Wakil Bupati Sintang, Sudiyanto, SH menghadiri kegiatan reses anggota DPR
RI Komisi IV, Yessy Melania, di Dusun Ansok, Desa Benua Kencana, Kecamatan
Tempunak, Selasa (27/7/2021).
Pada kesempatan reses tersebut, Wakil Bupati Sintang bersama Anggota DPR RI
Komisi IV ini melakukan dialog bersama masyarakat setempat terkait sektor
pertanian, kehutanan, lingkungan dan perikanan.
Wakil Bupati Sintang, Sudiyanto mengatakan dalam rangka ketahanan pangan
untuk mencapai swasembada pangan, bidang pertanian dan perikanan merupakan hal
yang utama. Sehingga potensi untuk mencapai hal tersebut sangatlah besar
seperti di wilayah lahan atau hutan yang masih sangat luas.
"Saya yakin khusus untuk di tempunak hulu ini, luar biasa, luas lahan, sangat-sangat memungkinkan untuk
mencapai swasembada pangan"ungkap Sudiyanto.
Namun, untuk mencapai hal tersebut, kata Sudiyanto harus ada yang
menginisiasinya, sehingga masyarakat di pedesaan mau dan ingin bergerak, agar
tidak lagi terlalu bergantung terhadap sumber mata pencaharian utama seperti
karet dan sawit.
"Kita di sintang inikan ada credit union yang bergerak di bidang
pemberdayan ekonomi masyarakat, ada AMAN juga yang bergerak langsung di
lapangan. Sehingga masyarakat tidak lagi focus pada karet dan sawit saja, tapi
sudah berani untuk tanaman lain yang sangat potensial bisa di kembangakan,
seperti coklat, kopi, enau, tebu, di daerah ketungau tengah itu lagi
ngembangkan pinang malah dan lain-lain. Sehingga hal itu suatu hal yang sangat
positif kedepannya"kata Sudiyanto.
Untuk itulah, Sudiyanto meminta para kepala desa di wilayah tempunak hulu
khususnya lebih focus kepada kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat di desa,
misal dengan memilih potensi yang bisa di kembangkan di desa. Terlebih lanjut
dia, di Desa Benua Kencana tepatnya Dusun Ansok ini dari AMAN Sintang sedang
mengembangkan potensi tanaman kopi, karena memang di Ansok sudah ada kebun kopi
milik warga setempat yang keberadaanya sudah cukup lama, bahkan juga di Dusun
Jungkang ada tanaman kakau yang di kembangkan masyarakat setempat.
"Contoh sederhana lah, nanam kopi, coklat, atau yang lain, silakan
pilih, minimal setiap kepala keluarga di kampung itu bisa nama 5 - 10 bibit itu
sudah bagus. Karena kita berpikir kedepan pemberdayaan masyarakat sangat
penting, kalau masyarakatnya sejahtera, ngurus desa pun nyaman"kata dia.
"Bukan berarti kades nda boleh lagi berpikir bangun infrastruktur
jalan atau jembatan, namun pemberdayaan masyarakat itu harus lebih
banyak"pesan Sudiyanto kepada kepala desa yang hadir.
Sudiyanto pun berujar, Pemkab Sintang sangat memberikan dukungan terhadap
kegiatan yang bersifat pemberdayaan peningkatan ekonomi masyarakat melalui
Dinas Pertanian dan Perkebunan dengan adanya pengajuan-pengajuan dari kelompok
pertanian yang ada di desa.
"Apa yang kami bisa buat, kami pemerintah tetap buat, maka
bentuk-bentuk dari pengajuan dalam bentuk kelompok itu wajib, nda mampu kalau
kita melayani orang perorang"ujar Sudiyanto.
Selain itu kata dia, kegiatan yang bersifat pemberdayaan perekenomian
seperti ini juga merupakan salah satu dampaknya untuk menjaga hutan demi masa
depan anak cucu, karena tidak mengeksploitasi hutan secara besar-besaran.
"Ini tanggungjawab kita bersama bagaimana menjaga hutan, kita di kampung
ni yang masih ada hutan di jaga, bisa di kelola buat pemberdayan ekonomi, tanpa
kita mengeksploitasinya, hutan tanpa di tebang juga bisa menghasilkan"ucap
Sudiyanto.
Anggota DPR RI, Komisi IV, Yessy Melania, dalam kesempatan tersebut juga
meminta masyarakat agar lebih focus pada satu komoditi saja dulu, seperti di
Desa Benua Kencana yakni di Dusun Ansok ini sudah ada potensi perkebunan kopi
dan juga kakau di Dusun Jungkang dan yang memang bisa di kembang oleh setiap
masyarakat setempat.
"Di Ansok inikan potensinya kopi dan jungkang ada kakau, ayo kita
focus kesitu, nda usah lagi kita mikir sawit dan sebagainya, itu nanti kalau
terlalu banyak mao diambil nda akan bisa focus, nanti menggantung semua, misal sawit
setengah, kopi setengah, kakau setengah ujung-ujungnya nda ada yang bisa jadi
komoditi potensial kita. Jadi harus ada memang yang focua dan konsen"kata
Yessy.
Yessy pun meminta Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Sintang untuk
melakukan mapping atau pemetaan terkait potensi komoditi yang bisa di kembang
di setiap desa dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat. Seperti di Dusun
Ansok ini sudah ada komoditi kopi dan kakau.
"Saya sudah komunikasi dengan kepala bptp balitbang pertanian
kalimantan barat untuk di dapil saya bisa bisa di berikan bantuan entah itu
penyuluhan, terkait kopi dan kakau. Secara komunal masyarakat di ansok ini
harus kompak untuk bisa focus di komoditi tertentu, dan itu bisa saya
perjuangkan, intinya kominikasilah"ujar Yessy.
"Banyak hal memang di komisi IV, belum lagi bicara sektor perikanan,
peternakan, sehingga saya hadir di sini untuk mendengar langsung dari
masyarakat, karena hadir disinikan ada juga kepala-kepala desa di wilayah
tempunak hulu, saya tampung nanti sehingga bisa kita perjuangkan
kedepannya"ucap Yessy.
Hadir pada kegiatan reses tersebut, unsur Forkopimcam Ketahanan Pangan
Dinas Pertanian & Perkebunan Kab. Sintang, Jajaran CU Keling Kumang,
Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kab. Sintang, para Kepala Desa di
wilayah Tempunak Hulu dan masyarakat Desa Benua Kencana.