisten II yakni Perwakilan dari Bank Indonesia Cabang Kalimantan
Barat, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Sintang, Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Sintang, Ketua Tim
Penggerak PKK Sintang, serta tamu undangan lainnya.
Dalam arahannya, Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat
Daerah Kabupaten Sintang, Yustinus J, menyampaikan ucapan terimakasih kepada
Bank Indonesia cabang Kalbar yang telah memberikan perhatian kepada Kabupaten
Sintang, “saya sampaikan ucapan terimakasih kepada BI yang telah memperhatikan
Kabupaten Sintang secara khusus terkait dengan tenun ikat di Desa Umin Jaya
ini, dimulai memberikan bantuan, hingga pelatihan, dan tentunya bantuan ini
bermanfaat bagi Kabupaten Sintang terutama di Desa Umin jaya ini”, ucap
Yustinus.
Menurut Yustinus, para pengrajin tenun ikat di Kabupaten Sintang ini
diharapkan kedepannya dapat diperhatikan dengan baik, “Bank Indonesia
bekerjasama dengan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Sintang
terkait perhatiannya kepada tenun ikat, tentu potensi-potensi yang ada di
Sintang salah satunya kerajinan tenun ikat di Desa Umin Jaya ini perlu
diperhatikan dan perlu adanya doronan dari Pemkab Sintang maupun dari BI”,
ujarnya.
Yustinus menambahkan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang akan melakukan
promosi hasil tenun ikat di Sintang melalui aturan yang akan dibuat dan
direncanakan, “saya sudah sampaikan, kita perlu membuat satu aturan/regulasi
bagaimana caranya untuk mewajibkan seluruh ASN di Sintang sampai ke perangkat
desanya untuk menggunakan baju bermotif tenun ikat asal Sintang, hal tersebut
adalah upaya kita mempromosikan/mendorong hasil tenunan daripada penenun ikat
di Sintang, terutama hasil tenun ikat dari Desa Umin Jaya dan Desa Ensaid
Panjang, nanti barangkali ada regulasinya, dengan demikian jika ada
regulasinya, maka para pengrajin tenun ikat di Sintang menjadi semangat dalam
membuat kerajinan tenun ikat ini”, tambahnya.
Yustinus berpesan kepada seluruh peserta yang pelatihan agar dapat
mengikuti kegiatan dengan sebaik-baiknya, “jangan sia-siakan kesempatan,
apalagi bantuan datang ke kita, mari sama-sama kita ikuti pelatihan ini dengan
sebaik-baiknya, ikuti arahan dimulai dari pemasangan alat tenun, hingga
melakukan pewarnaan, ditambah lagi kita harus memahami dan berlatih bagaimana bisa
menghasilkan kualitas tenun yang baik, agar kedepannya tenun menjadi
berkualitas sehingga akan menarik perhatian, menarik minat konsumen yang akan
membelinya, tentu ini salah satu upaya memajukan tenun ikat di Desa Umin Jaya
ini”, pesan Yustinus.
Sementara itu, Kepala Desa Umin Jaya, Hamir Matius menjelaskan bahwa
pelaksanaan pelatihan yang mengikuti kegiatan ini merupakan generasi-generasi
penerus tenun ikat di Desa Umin Jaya, “perlu diketahui, para pengrajin /
penenun di Desa Umin Jaya ini cukup banyak, sehingga yang ikut kegiatan
pelatihan ini tidak semuanya, akan tetapi bagi ibu-ibu yang mengikuti kegiatan
ini nantinya akan meneruskan informasi atau memberikan pelatihan kepada ibu-ibu
yang lain, karena kami di Desa Umin Jaya ini banyak generasi penerus penenun,
mulai dari anak-anak hingga dewasa itu kami bina untuk bisa menenun, mengenali
motif, nama-nama motif, hingga terkait pewarnaan”, jelasnya.
Hamir Matius menyampaikan harapannya kepada Pemerintah Kabupaten Sintang
dan Bank Indonesia cabang Kalimantan Barat terkait dukungan kepada para
pengrajin di Desa Umin Jaya, “yang pertama, kepada Pemerintah Daerah Kabupaten
Sintang, saya berharap apabila hasil-hasil daripada para pengrajin tenun ikat
Desa Umin jaya ini baik dan bagus, maka saya berharap hasil tenun ini dijadikan
pakaian wajib untuk kantor-kantor paling tidak satu hari dalam seminggu”,
ucapnya.
“yang kedua, kepada Pemerintah Kabupaten Sintang dan Bank Indonesia kami
berharap agar dapat membantu kami
kedepannya untuk mendirikan bangunan gedung seni di Desa Umin Jaya ini,
serta perlu bantuan terkait mesin jahit, untuk lahan gedung seni kami sudah
menghibahkan tanah untuk pembangunan gedung tersebut, nantinya gedung seni Desa
Umin Jaya akan kami gunakan untuk para pelaku pengrajin tenun ikat untuk
melakukan penenunan hingga kegiatan-kegiatan pelatihannya, yang dimana kami
akan melakukan inovasi-inovasi terkait motif yang kekinian”, tambah Hamir
Matius.
0 Komentar untuk "Penenun Desa Umin Jaya Ikuti Pelatihan ATBM, Ini Kata Bupati Sintang"