Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang Drs. Lindra Azmar,
M. Si menghadiri rapat persiapan pelaksanaan belajar tatap muka untuk satuan
pendidikan PAUD hingga SMP Se-Kabupaten Sintang di Balai Praja Kantor Bupati
Sintang pada Rabu, 16 Juni 2021.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang menjelaskan persiapan
yang dilakukan untuk proses belajar tatap muka terbatas pada jenjang pendidikan
PAUD, SD, dan SMP baik negeri maupun swasta di Kabupaten Sintang.
“tidak lama lagi kita akan memulai tahun ajaran baru. Kita akan melaporkan
hasil rapat hari ini kepada Bupati Sintang untuk mendapatkan ijin melaksanakan
proses belajar tatap muka untuk sekolah yang dinyatakan siap. Kami terus
melakukan persiapan pelaksanaan belajar tatap muka terbatas ini adalah amanat
Bapak Presiden RI. Ada pernyataan beliau yang viral yakni belajar di sekolah
cukup 2 jam saja per hari dan hanya 2 hari dalam seminggu. Namun Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyebutkan tidak menyebut berapa
hari, namun belajar tatap muka terbatas” terang Lindra Azmar
“sebelum belajar tatap muka, akan ada monitoring persiapan masing-masing
sekolah. SKB 4 Menteri ini, sebenarnya kita sudah diijinkan belajar tatap muka
sejak Januari 2021 lalu, tetapi kasus terkonfirmasi covid-19 di Kabupaten
Sintang sangat fluktuatif sekali sehingga kita baru merencanakan dimulai Juli
2021” tambah Lindra Azmar.
“semua sekolah wajib melaksanakan protokol kesehatan. Di sekolah wajib ada
satgas penanganan covid-19. Kalau bisa disetiap sekolah, ada petugas kesehatan
yang stand by di UKS. Ada edaran Satgas Covid-19 Provinsi Kalimantan Barat yang
menyebutkan sepanjang sudah zona kuning, kita diperkenankan melaksanakan
belajar tatap muka terbatas. Namun, jika suatu saat di wilayah tersebut masuk
zona orange, belajar tatap muka dihentikan. Saya minta Satgas Covid-19
Kabupaten Sintang setiap minggu mengeluarkan zona untuk per kecamatan bahkan
per desa. Jadi kalau kecamatan atau desa tersebut berada di zona kuning, maka
kecamatan atau desa tersebut bisa terus melakukan aktivitas belajar tatap muka.
Belajar tatap muka terbatas juga bisa dilaksanakan bila gurunya sudah menerima
vaksin dosis kedua. Jika dalam satu sekolah, ada 10 guru, 9 guru sudah di
vaksin, dan satu guru belum, kegiatan belajar tatap muka tetap lanjut. Mall,
bioskop dan pasar tetap buka, kenapa sekolah belum dibuka” terang Lindra Azmar.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang Drs. Lindra Azmar,
M. Si selanjutnya memaparkan isi Surat Keputusan Bersama 4 Menteri kepada
peserta rapat.
“untuk melaksanakan belajar tatap muka terbatas ini, kami memerlukan
dukungan dari Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Komite Sekolah, satuan
pendidikan, guru dan orang tua murid. Saat siswa akan masuk ke lingkungan
sekolah, wajib diukur suhu tubuhnya, kalau suhu tubuh normal tetap murid dalam
keadaan batuk dan pilek, wajib di suruh pulang. Kantin, kegiatan
ekstrakurikuler, kegiatan olahraga ditiadakan. Jadi sekolah hanya dalam ruangan
dan hanya teori saja” tambah Lindra Azmar.
“jarak antar kursi 1,5 meter, ruangan hanya diisi 50 persen siswa, hanya
boleh menggunakan masker bedah, masker kain tidak boleh. Belajar menggunakan sistem
shifting atau bergiliran. Sekolah menyiapkan sarana cuci tangan dan sabun.
Toilet harus bersih dan layak. Belajar tatap muka juga wajib mendapat
persetujuan dari komite sekolah. Tatap muka hanya untuk sekolah yang siap saja,
yang belum siap, jangan dulu. Kesehatan dan keselamatan peserta didik,
pendidik, tenaga kependidikan, keluarga dan masyarakat merupakan prioritas
utama dalam menetapkan kebijakan pembelajaran” terang Lindra Azmar
“pemerintah pusat ternyata juga melihat fakta selama tidak dilakukanya
belajar tatap muka. Semakin lama pembelajaran tatap muka tidak terjadi, semakin
besar dampak negatif yang terjadi pada anak seperti anak harus bekerja untuk
membantu ekonomi keluarga di tengah pandemic ini, tingginya resiko putus
sekolah. Anak-anak PAUD juga kehilangan tumbuh kembang diusia emas, tidak
tercapainya tujuan belajar, resiko terhadap kognitif maupun pembentukan
karakter, menyebabkan anak stres dan terjadinya kekerasan di rumah tangga”
tambah Lindra Azmar.
0 Komentar untuk "Selama 1,5 Tahun Tidak Tatap Muka, Pemkab Sintang Siapkan Belajar Tatap Muka Juli 2021"