Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat Agus Chusaini bertemu
dengan Pelaksana Harian Bupati Sintang Dra. Yosepha Hasnah, M. Si saat
menyerahkan Bantuan Program Sosial dari Bank Indonesia (PSBI) Perwakilan
Provinsi Kalimantan Barat di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang
pada Rabu, 6 Oktober 2021.
Kepada Pelaksana Harian Bupati Sintang Dra. Yosepha Hasnah, M. Si, Kepala
Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat Agus Chusaini menjelaskan bahwa pihaknya mendapatkan data bahwa ikan baong ini sebagai salah satu penyebab
inflasi di Kabupaten Sintang.
“Lalu kami juga sudah mulai membudidayakan ikan baong di Kabupaten Sekadau.
Kalau berhasil nanti, kami janji akan bantu mengembangkan ikan baong di
Kabupaten Sintang juga, supaya ikan baong tidak terus menerus menjadi penyebab
inflasi” terang Agus Chusaini
“soal TPID juga menjadi perhatian kami. Kabupaten Sintang juga menjadi
perhatian kami dalam hal angka inflasi ini. Inflasi di Kabupaten Sintang tahun
2020 cukup tinggi, tetapi tahun 2021 ini inflasi Sintang turun drastis. Saya
mengikuti tren yang ada di Pontianak, Singkawang dan Sintang. Saya melihat ada
masalah di distribusi sembako di Kabupaten Sintang sehingga menjadi penyebab
inflasi yang disebabkan oleh tingginya biaya distribusi sembako” terang Agus
Chusaini
“inflasi ini juga kami lihat disebabkan oleh agen-agen yang bermain. Maka
menurut kami perlu ada BUMD yang bisa menampung hasil dari petani atau agen
yang dikuasai oleh pemerintah untuk mengendalikan harga sembako. Petani itu
pintar dalam menanam dan hasilnya pun melimpah, tetapi giliran menentukan harga
bukan petani tetapi pihak lain” terang Agus Chusaini
“TP2DD di Kabupaten Sintang sudah mulai diberlakukan sejak 2021 ini.
Digitalisasi transaksi di daerah ini merupakan instruksi langsung dari Presiden
RI. TP2DD ini juga di dorong untuk di perda kan. Digitalisasi transaksi ini
mampu meningkatkan pendapatan asli daerah sekitar 15 sampai 30 persen dari
sebelum menggunakan transaksi digital. Ini akan sangat membantu meningkatkan
pendapatan asli daerah. 2022 kami harap transaksi digital sudah mulai jalan”
terang Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat Agus Chusaini
Menanggapi keterangan Kepala Bank Indonesia Perwakilan
Kalimantan Barat Agus Chusaini soal ikan baong penyebab inflasi di Kabupaten
Sintang, Yosepha Hasnah mengakuinya.
“soal TPID dan inflasi. Saya sempat mempertanyakan kepada BPS Kabupaten
Sintang, soal dimasukanya ikan baong sebagai penyebab inflasi di Kabupaten
Sintang. Ikan baong inikan suplainya tergantung orang yang memancing, belum ada
budi daya ikan baong di Sintang. Tetapi mendengarkan penjelasan BPS bahwa ikan
baong ini sangat diminati masyarakat Sintang, lalu ikan baongnya tidak banyak
sehingga harganya mahal. Adanya ikan baong di pasar, tergantung para pemancing”
terang Yosepha Hasnah
“kalau ikan toman dan ikan gabus sudah mulai ada yang membudidayakannya.
Cabe juga kami cukup melimpah karena ada sentra penghasil cabe. Kami juga mulai
mengembangkan bawang merah di Desa Pagal Baru Tempunak. Mudah-mudahan berhasil”
terang Yosepha Hasnah
“soal TP2DD memang sudah kami bentuk. Dan akan terus mematangkan proses
digitalisasi transaksi di Kabupaten Sintang” terang Yosepha Hasnah
0 Komentar untuk "Ini Penjelasan Kepala Bank Indonesia Soal Ikan Baong Sebabkan Inflasi"