Panitia MTQ Kalbar Cek Kesiapan Akomodasi Untuk Kafilah, Semua Hotel Sudah Siap

Panitia MTQ Kalbar Cek Kesiapan Akomodasi Untuk Kafilah, Semua Hotel Sudah Siap

 


Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran  Ke XXI Tingkat Provinsi Kalimantan Barat di Kabupaten Sintang menyisakan 12 hari lagi setelah sempat diundur dari 24-30 November 2021 menjadi 11-17 Desember 2021. Untuk itu, Panitia Pelaksana MTQ Kalbar melakukan pengecekan ke 14 hotel dan penginapan di Kota Sintang yang akan dijadikan lokasi penginapan selama 7 hari para kafila dari 14 kabupaten kota se Kalimantan Barat.

Yustinus J Ketua II Panitia Pelaksanaan MTQ Kalbar memimpin pelaksanaan pengecekan kesiapan hotel dan penginapan pada Minggu, 28 November 2021. Usai pengecekan, Yustinus J menyampaikan panitia sudah melakukan pengecekan 8 hotel selama satu hari keliling bersama tim yang lainnya.

“hasilnya 8 hotel yang kami cek, semuanya sudah memenuhi standar dan persyaratan yang diminta. Memang ada beberapa yang masih kurang, tetapi masih ada waktu untuk pengelola hotel untuk memperbaikinya. Kami mengecek keamanan, air bersih dan  kebersihan” terang Yustinus J

“tamu kita ini kan berasal dari kabupaten kota se Kalimantan Barat, jadi sekalian sebagai sarana promosi hotel yang bersangkutan, maka berikan pelayanan yang terbaik kepada para kafilah nanti. Sehingga kesan dari para tamu terhadap hotel tersebut menjadi sangat baik dan suatu saat mereka akan ke Sintang dan bisa menginap lagi di hotel tersebut” terang Yustinus J

“harapan kami, hotel yang sudah ditunjuk untuk berbenah diri menyambut para kafilah. Kontingen dari kabupaten kota memang tidak ada memberikan pesan khusus soal penginapan. Tetapi kita wajib menyediakan penginapan yang layak dan nyaman kepada tamu kita. Hotel dan penginapan di Kota Sintang menurut kami sangat layak dan cukup” tambah Yustinus J

 Yuspiandi dari Anggota Seksi Akomodasi Panitia MTQ menyampaikan bahwa jajaran seksi akomodasi sangat siap menyambut para tamu dengan menyiapkan penginapan yang layak. “kami selalu berkoordinasi dengan para manajemen hotel yang sudah di tunjuk. Komunikasi dengan manajemen dan owner hotel berjalan baik. Keamanan, kebersihan dan air bersih menjadi hal yang sangat penting” terang Yuspinadi

Sulaiman dari Anggota Seksi Akomdasi yang lainnya menyampaikan timnya melakukan pengecekan di 4 hotel dan semua sudah siap menyambut para kafilah yang akan berdatangan pada Jumat, 10 Desember 2021.

“akomodasi para kafilah sudah siap. Kapasitas hotel juga sudah disesuaikan dengan jumlah kafilah dari kabupaten kota yang memang berbeda-beda. Di kawasan Sungai Durian ada 5 hotel yang sudah kami siapkan untuk kafilah dan dewan hakim. Semua hotel sudah kami cek, sangat layak dan sesuai dengan jumlah kafilah sesuai dengan yang mereka kirim kepada kita panitia. Penambahan jumlah peserta kabupaten kota menjadi tanggungjawab kabupaten masing-masing. Saat ini persiapan akomodasi sudah 90 persen siap” terang Sulaiman

 

Goodhope Group Bantu Korban Banjir di Kabupaten Sintang, Serahkan 1 Ton Beras dan 100 Dus Mi Instan

Goodhope Group Bantu Korban Banjir di Kabupaten Sintang, Serahkan 1 Ton Beras dan 100 Dus Mi Instan

 


Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sintang Bernhad Saragih menerima bantuan sembako dari Goodhope Group di Halaman Kantor BPBD Sintang pada Minggu, 28 November 2021.

Frans Runjan Humas Manager PT Sinar Sawit Andalan dan PT Sumber Hasil Prima yang berbasis di Kecamatan Serawai dan Ambalau menjelaskan bahwa dua perusahaan perkebunan kelapa sawit yang tergabung dalam Goodhope Group turut prihatin yang mandalam atas musibah bencana alam banjir yang melanda Kabupaten Sintang.

“untuk itu kami ingin turut membantu meringankan beban korban banjir dengan membantu 1 ton beras dan 100 dus mi instan kepada BPBD Kabupaten Sintang untuk kemudian disalurkan kepada korban banjir” terang Frans Runjan

“pimpinan kami di Jakarta tidak bisa hadir untuk menyerahkan bantuan ini. Yang pasti pimpinan bersama manajemen sangat prihatin dengan bencana alam banjir yang tidak kita kehendaki. Terima kasih kepada para relawan yang sudah membantu korban banjir” terang Frans Runjan

Frans Runjan menceritakan bahwa saat banjir melanda Kecamatan Serawai awal Oktober 2021 kemarin, manajemen Goodhope Group sudah melakukan kegiatan sosial dengan mendirikan posko dan membentuk tim pertolongan. “saat banjir sedang tinggi, tim kami ikut mengevakuasi warga yang rumahnya terendam banjir dan memberikan bantuan sembako

Kepala BPBD Sintang Bernhad Saragih menjelaskan bahwa bantuan sembako ini akan langsung didistribusikan untuk korban banjir mengingat daya tahan sembako ini sangat terbatas.

“ini termasuk bantuan pasca banjir. Kami sudah memilah mana bantuan yang akan kami stokan dan mana yang langsung didistribusikan” terang Bernhad Saragih.

“kami berterima kasih sudah peduli. Saya berharap mereka menjadi garda untuk Serawai dan Ambalau. Mereka  saat banjir besar melanda Serawai awal Oktober kemarin, pihak perusahaan sudah membantu sembako. Seandainya semua kecamatan ada perusahaan yang bisa langsung membantu, kami akan tenang. Jadi saat banjir terjadi, pihak perusahaan bantu dulu korban banjir di kecamatan, sambil menunggu bantuan dari Pemerintah Kabupaten Sintang. Kalau kita kan tidak bisa langsung datang bantuannya” terang Bernhad Saragih

“kalau ada perusahaan di Kayan Hilir dan Kayan Hulu yang mau peduli lebih bagus. Jadi saat banjir terjadi, mereka dulu yang bantu warga, sambil menunggu bantuan dari kita di kabupaten” terang Bernhad Saragih

 

Geobag Akan Dipasang di Sepanjang Jalan Pinggiran Sungai Melawi, Ini Kata Sekda Sintang

Geobag Akan Dipasang di Sepanjang Jalan Pinggiran Sungai Melawi, Ini Kata Sekda Sintang

 


Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yosepha Hasnah menghadiri Sosialisasi Penanganan Darurat Banjir di Kabupaten Sintang oleh PT. Wijaya Karya (WIKA) di Balai Praja Kantor Bupati Sintang pada Kamis, 25 November 2021.

Sosialisasi dilaksanakan mengingat akan segera dimulainya pelaksanaan pengerjaan pemasangan geobag tahap pertama di pinggiran Sungai Melawi sepanjang 4 KM oleh  PT. Wijaya Karya (WIKA) berdasarkan Surat Perintah Kerja Sementara tanggal 23 November 2021.

Yosepha Hasnah usai pelaksanaan sosialisasi menyampaikan bahwa sosialisasi tersebut merupakan langkah awal dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia.

“sosialisasi ini dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai Kalimantan I yang wilayah kerjanya ada di Kalimantan Barat. Yang hadir saat sosialisasi ini adalah OPD Teknis, Camat, Lurah, Kepala Desa sampai Ketua RT. Ini kegiatan yang baru, belum pernah ada di tempat kita” terang Yosepha Hasnah

“kegiatan ini (pemasangan geobag) maksudnya baik dalam rangka meminimalisir ketika terjadi banjir besar sebagai dampak La Nina yang oleh BMKG akan terjadi puncaknya pada Desember 2021 sampai Januari-Februari 2022 mendatang. Ini program dari Kementerian PUPR untuk mengurangi banjir di Kota Sintang” terang Yosepha Hasnah

“karena ini kegiatan baru, maka nama-nama barangnya juga baru seperti geobag. Mungkin bahasa kita disini tanggul. Harapan kami, air tidak terlalu banyak masuk ke dalam Kota Sintang saat banjir nanti. Pasti ada yang masuk air nanti, tetapi lebih sedikitlah” terang Yosepha Hasnah

“Kami Pemkab Sintang tentu menyambut baik program pemasangan geobag ini dengan beberapa catatan seperti melakukan kembali sosialisasi berbagai stakeholder termasuk tokoh-tokoh masyarakat. Karena pemasangan geobag ini akan memakan separuh badan jalan. Lebar geobag ini 1,8 meter dan akan diletakan di badan jalan” terang Yosepha Hasnah.

“nanti akan akan dipasang 2 tumpukan dengan ketinggian 3 meter. Tetapi di beberapa wilayah tidak sama tergantung tinggi banjir yang terjadi. Maka menurut saya, hal ini perlu disosialisasikan kepada masyarakat. Karena daerah sungai inikan menjadi salah satu lokasi untuk mencari penghasilan oleh beberapa warga kita” terang Yosepha Hasnah

“banyak masyarakat yang memanfaatkan sungai ini. Misalnya apakah perlu dikasi tangga untuk mereka turun naik ke sungai. Kami juga minta pendampingan jika terjadi banjir besar lagi. Saat banjir besar, kami harap tim dari Balai Wilayah Sungai Kalimantan I bisa hadir disini supaya kalau ada apa-apa dengan geobag yang dipasang ini, bisa langsung mengatasinya bersama-sama Pemkab Sintang” tambah  Yosepha Hasnah

“terhadap jalan yang setengahnya  digunakan untuk meletakan geobag atau tanggul ini. Tentu akan mengurangi lebar jalan yang akan digunakan oleh masyarakat, yang tentu akan memberikan dampak bagi aktivitas masyarakat. Jalannya yang lebar menjadi sempit dan di beberapa lokasi mobil tidak bisa lewat, tetapi motor masih bisa lewat” tambah Yosepha Hasnah

“pemasangan ini tidak mungkin ditolak, karena akan segera dimulai dan ini solusi jangka pendek untuk mengantisipasi ramalam BMKG yang menyebutkan tingginya potensi hujan di wilayah kita hingga Februari 2022 mendatang. Harapan kita, kalau terjadi curah hujan tinggi, tidak terjadi lagi banjir besar seperti kemarin” tamba Yosepha Hasnah

“solusi jangka menengahnya adalah normalisasi sungai, pembangunan waduk, dan mengeruk danau-danau untuk menampung air. Dan solusi jangka panjangnya adalah mendorong warga yang tinggal di bantaran sungai untuk membangun rumah panggung, kalau tidak mau pindah”  tambah Yosepha Hasnah

“harapan kami juga, kalau nanti sudah dipasang geobagnya, lakukan edukasi kepada masyarakat. Misalnya kalau rusak harus bagaimana. Siapkan juga pompa, sehingga kalau air banjir masuk ke dalam agar siapkan pompa” terang Yosepha Hasnah

Ini Harapan Kementerian PUPR Jika Ada Kewajiban Ganti Rugi Bangunan Pada Proyek Geobag

Ini Harapan Kementerian PUPR Jika Ada Kewajiban Ganti Rugi Bangunan Pada Proyek Geobag

 


Sampurno, S.T., M.Tech Kepala Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Alam Balai Wilayah Sungai Kalimantan I yang wilayah kerjanya ada di Kalimantan Barat  turut menghadiri Sosialisasi Penanganan Darurat Banjir di Kabupaten Sintang oleh PT. Wijaya Karya (WIKA) di Balai Praja Kantor Bupati Sintang pada Kamis, 25 November 2021.

Sampurno dalam keterangannya menyampaikan bahwa berdasarkan kajian kami, pemasangan geobag ini tidak sekaligus tetapi ada tahapan-tahapan yang harus dilalui.

“dan sosialisasi ini merupakan bagian dari tahapan itu dalam rangka menggali masukan dari berbagai stakeholder, tentang hasil kajian kita ini. Apakah bisa diterima oleh masyarakat. Karena konstruksi geobag itu memerlukan fondasi yang kuat” terang Sampurno

“Alhamdulilah, rata-rata di pinggir sungai Melawi ini ada jalan yang kokoh. Jalan inilah yang akan kita gunakan sebagai fondasi pemasangan geobag itu. Pemasangan geobag ini merupakan kebijakan pemerintah yang sangat luar biasa di Kabupaten Sintang. Yang terdampak banjir besar kemarin ada di 5 kabupaten tetapi pemasangan geobag ini hanya di Kabupaten Sintang.” Terang Sampurno

“kegiatan ini pekerjaan yang luar biasa dan sifatnya tanggap darurat. Sifatnya sementara untuk menghadapi dan antisipasi terjadinya La Nina yang lebih tinggi. Berdasarkan prediksi BMKG, La Nina yang akan terjadi Desember 2021 sampai Februari 2022 itu, lebih tinggi 30 cm dari pada yang terjadi kemarin” terang Sampurno

“inilah salah satu bentuk perhatian pemerintah supaya tidak terulang banjir besar lagi. Ini sifatnya sementara dan tanggap darurat. Yang namanya darurat ya sementara. Setelah pemasangan geobag selesai, ke depan akan ada kajian kembali. Ini belum sempurna dan masih sementara” terang Sampurno

 “tahapan berikutnya adalah pekerjaan rekonstruksi yang studinya lebih detail. Soal pompa dan ganti rugi bangunan, kalau memang pemerintah daerah memiliki keterbatasan dana, harus koordinasi dengan pemerintah pusat. Yang menentukan pusat, kami hanya menyampaikan saja” terang Sampurno

“Kami di BWS Kalimantan I ini sebagai perpanjangan tangan Kementerian PUPR dan umumnya, kami hanya menyediakan dana untuk membangun saja. Kalau ada hal lain yang menyangkut masyarakat dan  tanah, maka harus bersama-sama dengan pemerintah daerah, supaya masyarakat mengerti dan menerima program ini. Kalau ada hal lain, pemerintah daerah bisa berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mencari solusi keuangan tadi” terang Sampurno   

 

 

 

Gubernur Kalbar Bilang Begini Saat Dampingi Kunker Sekjen Kementerian LHK

Gubernur Kalbar Bilang Begini Saat Dampingi Kunker Sekjen Kementerian LHK

 


Gubernur Kalimantan Barat H. Sutarmidji, SH. M. Hum turut mendampingi kunjungan kerja Dr. Ir. Bambang Hendroyono, M.M.Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia ke Kabupaten Sintang pada Kamis, 25 November 2021.

Saat berada di Taman Enggang Jalan Hutan Wisata Sintang, Gubernur Kalimantan Barat menyampaikan konsesi lahan sawit di Kalimantan Barat ini ada 2,7 juta hektar dan yang sudah ditanam sudah 1 juta hektar, tersisa 1,7 juta hektar yang belum ditanam.

“yang 1,7 juta hektar inikan hutannya sudah tidak ada. Maka harus dievaluasi. Kalau perlu ditarik oleh negara untuk dijadikan hutan lagi. Menurut saya sebaiknya begitu. Bisa jadi sisa yang belum ditanam itu berada di wilayah yang tanahnya gambut” terang H. Sutarmidji

Saya sangat mendukung bahkan 1.000 persen saya mendukung pernyataan Bapak Presiden RI tentang perbaikan lingkungan dan area tangkapan hujan juga harus diperbaiki. Daerah aliran sungai Kapuas itu 70 persen sudah rusak. Bagaimana memperbaiki DAS Sungai Kapuas” terang H. Sutarmidji

Penanaman kembali dan  penghijauan, akan saya siapkan areanya. Kita percepat penanaman kembali hutan dan sebanyak mungkin. Kalau perlu kita pantau dengan aplikasi seperti di Kota Pontianak itu, pohon yang ada sudah terpantau dengan aplikasi. Berapa karbon, CO2 dan biomassanya bisa diketahui. Semua bisa dilihat, untuk lingkungan dan ekosistem bisa terpantauSaya akan terus mendukung apapun kerja-kerja untuk pemulihan lingkungan” terang H. Sutarmidji

Soal masih banyaknya aktivitas pertambangan emas tanpa izin atau PETI. Saya sudah sampaikan ke Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bahwa untuk menghentikannya hanya dengan perintah presiden. Kalau perintah presiden, besok akitivitas PETI dihentikan, maka berhenti itu PETI. Karena PETI yang ada ini sudah pakai hexavator. Kalau presiden yang perintah, pasti cepat. Kalau gubernur yang perintah, pasti banyak alasan” terang H. Sutarmidji

Bambang Hendroyono Sekjen LHK Kunjungi Sintang, Ini Pernyataannya

Bambang Hendroyono Sekjen LHK Kunjungi Sintang, Ini Pernyataannya

 


Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Dr. Ir. Bambang Hendroyono, M.M. melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sintang pada Kamis, 25 November 2021.

Usai mengunjungi Taman Enggang di Jalan Hutan Wisata Kecamatan Sintang dan Tempat Wisata Alam Bukit Kelam di Desa Merpak Kecamatan Kelam Permai. Sekjen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Bambang Hendroyono kepada awak media menyampaikan bahwa yang utama untuk mengatasi banjir ini adalah sinergisitas pusat dan daerah.

“sinergisitas pusat dan daerah dalam melihat landscape ekosistem yang ada di Kalimantan Barat. Yang jelas semua sudah tahu, bagaimana kondisi daerah aliran sungai. Ke depan, kita akan upayakan pemulihan lingkungan dan ekonomi menjadi bagian penting yang harus dilakukan” terang Bambang Hendroyono

“ketika sudah tahu apa yang menjadi penyebabnya, pemerintah akan mengambil kebijakan dalam posisinya mengembalikan dan memulihkan lingkungan hidup. Daerah tangkapan air di sungai Kapuas dan DAS menjadi prioritas yang memang harus dikelola kembali untuk memenuhi prinsip dan norma layaknya sebuah DAS yang harus bisa dijaga sehingga tidak ada hambatan air untuk mengalir” terang Bambang Hendroyono

Pemulihan lingkungan ini memerlukan kerjasama semua stakeholder. Kami hadir di sini, nantinya bisa berkoordinasi dengan Kementerian PUPR, Gubernur Kalbar dan para Bupati di Sintang, Kapuas Hulu, Melawi, Sekadau, Sanggau serta Kubu Raya sebagai hilir Sungai Kapuas terang Bambang Hendroyono

Memulihkan kembali DAS Kapuas sangat penting sehingga kalau bisa seperti dulu lagi. Pembangunan yang berwawasan lingkungan itu harus sesuai dengan prinsip yang sesuai dengan kearifan lokal yang ada. Kami sudah diskusi jenis apa yang bisa menjaga hutan dan mengendalikan sumber air yang ada. Penanaman kembali pohon juga akan kita lakukan, terutama jenis pohon yang memiliki akar yang menguatkan tanah untuk menghindari terjadinya longsor” terang Bambang Hendroyono

Ada 3 undang-undang yang dibuat untuk melindungi hutan. Ijin lingkungan juga akan lebih kita perketat lagi ke depan. Dari kajian yang ada, maka penetapan tata ruang yang memperhatikan lingkungan. Usaha yang ada harus sesuai dengan tata ruang yang ada. Dan wajib ada AMDAL, itu yang menjadi syarat usaha jenis apa pun seperti pertanian, perkebunan, perikanan, dan pertambangan. Semua harus melakukan persetujuan lingkungan, disitu sudah ada harus dilakukan oleh pelaku usaha. Disitulah harus ada pengawasan terhadap persetujuan lingkungan yang melekat di ijin usahanya yang diberikan” terang Bambang Hendroyono

“Kalau pemerintah tegas melakukan pengawasan terhadap pelaksana perizinan, jika sebuah usaha yang terindikasi akan berdampak pada lingkungan, maka yang perlu dilihat adalah kewajiban pelaku usaha terhadap lingkungan. Itu ada dokumenya” terang Bambang Hendroyono

“Evaluasi terhadap pelaku usaha, bisa dilakukan pada kewajiban pelaku usaha terhadap soal lingkungan. Apakah sudah dijalankan aspek lingkungannya. UU Cipta Kerja  sudah jelas sangat memperhatikan soal lingkungan dengan berbagai dokumen yang diperlukan. Harapan kami, tidak terjadi lagi kerusakan hutan, kerusakan lingkungan dan pencemaran lingkungan” terang Bambang Hendroyono

 

 

Bernhad Saragih Kepala BPBD Sintang Paparkan Ini Kepada Gubernur Kalbar

Bernhad Saragih Kepala BPBD Sintang Paparkan Ini Kepada Gubernur Kalbar

 


Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sintang Bernhad Saragih memaparkan kondisi banjir kepada Gubernur Kalimantan Barat H. Sutarmidji saat pertemuan di Pendopo Bupati Sintang pada Selasa, 23 November 2021

“puncak banjir di Kabupaten Sintang adalah 16 November 2021 akibat hujan deras sejak 11 November 2021 sampai 15 November 2021. Puncak banjir tersebut sudah berdampak pada 35. 652 KK 123. 936 jiwa. Laporan ini sumbernya dari RT hingga lurah dan kepala desa” terang Bernhad Saragih

“jumlah pengungsi saat puncak banjir adalah 17. 496 KK atau 26. 332 jiwa dari 12 kecamatan. Ada yang meninggal saat banjir, disebabkan kelalaian korban. Kami sudah memberikan  peringatan soal banjir sejak Agustus 2021” terang Bernhad Saragih

“kami terus memberikan pelayanan korban banjir, menyalurkan sembako karena mereka hamper 3 minggu tidak bekerja dan harus membersihkan rumah mereka. Kami terus berkeliling ke lokasi pengungsian dan titik banjir. Pengungsi saat ini masih 6. 860 jiwa karena mereka sedang merapikan dan membersihkan rumah” terang Bernhad Saragih

“gardu listrik ada 77 yang terdampak. Saat ini sisa 6 yang belum menyala, 71 sudah menyala. 1. 027 pelanggan masih padam, dan 15. 633 pelanggan sudah menyala. Rumah ibadah ada 88 buah, perkantoran 9 OPD, rumah sakit satu buah yakni RS Sayang Ibu” terang Bernhad Saragih

“kami tidak lengah menangani banjir. Sejak Agustus 2021 kami sudah memberikan edukasi kepada warga. Lalu awal Oktober 2021 terjadi banjir bandang di Kayan Hilir, Kayan Hulu, Ambalau dan Serawai. 5 Oktober 2021 kami sudah menetapkan status tanggap darurat bencana alam bantingsor sampai 30 November 2021” terang Bernhad Saragih

“5 Oktober 2021 kami bentuk satgas hanya belum lintas sektoral. 5 November 2021 baru ubah lagi SK satgas yang melibatkan semua instansi. Selama dua minggu Jalan Utama Lintas Melawi tidak bisa dilewati kendaraan roda dua sehingga satgas membantu menyediakan kendaraan penyebrangan. Kami sudah siapkan data pasca bencana untuk rehabilitasi dan rekonstruksi” terang Bernhad Saragih

“stok logistik kami tidak kurang. Total beras yang sudah disalurkan sebanyak 368 ton. Stok terakhir beras kita siap 25 ton. Bantuan dari Walikota Pontianak 6 truk belum direkap.

 

Bertemu Jajaran Pemkab Sintang Usai Banjir Surut, Ini Yang Akan Dibantu Oleh Gubernur Kalbar

Bertemu Jajaran Pemkab Sintang Usai Banjir Surut, Ini Yang Akan Dibantu Oleh Gubernur Kalbar

 


Gubernur Kalimantan Barat H. Sutarmidji bertemu dengan jajaran Pemerintah Kabupaten Sintang di Pendopo Bupati Sintang pada Selasa, 23 November 2021. Gubernur Kalbar yang didampingi sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat tersebut berdialog dengan jajaran Pemkab Sintang.

Gubernur Kalimantan Barat H. Sutarmidji menyampaikan bahwa menangani bencana semua harus terang benderang dan tidak boleh menutupi informasi. “sampaikan apa adanya, jangan basa basi. Banjir Sintang heboh karena Pak Fadli Zon. Tapi akhirnya bagus juga sih, perhatian dari pusat menjadi banyak. Saya berharap 5 Bupati yang wilayahnya terendam banjir, ketemu dengan saya di Pontianak. Lalu ada pembagian tugas untuk mengatasi banjir sesuai kewenangan. Bupati buat apa, gubernur buat apa. Masing-masing daerah punya database bencana” terang H. Sutarmidji

“jalan provinsi di Sintang ini ada 170 KM, yang bagus kondisinya 40 KM. Sisanya masih tanah merah. Yang kena banjir 4 KM di Semubuk Ketungau Hilir. rumah yang rusak parah, harus dibantu. Pasca banjir ini, penyakit harus diwaspadai. Obat kalau kurang, kasi tau saya” terang H. Sutarmidji

“saya akan bantu Sintang berupa alat foging dan campuranya, kelambu, longboat 40 PK, terpal, dan selimut. Saya tunggu surat permohonan dari Pemkab Sintang ya. Saya juga siap bantu WC portable untuk antisipasi prediksi banjir lagi yang akan terjadi. Saya juga bantu bibit padi 3 ton” terang H. Sutarmidji

“murid yang menjadi korban banjir, jangan dipaksa harus pakai seragam dulu. Berikan  kelonggaran, suruh pakaian biasa saja. Sekolah harus tahu itu. Saya akan bantu seragam sekolah untuk korban banjir. Data gedung sekolah yang terendam banjir mulai PAUD, SD, SMP dan SMA harus disiapkan. Bantuan korban banjir harus lengkap dan rapi administrasi. Catat semuanya” terang H. Sutarmidji

“dapur umum mobile harus dijaga dan dipelihara. Sehingga saat bencana, siap digunakan. Usianya harus lama. Siapkan biaya operasionalnya. Uang besinnya harus ada. Menghadapi bencana jangan panik, tetapi koordinasi yang baik. Jangan cerita soal jembatan gantung sama saya, saya tidak suka. Ganti dengan jembatan permanen sehingga mobil bisa lewat” terang H. Sutarmidji

“soal vaksin, perhatikan masa kadaluarsanya ya. Kalau belum bisa vaksin, kasi ke kabupaten lain. Lakukan vaksin cepat-cepat ya. Vaksin yang ada di Sintang  25 ribu dosis, masih 3 minggu lagi kadaluarsanya. Kejar anak-anak sekolah untuk di vaksin. Saya sudah catat kebutuhan Sintang yang bisa kami bantu. Nanti saat membuka MTQ pada 11 Desember 2021, alat foging sudah bisa saya serahkan” terang H. Sutarmidji

 

Ini Permintaan Sekda Sintang Kepada Gubernur Kalbar Usai Banjir Mulai Surut

Ini Permintaan Sekda Sintang Kepada Gubernur Kalbar Usai Banjir Mulai Surut

 


Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yosepha Hasnah menyampaikan beberapa hal kepada Gubernur Kalimantan Barat H. Sutarmidji saat pertemuan di Pendopo Bupati Sintang pada Selasa, 23 November 2021

Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yosepha Hasnah menyampaikan ungkapan rasa terima kasih Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Sintang kepada Gubernur Kalbar karena selama banjir yang melanda Kabupaten Sintang, mantan walikota Pontianak ini sudah dua kali mengunjungi Sintang.

“terima kasih atas kunjungan dan bantuannya. Kondisi hari ini, banjir tinggal merendam 5 kecamatan saja yakni Sintang, Tempunak, Sepauk, Binjai Hulu dan Ketungau Hilir. Dari 12 kecamatan sebelumnya. Kondisi menuju Keraton Sintang juga masih setengah paha orang dewasa. Tapi dari hari ke hari, banjir terus surut” terang Yosepha Hasnah

“kami sedang menyusun rencana untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pasca banjir. Mohon pendampingan dari BPBD Provinsi Kalbar. Penanganan tentunya sesuai kewenangan yang ada. Ada kewenangan daerah, provinsi dan pusat. Saat ini, meskipun sudah surut, jumlah pengungsi terus menurun, kami tetap mendistribusikan logistik. Karena di bantaran sungai, masih banyak rumah dan jalan yang terendam banjir” terang Yosepha Hasnah

“kondisi banjir tertinggi yang melanda Kabupaten Sintang adalah pada tanggal 15-17 November 2021. Tim Satgas Penanganan Bantingsor Kabupaten Sintang terdiri dari semua unsur di Kabupaten Sintang. Ketuanya Bupati Sintang, Penanggungjawab Lapangan Pak Dandim Sintang dan Wakil Penanggungjawab Lapangan Pak Kapolres” terang Yosepha Hasnah

“banjir yang melanda kami ini merupakan banjir terbesar dan terlama sejak 58 tahun. Tahun 1963 pernah terjadi banjir seperti ini. Dan baru terjadi lagi tahun ini. Sekitar 3 minggu Jalan Utama Lintas Melawi terendam. Terima kasih dukungan Bapak Gubernur Kalbar. Tim satgas kami sangat solid. Kami sudah berusaha bekerja maksimal namun tentu masih ada masyarakat yang belum terlayani dengan baik” terang Yosepha Hasnah

“Menteri PUPR akan memberikan bantuan geobag untuk menahan banjir dengan panjang 4 kM  dan ke depan akan membangun bendungan atau waduk. Selain perbaikan jalan yang rusak. Lalu melakukan pengerukan danau-danau di Sintang. Tim sedang survey, geobag sudah datang. Saat banjir surut, geobag akan langsung di pasang mulai dari depan Pendopo Bupati Sintang sampai ke Sungai Ana di Sungai Melawi. Tahap pertama 4 KM dulu, nanti dilanjutkan” terang Yosepha Hasnah 

Pemkab Sintang Komit Untuk Turunkan AKI dan AKB, Ini Kata Yosepha Hasnah

Pemkab Sintang Komit Untuk Turunkan AKI dan AKB, Ini Kata Yosepha Hasnah

 


Bupati Sintang yang di wakili Sekda Kab. Sintang, Dra. Yosepha Hasnah, M. Si membuka kegiatan Bergerak Bersama Untuk Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Stunting di Kab. Sintang, Selasa 23 November 2021  di Aula Balai Praja, Kantor Bupati Sintang.

Turut hadir Sekretaris Dinas Kesehatan Kab. Sintang dan jajaran, para dokter, tenaga kesehatan dari Puskesmas yang ada di 14 Kecamatan, Ketua TP PKK Kab. Sintang, Ny. Maria Magdalena, SH dan unsur terkait lainnya.

Yosepha Hasnah menyampaikan walaupun di tengah kondisi bencana banjir yang saat ini melanda Kabupaten Sintang, kita semua harus tetap semangat untuk melanjutkan tugas dan pengabdian  kita seperti biasa.

dalam 30 tahun terakhir, upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah memang sudah mampu menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Namun, harus diakui pula bahwa jika dilihat tren penurunannya, masih sangat lambat, dengan penurunan angka kematian ibu yang hanya 1,8% per tahun” terang  Yosepha Hasnah

hal yang sama juga terjadi pada penurunan angka kematian bayi yang masih lambat. Indonesia juga diperkirakan akan menghadapi tantangan berat mencapai target sustainable development goals (SDGS). Adapun target SDGS hingga tahun 2030 yang harus diwujudkan dalam proses pembangunan kesehatan, yang dituangkan dalam RPJMN antara lain adalah pada tahun 2030, mengurangi rasio angka kematian ibu hingga kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup” terang Yosepha Hasnah

tahun 2030, mengakhiri kematian bayi baru lahir dan balita yang dapat dicegah, dengan seluruh negara berusaha menurunkan angka kematian neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000 kelahiran hidup dan angka kematian balita 25 per 1.000” tambah Yosepha Hasnah

dari apa yang saya ungkapkan tersebut, saya menyambut positif dan memberikan apresiasi penyelenggaraan rapat koordinasi tim Pokja dan AMP bergerak bersama dalam upaya percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Sintang pada hari ini. Upaya penurunan AKI dan AKB menjadi semakin berat akibat pandemi covid-19 yang berkepanjangan yang melanda Indonesia” terang Yosepha Hasnah

“setidaknya ada tiga penyebab potensi peningkatan AKI dan AKB akibat pandemi covid19. Pertama, terjadinya penurunanlayanan imunisasi dasar bagi balita dan pemeriksaan kecukupan gizi dan balita. Hal ini disebabkan oleh menurunnya penyelenggaraan posyandu di mana hampir 50% puskesmas tidak mengadakan posyandu selama masa pandemi” terang Yosepha Hasnah

cukup banyak puskesmas yang menutup pelayanan/operasional karena tenaga kesehatannya (nakes) terpapar covid-19” terang Yosepha Hasnah

“Kedua, terjadinya penurunan pelayanan pemeriksaan kehamilan rutin bagi ibu hamil akibat pandemi. Penurunan terjadi karena layanan puskesmas ataupun RSUD yang tutup sementara akibat adanya nakes yang terpapar covid-19, maupun kekhawatiran ibu hamil untuk datang memeriksakan kehamilan ke faskes untuk tertular virus ini. Data Kemenkes misalnya menyebutkan 84% pelayanan kesehatan terdampak dalam 6 bulan awal pandemi. di sisi lain 83,6% Puskesmas mengalami penurunan kunjungan pasien” terang Yosepha Hasnah

ketiga, potensi peningkatanak ini disebabkan adanya potensi peningkatan stunting akibat pandemi covid-19 ini yang diperkirakan meningkat hingga 7 juta anak. Permasalahan kita di Kabupaten Sintang juga menghadapi tantangan tersendiri dengan terjadinya bencana banjir yang telah mengakibatkan banyak fasilitas pelayanan kesehatan kita yang juga terdampak” terang Yosepha Hasnah

saya mengajak kita semua untuk bergerak bersama dalam upaya percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Kabupaten Sintang. saya yakin dan percaya bahwa kegiatan audit maternal perinatal’ “(AMP) ‘telah banyak mendorong perubahan kebijakan-kebijakan lokal serta perbaikan kualitas pelayanan kesehatan maternal dan perinatal. Bahkan dalam situasi keterbatasan yang saat ini kita hadapi. percayalah bahwa tugas mulia tersebut merupakan  amal ibadah  dalam membangun bangsa, negara dan daerah kita” tutup Yosepha Hasnah

Sekdis Kesehatan Sintang Berikan Motivasi Kepada Tim Percepatan AKI-AKB

Sekdis Kesehatan Sintang Berikan Motivasi Kepada Tim Percepatan AKI-AKB

 


Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang drg. Ridwan Tony Pane, MKM turut memberikan materi kegiatan Bergerak Bersama Untuk Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Stunting di Kab. Sintang, Selasa 23 November 2021  di Aula Balai Praja, Kantor Bupati Sintang.

drg. Ridwan Tony Pane, MKM menjelsakan bahwa Bapak Presiden Republik Indonesia sudah meninstruksikan bahwa pembangunan bangsa Indonesia harus diawali pengembangan sumber daya manusia yang baik. Dan bagi kami, pembangunan SDM itu dimulai sejak dalam kandungan. Bangsa kita merupakan salah satu kasus angka kematian ibu masih tinggi. Ada banyak kasus kematian ibu saat kehamilan, melahirkan dan pasca melahirkan. Di Kabupaten Sintang juga kasus ini cukup tinggi

Maka kita mengambil kebijakan yang merata akan menurunkan angka kematian ibu dan bayi melalui rencana aksi yang sudah disusun. Sintang merupakan salah satu dari 200 kabupaten kota yang menjadi locus penurunan AKI dan AKB” Ridwan Tony Pane

kita harus bergerak bersama dalam menurunkan AKI dan AKB ini. Indikator pembangunan nasional, soal AKI dan AKB ini masuk ke dalam salah satu indikator. Menyelamatkan bayi ini harus dimulai sejak dalam kandungan, maka Tim AKI dan AKB yang setiap hari bekerja dengan berbagai cara menurunkan AKI dan AKB” Ridwan Tony Pane

Setiap tahapan upaya menurunkan AKI AKB harus dicermati dengan baik sehingga kita bisa sambil melakukan evaluasi. Soal data kematian bayi yang ada pada kami, mungkin realitanya lebih tinggi, hanya saja tidak dilaporkan, maka perlu bekerjasama semua pihak. Data ini penting, sehingga kebijakan yang kita ambil lebih baik´ Ridwan Tony Pane

Kebanyakan kasus meninggal ibu terjadi di rumah, perjalanan dan fasilitas kesehatan dan rata-rata karena pendarahan dan hipertensi. Itulah fakta yang kita hadapi. Untuk tahun 2021 ini, sudah 22 kasus kematian ibu yang terjadi di Kabupaten Sintang” Ridwan Tony Pane

“Status gizi anak-anak Kabupaten Sintang untuk 5 tahun terakhir terus membaik sehingga harapan kami kasus AKI dan AKB juga bisa menurun. Locus penurunan AKI AKB di Kabupaten Sintang ada di 9 kecamatan. Tim Dinas Kesehatan terus bergerak bersama tim lainnya untuk menurunkan AKI AKB ini” Ridwan Tony Pane

 

Bupati Sintang Terima Bantuan Paket Sembako Untuk Korban Banjir Dari Presiden

Bupati Sintang Terima Bantuan Paket Sembako Untuk Korban Banjir Dari Presiden

 


 

Pemerintah Kabupaten Sintang kembali menerima bantuan paket sembako yang kedua dari Presiden RI sebanyak 3.000 paket yang di serahkan secara simbolis oleh Gubernur Kalbar, H. Sutarmidji, S.H.,M. Hum kepada Bupati Sintang, dr. H. Jarot Winarno, M. Med. PH, di Pendopo Bupati Sintang, Minggu 21 November 2021.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Sintang sudah menerima 5.000 paket sembako bantuan untuk korban banjir dari Presiden RI yang sudah di salurkan. Sehingga saat ini ada total 8. 000 paket sembako yang di terima oleh Pemkab Sintang.

Selain itu Pemkab Sintang juga menerima kembali bantuan untuk korban banjir dari Pemprov Kalbar dan CSR bantuan korban banjir dari Bank Kalbar.

Bantuan-bantuan tersebut akan di serahkan ke masing-masing kecamatan yang terdampak, sehingga selanjutkan pihak kecamatan bersama pihak desa/kelurahan yang akan menyalurkan ke kepada warga yang terdampak banjir.

Turut hadir sejumlah kepala OPD di Lingkungan Pemprov Kalbar, sejumlah kepala OPD di Lingkungan Pemkab Sintang, jajaran Pimpinan Bank Kalbar, para awak media dan unsur terkait lainnya.

Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menyampaikan bahwa meskipun banjir sudah mulai surut tetapi warga korban banjir masih harus membersihkan rumah dan tidak bisa bekerja sehingga bantuan sembako masih perlu kita berikan.

Pasca banjir ini juga kita harus serius, ada banyak kemungkinan terjadi penyakit seperti penyakit kulit, diare, DBD dan yang lain. Sampaikan ke kami apa yang diperlukan. Lihat pasca banjir ini, apa yang bisa dibuat. PU Provinsi dan PU Kabupaten bisa saling berkoordinasi.

"Sintang ini masih banyak membutuhkan meski wilayahnya sudah surut. Nanti kita kirim bantuan lagi. Bantuan untuk sembako masih perlu. Kita juga memperhatikan pasca banjir. Karena banyak wargs yang tersersng penyakit, terutama gatal, diare, DBD. Ini tadi kita kirim obat," ungkap Sutarmidji.

 “bantuan Bapak Presiden akan kami salurkan untuk 5 kabupaten yang memang terkena banjir. Waktu itukan Sintang saja yang dapat, lalu saya lapor dengan Kemensesneg, bahwa yang banjir itu tidak hanya Sintang saja, tetapi ada Sanggau, Sekadau, Melawi dan Kapuas Hulu juga. Akhirnya oleh Kemensesneg, ditambah lagi 20 ribu paket. Baru saya bagi-bagi ke 5 kabupaten yang terkena banjir. Masing-masing saya kasi 3 ribu paket. Sisanya kita jadikan stok, nanti kita lihat perkembangan banjir. Mana daerah yang membutuhkan lagi, kita distribusikan. Kita sudah kirim 35 truk sembako, dan masih ada cadangan 10 ribuan paket” papar H. Sutarmidji

Meskipun banjir sudah surut, korban banjir tentu harus membersihkan rumah, dan mereka belum bisa bekerja, sehingga perlu kita bantu lagi sembakonya” terang H. Sutarmidji

Sementara Bupati Sintang menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Sintang sangat serius menangani korban banjir yang terjadi di Sintang.

“kami berterima kasih kepada Bapak Presiden sudah membantu korban banjir di Sintang” terang dr. H. Jarot Winarno

 

 

Tunjukan Komitmen Bantu Korban Banjir, Gubernur Kalbar Berkantor Dua Hari di Sintang

Tunjukan Komitmen Bantu Korban Banjir, Gubernur Kalbar Berkantor Dua Hari di Sintang

 


Gubernur Kalimantan Barat H. Sutarmidji berkeliling ke wilayah yang terkena banjir. Gubernur Kalbar sudah menyerahkan bantuan di Sanggau dan Sekadau, Sintang dan Melawi. 

Ditemui di Pendopo Bupati Sintang, pada Minggu, 21 November 2021, Gubernur Kalbar menjelaskan bahwa selama dua hari di Sintang, dirinya akan diskusi apa yang akan kita lakukan pasca banjir.

Saya akan berkantor di Sintang mulai Selasa sampai Kamis. Saya akan koordinasi dan berdiskusi dengan jajaran Pemkab Sintang. Sama juga dengan pusat harus koordinasi dengan gubernur. Karena gubernur wakil pemerintah pusat di daerah” terang H. Sutarmidji

Banjir di daerah kita ini, banjirnya besar, tetapi jumlah pengungsinya tidak banyak. Itu menunjukan bahwa masyarakat menganggap biasa dengan banjir. Meskipun tetap memerlukan penanganan yang serius dan tidak saling menyalahkan. Saling koordinasi itu yang penting” H. Sutarmidji

 “kita sudah siapkan obat-obatan dan sembako karena meskipun sudah surut, masyarakat korban banjirkan harus membersihkan rumah. Pasca banjir juga harus dikelola dengan baik, Pemda buat apa, pemerintah pusat buat apa dan pemerintah provinsi membuat apa. Soal rencana Kementerian PUPR mau membuat geobag, saya tidak tahu. Yang tahu Dinas PU Sintang apa yang mau dibuat. Bagi saya yang lebih penting itu pengerukan dasar sungai Kapuas” terang H. Sutarmidji

Sungai Kapuas itukan muaranya  sudah 3 tahun lebih tidak pernah di keruk, kalau di keruk, kedalaman sungai Kapuas bisa mencapai 6 meter waktu surut. Sekarang ini hanya 4,6 meter saja. Sehingga kalau air surut atau tidak pasang, kedalaman bisa 6,5 sampai 7 meter. Sungai Kapuas ini akan menampung air hujan, kalau tidak ada lagi yang bisa menyimpan air hujan, maka akan ke darat” tambah H. Sutarmidji

Untuk Jangka Panjang, Gubernur Kalbar Minta Semua Pihak Saling Membantu Cegah Banjir

Untuk Jangka Panjang, Gubernur Kalbar Minta Semua Pihak Saling Membantu Cegah Banjir

 


Gubernur Kalimantan Barat H. Sutarmidji berkeliling ke wilayah yang terkena banjir. Gubernur Kalbar sudah menyerahkan bantuan di Sanggau dan Sekadau, Sintang dan Melawi. 

Ditemui di Pendopo Bupati Sintang, pada Minggu, 21 November 2021, Gubernur Kalbar menjelaskan bahwa selama dua hari di Sintang, dirinya akan diskusi apa yang akan kita lakukan pasca banjir.

“soal berkurangnya tangkapan air, untuk meresap air itukan harus ada pohonnya. Kalau sudah tidak ada pohonnya, bagaimana mau menyimpan air. Makanya kalau orang kalau mau buat sumur, di dekat sumur ada pohon, maka air di sumur akan banyak. Soal upaya jangka panjangnya, Pak Presiden pasti mengikuti perkembangan di sini. Makanya beliau menyampaikan akan melakukan penghijauan kembali di daerah tangkapan hujan. Perusahaan sawit dan pertambangan harus melakukan pembibitan. Itu yang diminta beliau. Saya setuju dan benar rencana itu. Kita tidak perlu menyalahkan siapa-siapa. Ayo kita benahi sama-sama, supaya daerah tangkapan hujan dan daerah aliran sungai menjadi baik” terang H. Sutarmidji

“dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan membantu, dan seharusnya Kementerian PUPR melibatkan Pemprov Kalbar dalam merencanakan jangka pendek, itukan tidak dilibatkan. Kalau ada koordinasi yang baik, sehingga dibagi, kabupaten buat apa, provinsi buat apa dan pusat buat apa. Maunya saya saling koordinasi” terang H. Sutarmidji

“saya akan menjalankan tugas Gubernur. Misalnya kalau jalan nasional rusak ya tanggungjawab pusat, kalau jalan provinsi yang rusak ya tanggungjawab kami. Kalau jalan kabupaten ya tanggungjawab kabupaten. Dana bansos juga bisa untuk perbaikan rumah” tegas H. Sutarmidji

“pasca banjir ini, kita cek kerusakan apa yang harus segera ditangani. Nanti BPBD akan mendata, kerusakan dan menjadi tanggungjawab siapa. Mekanisme ini harus dijalankan sehingga perlu koordinasi” tambah H. Sutarmidji

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.