Lantik Pengurus TP PKK Kabupaten Sintang Masa Bhakti Tahun 2021-2026, Ini Pesan Bupati Sintang

Lantik Pengurus TP PKK Kabupaten Sintang Masa Bhakti Tahun 2021-2026, Ini Pesan Bupati Sintang

 


Bupati Sintang dr. H.  Jarot Winarno, M. Med. PH melantik Pengurus TP PKK Kabupaten Sintang Masa Bhakti Tahun 2021-2026 di Pendopo Bupati Sintang pada Rabu 30 Juni 2021.

Bupati Sintang dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada pengurus TP PKK Kabupaten Sintang yang baru dilantik dan berharap ke depan akan mampu menjadi penggerak, pendorong dan motivator dalam mewujudkan program pemerintah.

“saya berharap, TP-PKK dapat berperan aktif dalam menunjang pergerakan pembangunan daerah serta memahami tuntutan dan aspirasi yang berkembang dalam masyarakat agar solusi strategis dapat diambil. Keberadaan kaum perempuan yang terwadahi dalam organisasi gerak PKK, memiliki peran strategis dalam upaya meningkatkan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga serta membantu tugas-tugas pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh, khususnya untuk perempuan dan anak-anak” terang Bupati Sintang

“wujud peran strategis gerakan PKK dalam membantu tugas pemerintah, dapat terlihat dari 10 program PKK yang sangat sinergi dan selaras dengan program-program yang ingin dilaksanakan pemerintah. Dengan adanya keselarasan program-program itu, tentunya Ketua Tim Penggerak PKK dapat menjalankan fungsi dan perannya dengan baik dan dapat membangun kemitraan dengan OPD-OPD yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang” tambah Bupati Sintang

“PKK merupakan gerakan yang muncul dan tumbuh dari bawah, dengan kaum wanita khususnya para ibu sebagai penggeraknya. Tujuan utama gerakan PKK adalah mewujudkan keluarga sejahtera, yaitu keluarga yang mampu menciptakan keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara kemajuan lahir dan batin. Keluarga Indonesia memang harus terus dibangun agar menjadi keluarga-keluarga sejahtera, karena keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang mempunyai arti besar dalam proses pembangunan” terang Bupati Sintang

“faktor kunci agar TP PKK mampu melakukan fungsinya secara optimal, antara lain, perlunya segenap jajaran TP PKK mengetahui program-program pemerintah. Tetapi bukan berarti TP PKK hanya mengerjakan program pemerintah saja. Di masa pandemi yang belum usai ini, kader PKK memiliki peranan yang sangat penting dan strategis dalam memutus penyebaran covid-19” pesan Bupati Sintang

“tim penggerak PKK harus bisa mengedukasi sekaligus memberikan teladan dalam menerapkan protokol kesehatan dengan 5 M yakni memakai masker dengan benar, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, membatasi mobilitas di tempat umum dan menghindari kerumunan atau keramaian” pesan Bupati Sintang.

Pelantikan Pengurus TP PKK Kabupaten Sintang Masa Bhakti Tahun 2021-2026 dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Sintang Nomor: 260/355/KEP-DKBP3A/2021  tentang Penetapan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Sintang Masa Bhakti Tahun 2021-2026. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Sintang Nomor: 260/355/KEP-DKBP3A/2021 tersebut Ny Maria Magdalena, SH adalah Ketua TP PKK Kabupaten Sintang, Hj. Nurchalifah Wakil Ketua I, Yosepa Sepina Wakil Ketua II, Hj. Siti Masitah, SH Sekretaris, Mas Hadijah, S. Sos, MM Bendahara, Hj. Utin Rosmiaty, S. Sos Ketua Pokja I, Hj. Margawati, S. Pd Ketua Pokja II, Ir. Sonny Wijaya, M. Si Ketua Pokja III, dan Syahara Ketua Pokja IV.

Corona Masih Ada, Bupati Sintang Ingatkan Masyarakat Pedalaman Taat Prokes

Corona Masih Ada, Bupati Sintang Ingatkan Masyarakat Pedalaman Taat Prokes

 


 

Saat melakukan deklarasikan Desa Betung Permai, Kecamatan Ketungau Hilir sebagai Desa Open Defecation Free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan di halaman SDN 41 Sepinang, Desa Betung Permai, Kecamatan Ketungau Hilir  pada Senin, 28 Juni 2021 yang lalu. Bupati Sintang juga mengingatkan warga bahwa penyebaran virus corona belum berakhir dan warga harus disipilin dalam menerapkan protokol kesehatan.

Bupati Sintang menyampaikan bahwa Sintang harus kita jaga agar kalau bisa terhindari dari penyebaran corona, segera pulihkan dampak ekonomi  dari corona ini, dan segera melanjutkan program program yang ada. “penyebaran corona di Sintang pernah kritis, pada akhir bulan Mei-Juni 2021. Pada waktu itu, rumah sakit penuh semuanya, angka tingkat hunian ruang isolasi mencapai 91-92%, sulit untuk mencari ruang isolasi, kasus 1 minggu bisa mencapai 154 kasus, meninggal 36 kasus pada Mei 2021. Sehingga total sampai hari ini yang meninggal sudah mencapai 145 orang, kecamatan keetungau Hilir ada 4 orang yang meninggal, tetapi keadaan membaik ketika kita buka check point di Desa Sepulut, dalam 3 minggu kita jaga posko. Kita berhasil mengidentifikasi 167 orang positif corona, kalau tidak kita jaga di Sepulut, mereka masuk ke Sintang dia tidak tau bahwa dia positif kemudian berinteraksi denan masyarakat Sintang sehingga bisa menularkan ke banyak orang” papar Bupati Sintang dihadapan masyarakat Betung Permai

“hasil sepertiganya kita kembalikan ke daerahnya masing-masing, ada dari Mempawah, Pontianak, Sekadau, Sanggau, sepertiganya bersedia di isolasi di Kabupaten Sintang, sepertiganya menginginkan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing yang orang tanpa bergejala, sejak itu kasus menjadi turun, minggu ini 35 kasus, minggu sebelumnya 30 kasus, jadi 30’an kasus perminggu, tetapi yang meninggal masih tinggi, minggu lalu 13, sebeolumnya 9, jadi masih tinggi, rata-rata yang meninggal kasusnya karena terlambat, orang sudah masa bodoh dengan corona, tidak perduli dengan corona, jadi kalau batuk pilek, hilang penciuman dia tunggu dulu, takut dibawa ke rumah sakit, nanti di isolasi, jadi pas sesak nafas baru dibawa ke rumah sakit, itu saturasi oksigennya sudah 50-30-60 meninggal” tambah Bupati Sintang

“bapak/ibu tidak usah takut dan panik, pada akhirnya akan baik-baik saja, di Italia itulah yang paling banyak corona, dan angka kematian paling tinggi, tadi sudah diumumkan bahwa menonton sepakbola sudah boleh. Di Amerika Serikat merupakan kasus corona paling banyak tapi beberapa negara lain tidak mewajibkan menggunakan masker, kenapa semuanya itu, karena mereka cepat melakukan vaksinasi, sebelum vaksinasi mencapai 80%, mereka disiplin melaksanakan PPKM Mikro dan Protokol 6M. Jadi pada situasi seperti sekarang ini, kita tidak usah saling menyalahkan, pemerintah tidak menyalahkan masyarakat, masyarakat tidak perlu menyalahkan pemerintah. Kita bersatu padu, pemerintah bekerja keras untuk melakukan 3T yakni Tes, Tracing, Treatment. Kemudian menjamin ketersediaan stock vaksin, mendistribusikannya hingga ke pedalaman, lalu menjaga jangan sampai kasus corona import itu datang”pesan Bupati Sintang

makanya dari pihak TNI/Polri membantu kita semuanya melakukan kegiatan gebyar vaksinasi, kemudian juga menegakkan PPKM Mikro. Jadi kalau Posko di Desa Sepulut sudah kita buka banyak orang yang ada kasus corona masuk Sintang. Maka kuncinya ada di desa kita masing-masing, kita jaga, pos korona dihidupkan kembali, orang dari luar stop dulu jangan bergabung, isolasi mandiri, lapor PKM, dan PKM bertindak untuk melakukan rapid antigen untuk mengetahui apakah dia positif atau negatif corona” terang Bupati Sintang

“sekali lagi, kuncinya ada di desa dan dusun masing-masing. Itulah namanya PPKM Mikro, kemudian masyarakat kita minta mau berkorban dan bersabar untuk melakukan 6M, Menggunakan Masker, Menjaga Jarak, Mencuci tangan, Menghindari Kerumunan, Membatasi Mobilitas, Mengurangi Makan Bersama, kalau masyarakat menjalankan protokol kesehatan 6M dengan ikhlas, dengan sabar, kemudian masyarakat tidak takut untuk divaksin, buatlah Pemerintah kewalahan memenuhi stock vaksin, karena masyarakatnya pengen divaksin” terang Bupati Sintang

“kemarin Gebyar Vaksinasi di Kota Sintang itu satu titik bisa mencapai 300 orang yang divaksin, bahkan 400 orang. Semua masyarakat ini mau divaksin, vaksin ini halal dan aman, namanya orang di suntik, kalau pegal-pegal itu biasa. Namanya imunisasi kepada anak kita pun kadang-kadang demam sedikit itu biasa, jadi kalau ada efek samping itu hal yang biasa. Vaksin itu nyaman halal, gratis, mudah, yang penting ada KK, KTP, mau KTP dari Empura vaksinasi di Serangas, mau kita orang Serangas pun boleh datang langsung ke GOR, Lapangan Basket, atau fasilitas yang menyediakan vaksin, sekarang semuanya dipermudah, sebab Amerika bisa lepas masker, nonton basket, di Australia. Karena negara tadi itu tingkat vaksinasinya sudah mencapai 80%, kalau sudah 70%, divaksinasi akan menjadi imunitas kelompok (herd imunity), sebelum  vaksinasi mencapai 70% harus tetap melaksanakan Protokol Kesehatan 6M tadi” tambah Bupati Sintang

“jadi kalau itu dilakukan, kita hitung-hitung, Presiden menargetkan 1 Juta Vaksinasi per hari mulai Juli, tapi kemarin 1,3 Juta dapat sehingga Agustus menaikkan target untuk 2 juta vaksinasi perhari, seluruh Indonesia merata, di Sintang yang sudah pernah divaksinasi sudah 11% lebih, jadi 260.000 yang harus kita vaksin, sekarang sudah tervaksinasi 27.000 lebih, tetapi yang vaksinasi lengkap (sudah 2x vaksin) baru sekitar 7% atau baru 8.000 lebih. Kita kejar target 260.000, saya yakin bulan Desember 2021 akan tercapai target. Jangan takut, cemas, pada akhirnya akan baik-baik saja, akan tetapi pada masyarakat diminta kesabaran dan rela berkorban melakukan 6M tadi” tambah Bupati Sintang

“sambil desa kita jaga, segera pulihkan ekonomi, kalau kita takut begini, takut begitu, nanti kita meninggal bukan karena corona tetapi meninggal karena lapar. Jadi kita harus dipulihkan lagi. Saat corona ini, sektor yang masih berkembang dengan bagus adalah pertanian dan perkebunan, kalau menoreh karet itu jaraknya agak jauh, lalu kita berjemur kena matahari memperkuat tubuh kita, pertanian perkebunan tetap hidupkan, ekonomi pulihkan, kemudian lagi, pembangunan kita lanjutkan” tambah Bupati Sintang

 

 

 

 

Cegah Corona, Harisinto Linoh Minta Warga Pedalaman Mau Disuntik Vaksin

Cegah Corona, Harisinto Linoh Minta Warga Pedalaman Mau Disuntik Vaksin

 


Saat mendampingi Bupati Sintang mendeklarasikan Desa Betung Permai, Kecamatan Ketungau Hilir sebagai Desa Open Defecation Free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan yang dilaksanakan di halaman SDN 41 Sepinang, Desa Betung Permai, Kecamatan Ketungau Hilir pada Senin 28 Juni 2021 yang lalu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang dr. Harisinto Linoh mengajak masyarakat pedalaman untuk mau divaksin dan ikut mensukseskan program vaksinasi.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang dr. Harisinto Linoh menjelaskan bahwa pada hari Sabtu 26 Juni 2021, kita melakukan vaksinasi massal di Kota Sintang. “ dan untuk 1 hari itu kita  mampu memberikan vaksin untuk 2.026 orang. Vaksin juga diperuntukan bagi masyarakat  di kecamatan bahkan sampai ke desa. Jumlah vaksin ini masih terbatas, tapi dalam waktu dekat akan kita kirimkan sebanyak 15 vial itu untuk 150 orang per kecamatan. Jadi jangan takut untuk di vaksin, dan covid-19 di Sintang jumlah yang meninggal itu 145 orang. Seluruh yang meninggal itu belum mendapatkan vaksinasi, berarti vaksinasi penting” terang dr Harisinto Linoh.

ada pertanyaan juga yang muncul. nanti sesudah divaksinasi bisa kena covid lagi ndak. Masih bisa. Sudah divaksin masih bisa kena covid tapi mungkin gejalanya agak  ringan seperti batuk, pilek, hilang penciuman, namun tidak sampai sesak nafas, tidak dirawat di rumah sakit, jadi seperti itu. Pada saatnya nanti, bawa keluarga, bawa lansia untuk di vaksin” pesan dr Harisinto Linoh.

“dulu vaksin ini hanya oleh untuk nakes, hanya boleh aparat TNI/POLRI, Pelayan Publik, Lansia. Tetapi sekarang vaksinasi ini untuk siapapun boleh, yang penting sudah diatas 18 Tahun, dan memiliki KTP, mau KTP mana saja boleh, tetapi tetap masyarakat bersabar karena vaksin ini dikirim dari pusat, begitu vaksin tiba di kabupaten maka akan kita sebarkan ke kecamatan-kecamatan juga. Pihak  Puskesmas juga akan bekerja sama dengan TNI/POLRI akan menyalurkan sampai ke desa-desa” pesan dr Harisinto Linoh.

“jangan takut untuk di vaksin, itu nanti kalau bapak/ibu butuh informasi mengenai vaksin, mengenai covid tanya ke Puskesmas. Dan pihak Puskesmas akan melayani konsultasi. Orang tua banyak yang sudah divaksin, mau 70’an, masih bisa divaksin” terang dr Harisinto Linoh.

 

 

Dorong Kaum Muda Bisa Menjadi Barista, SKB Sintang Gelar Pelatihan, Dibuka Bupati Sintang

Dorong Kaum Muda Bisa Menjadi Barista, SKB Sintang Gelar Pelatihan, Dibuka Bupati Sintang

 


Bupati Sintang, Jarot Winarno menghadiri sekaligus membuka kegiatan Penyelenggaraan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) jenis keterampilan Barista, kerjasama antara Lembaga Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kab. Sintang, Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbud Ristek tahun 2021, di Aula SKB Kab. Sintang, Km 17, Jl. Sintang - Pontianak, Kec. Sungai Tebelian, Selasa (29/6/2021), yang di tandai dengan pengalungan tanda peserta oleh Bupati.

Turut hadir pada kegiatan ini, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Sintang, Lindra Azmar, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Sintang Magdalena Ukis, Unsur Forkopimcam Sungai Tebelian, para peserta dan tamu undangan lainnya.

Ketua Panitia pelaksana, yang juga Kepala SKB Kab. Sintang, Suyatni mengatakan kegiatan Penyelenggaraan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) jenis keterampilan Barista ini di latarbelakangi oleh lima hal yakni, pertama; sistem pendidikan dan pelatihan vokasi saat ini belum menghasilkan lulusan yang memadai dan belum memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan dengan keterampilan tinggi, kedua; sistem pendidikan cukup banyak menghasilkan lulusan semiterampil sementara pasar kerja memiliki kapasitas yang terbatas untuk menyerap lulusan tersebut, ketiga; pengembangan bidang keahlihan di lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi belum sejalan dengan kebutuhan industri dan belum mencapai kebutuhan pasar, keempat; mayoritas tenaga kerja dalam penyajian minuman kopi belum memenuhi standar barista baik dari segi skill maupun alat, dan kelima; masih sedikitnya pembuat kopi atau warung kopi belum menggunakan barista sehingga peserta didik PKW Barista SKB Kab. Sintang berpeluang menerpakan ilmunya dalam berwirausaha.

"Tujuan dari kegiatan ini yakni, memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, sikap dan pola pikir berwirausaha melalui kursus dan pelatihan untuk menumbuhkembangkan sikap pintar wirausaha dalam mengelola potensi diri dan lingkungan yang dapat dijadikan bekal berwirausaha, mendorong peserta didik dalam merintis beridirinya usaha mandiri yang di bimbing mitra usaha"jelas Suyatni.

Untuk instruktur dan narasumber kata Suyatni, yakni barista dari salah satu kafe dari Kab. Landak, Barista dari Pontianak dan beberapa narasumber dari Kabupaten Sintang sendiri. Peserta berjumlah 25 orang peserta, berusia dari 15 - 25 tahun, berasal dari masyarakat Kab. Sintang.

"Jadi nanti dari 25 orang peserta ini akan berusaha ada 5 kelompok, itu akan di modali peralatan dan bahan baku untuk langsung berwirausaha secara gratis setelah mengikuti pelatihan sampai tuntas"ujar Suyatni.

Sementara untuk kurikulum PKW Barista ini di susun SKB Kab. Sintang bersama UMKM, dunia industri, dunia usaha, dunia kerja lainnya yang membimbing dalam pada  merintiskan usaha yang mengacu kepada standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI). "Materi yang di sampaikan dengan sistem pendidikan teori 34% sebanyak 68 jam pelajaran, praktek keterampilan 66%  sebanyak 132 jam pelajaran, yang di laksanakan dari 25 Juni - 15 Agustus 2021 di SKB Kab. Sintang, setiap senin - minggu pukul 08.00 - 12.00 wib"terang Suyatni.

"Metode pembelajaran seperti ceramah, demonstrasi, praktek dan magang"tambah dia.

Anggaran kegiatan Penyelenggaraan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) jenis keterampilan Barista, jelas Suyatni bersumber dari bantuan pemerintah program PKW dari Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbud Ristek Dipa tahun 2021. "Diharapkan peserta didik dapat menyelesaikan program PKW barista secara tuntas, mereka bisa merintis dan berhasil mengembangkan usaha setelah mengikuti program PKW"harap Suyatni.

Sementara itu, Bupati Sintang, Jarot Winarno mengungkapkan, menjadi seorang barista atau peracik kopi dengan hasil racikan yang enak itu tidaklah gampang, karena dalam menyeduh kopi itu seorang barista harus mengenal beberapa hal tentang kopi, seperti gen atau jenis kopi itu apa saja, menroastingnya, mengsangrainya, karena kalau salah mengsangrai biasa rasanya tidak enak, kemudian memblending atau menghaluskannya dan juga cara menyajikannya.

 

"Jadi para peserta ini beruntung bisa ikut pelatihan ini, karena bisa lebih mengenal tentang bidang barista. Kalaupun nanti ada yang tidak buka warung kopi, paling tidak buatkan untuk orang tua, kawan-kawannya kopi itu udah luarbiasa, jadi ilmunya terpakailah"kata Jarot.

Untuk itulah Jarot meminta para peserta agar mengikuti PKW ini dengan cermat dan focus, karena kalau cuman mendengar itu nempelnya cuman sebentar saja, tapi kalau dengan pelatihan itu langsung praktek dan diajarkan memahami betul semua prosesnya.

"Jadi soal kopi itu banyak yang di pelajari, tentu selain mendapatkan pelatihan dari instruktur yang ada, para peserta bisa juga mencari sumber-sumber kopi lagilah"ujar Jarot.

"Mudah-mudahan ilmu PKW ini bisa menjadi bekal mereka untuk mencari rejeki yang halal"harap Jarot.

Selain itu, Jarot juga berpesan kepada para peserta, setelah selesai mengikuti PKW ini, untuk tidak ragu dalam membuka usaha warung kopi, karena menurutnya bisnis kuliner itu margin keuntungannya bisa mencapai 40 - 50 % jadi omset. Terlebih para peserta ini juga nantinya sudah memiliki ilmu tentang kopi. "Kalau satu warung kopi itu sehari bisa masuk satu juta, empat ratus itu keuntungan, nah enam ratus itu udah termasuk untuk beli-beli bahan, untuk gajih karyawan, jadi lumayanlah kalau sebulan itu"ungkap Jarot.

Jarotpun menyampaikan ucapan terima kasih serta juga memberikan dukungan kepada SKB Kab. Sintang yang telah menyelenggarakan kegiatan ini, dan juga semua unsur yang terlibat pada kegiatan PKW ini.

Masyarakat Desa Betung Permai Deklarasikan Diri Untuk Tidak BAB Sembarangan, Ini Kata Bupati Sintang

Masyarakat Desa Betung Permai Deklarasikan Diri Untuk Tidak BAB Sembarangan, Ini Kata Bupati Sintang

 


Bupati Sintang, Jarot Winarno, mendeklarasikan Desa Betung Permai, Kecamatan Ketungau Hilir sebagai Desa Open Defecation Free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan, ditandai dengan penandatanganan prasasti serta penandatanganan pernyataan deklarasi ODF, yang dilaksanakan di halaman SDN 41 Sepinang, Desa Betung Permai, Kecamatan Ketungau Hilir, pada Senin, (28/6/2021).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, dr. Harysinto Linoh, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Lindra Azmar.

Dalam arahannya, Bupati Sintang, Jarot Winarno mengapresiasi atas komitmen masyarakat Desa Betung Permai, Kecamatan Ketungau Hilir untuk menjadikan desanya menjadi desa Open Defecation Free (ODF), “hari ini luar biasa, saya apresiasi, ini menunjukkan bahwa masyarakat Desa Betung Permai sepakat untuk tidak Buang Air Besar (BAB) sembarangan”, kata Jarot.

Dengan diselenggarakannya deklarasi ODF, lanjut Jarot, akan memberikan dampak baik bagi kesehatan lingkungan masyarakat di Desa Betung Permai ini, “tentunya telah dideklarasikan Desa Betung Permai sebagai desa ODF maka akan berdampak baik bagi kesehatan lingkungan salah satunya ialah bisa menekan angka stunting sebanyak 42%”, lanjut Jarot.

Menurut Jarot, bahwa Pemerintah saat ini berkomitmen untuk terus melanjutkan dan mengutamakan program di sektor kesehatan, “selain pandemi covid-19 yang menjadi prioritas saat ini, musuh utama di Sintang ialah stunting, maka dengan adanya ODF ini dapat mengurangi laju angka stunting di Kabupaten Sintang, diiringi dengan melakukan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), dimana STBM itu menjaga kesehatan kita sekaligus juga menjaga sanitasi kita”, sambung Jarot.

Terkait Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Jarot berpesan kepada masyarakat untuk dapat menerapkan lima kegiatan yang masuk dalam kategori STBM dalam kehidupan sehari-hari, “jadi STBM itu ada lima, yang pertama itu jangan Buang Air Besar (BAB) sembarangan, kedua selalu mencuci tangan, ketiga selalu menjaga sumber makanan kita, keempat menjaga dan mengelola sampah yang ada disekitar pekarangan dan lingkungan kita, dan yang kelima ialah penataan air limbah secara baik dan benar, dengan menerapkan 5 kegiatan tersebut maka kita sebagai masyarakat sudah melakukan pola hidup bersih dan sehat ditengah-tengah lingkungan kita”, pinta Jarot.

Jarot berharap, dengan adanya deklarasi ODF ini tidak hanya semata-mata sekedar kegiatan seremonial saja, “saya harap dengan telah di deklarasikan ODF di Desa Betung Permai ini akan membantu menurunkan angka stunting di Kabupaten Sintang, terutama di Desa Betung Permai dan benar-benar dilaksanakan sesuai program yang ada”, harap Jarot.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, dr. Harysinto Linoh memaparkan jumlah desa-desa di Sintang yang sudah mendeklarasikan sebagai Desa Open Defecation Free (ODF), “sebagai informasi, Desa Betung Permai, Kecamatan Ketungau Hilir ini adalah desa yang ke-69 dari 391 desa yang mendeklarasikan ODF di Kabupaten Sintang, dan saya sangat menghargai serta apresiasi kepada perangkat Desa dan seluruh masyarakat Desa Betung Permai yang sudah berusaha keras agar Desa Betung Permai ini menjadi desa ODF”, papar dr. Sinto.

Pj. Kepala Desa Betung Permai, Musprandi mengatakan bahwa Desa Betung Permai merupakan Desa yang sangat mendukung program Pemerintah, “setiap program Pemerintah, baik itu program dari Pemerintah Kabupaten hingga Pemerintah Pusat, kami di Desa Betung Permai selalu mendukung dan selalu memprioritaskannya, salah satunya ialah mendukung pelaksanaan program Open Defecation Free (ODF) di Desa Betung Permai saat ini”, kata Musprandi.

Lanjut Pj. Kepala Desa Betung Permai, bahwa program ODF ini disambut antusiasme masyarakat Desa Betung Permai, “dalam tahap pembangunan tempat buang air besar bagi masyarakat yang belum memilikinya, masyarakat Desa Betung Permai dan masyarakat desa sekitar saling bergotong royong untuk membangunnya, tentu ini tidak ada uang harian, ini istilahnya saling bantu membantu, dari desa yang lain juga ada yang membantu,”  lanjutnya.

Musprandi menjelaskan bahwa tingkat kesadaran masyarakat di wilayah Desa Betung Permai sudah cukup bagus, “saya mendapatkan laporan dari Petugas Puskesmas Serangas, mengatakan bahwa dari jumlah 286 Kepala Keluarga (KK) yang ada di Desa Betung Permai ini, sebanyak 223 itu sudah ada tempat BAB-nya dan layak dipakai, kemudian sisa 63 Kepala Keluarga (KK) itu belum memiliki tempat BAB dan masih menumpang ketempat tetangga”, jelasnya.

Dengan telah di deklarasikannya Desa Betung Permai ini sebagai desa ODF, Muspriandi mengaku kekurangan ketersediaannya air bersih, “dalam proses berjalannya program ODF ini tentu tidaklah mulus, tentu masih banyak kekurangan yang kita harapkan, kalau ada tempat untuk BAB tentu harus ada air bersih, dan sampai saat ini kami masih berharap dengan air hujan, oleh sebab itu, kami minta kepada Pemerintah Kabupaten/Pemerintah Provinsi/Pemerintah Pusat untuk kiranya dapat memberikan bantuan terkait pengadaan air bersih, seperti program PAMSIMAS atau program yang serupa lainnya”, harap Pj. Kades Betung Permai.

H-8 Pencoblosan Pilkades Serentak, Pemkab Sintang Kembali Gelar Rakor Finalisasi Persiapan

H-8 Pencoblosan Pilkades Serentak, Pemkab Sintang Kembali Gelar Rakor Finalisasi Persiapan

 


Wakil Bupati Sintang Sudiyanto, SH memimpin Rapat Koordinasi Finalisasi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak Tahun 2021 di Balai Praja Kantor Bupati Sintang pada Selasa, 29 Juni 2021.

Turut hadir dalam Rapat Koordinasi Finalisasi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak Tahun 2021 tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Dra. Yosepha Hasnah, M. Si yang juga Ketua Panitia Pilkades Tingkat Kabupaten Sintang, Anggota Forkopimda, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Syarief Yasser Arafat, S. Sos, M. Si, Camat Se Kabupaten Sintang, dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang yang terkait dengan persiapan pelaksanaan Pilkades.

Wakil Bupati Sintang  Sudiyanto, SH  dalam arahannya menyampaikan bahwa pada pelaksanaan Pilkades serentak  yang akan segera dilaksanakan, masih dihadapkan  dengan situasi pandemi Covid-19 yang masih terjadi hingga saat ini, sehingga sangat diperlukan kerjasama yang baik dan tetap mematuhi  protokol kesehatan.

“dalam pelakasanaan pilkades serentak ini, kita tetap menerapkan prinsip netralitas, transparan, dan akuntabel sehingga berjalan aman, tertib, lancar seperti yang kita harapkan bersama, mengingat pilkades serentak tahun 2021 yang dilaksnakan pada Rabu 7 Juli 2021 ini, akan dilaksanakan di seluruh desa dengan jumlah 291 desa yang ada di 14  kecamatan dengan karakter  dan tingkat pemahaman  masyarakatnya yang berbeda beda” terang Wakil Bupati Sintang

“saya juga  berharap, kepada  panitia pelaksana pilkades di Kabupaten Sintang, agar betul-betul bersikap netral, sesuai dengan  regulasi yang ada, transparan dan sampaikan apa adanya dengan  masyarakat. Khususnya kepada para Camat, kami berharap agar tetap standby selama pelaksanaan pilkades di wilayahnya masing-masing, sehingga  apabila terjadi permasalahan dilapangan  dapat diatasi secepatnya, dan kita buktikan bahwa  Kabupaten Sintang dalam melaksanakan pilkdes serentak pada Rabu 7 Juli 2021 mendatang, sukses  dengan  situasi aman, tertib dan  lancar ” tambah Wakil Bupati Sintang

Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Dra. Yosepha Hasnah, M. Si memaparkan bahwa pelaksanaan pilkades serentak yang dilaksanakan pada tahun 2021, diikuti sebanyak  291 desa yang ada di 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Sintang.

Sebelumnya, direncanakan akan ada 297 desa yang akan menyelenggarakan pilkades, tetapi 6 desa batal  dikarenakan ada 4 desa calonnya tungal dan itu tidak boleh ada calon tunggal, dan 2 desa lagi akan melaksanakan pilkades pada tahun 2022 mendatang, sehingga tersisa  ada 291 desa  yang akan menyelenggarakan pilkades serentak pada Rabu, 7 Juli 2021 mendatang” terang Yosepha Hasnah

Menjadi Narasumber Pada FGD Yang Dilaksanakan Polres Sintang, Ini Yang Materi Yang  Disampaikan Bupati Sintang

Menjadi Narasumber Pada FGD Yang Dilaksanakan Polres Sintang, Ini Yang Materi Yang Disampaikan Bupati Sintang

 


Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno, M. Med. PH menjadi narasumber kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang di selenggarakan oleh Polres Sintang di Pendopo Bupati Sintang pada Selasa, 29 Juni 2021. Focus Group Discussion (FGD) membahas pengamanan dalam rangka menghadapi pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa serentak di Kabupaten Sintang pada saat kondisi pandemic Covid-19 saat ini.

Turut hadir dalam Focus Group Discussion (FGD) tersebut Kapolres Sintang AKBP Ventie Bernad Musa, SIK, SH, MIK beserta Pejabat Utama Polres Sintang, Wakil Ketua DPRD Sintang Jeffray Edward, SE, M. Si, anggota Forkopimda, Kapolsek, Koramil, Camat se kabupaten Sintang, serta Pimpinan Perangkat Organisasi Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang.

Pada kegiatan Forum Group Discussion ini, Bupati Sintang menyampaikan agar jangan sampai pilkades kali ini membawa cluster baru penyebaran covid-19, karena ada banyak desa yang akan menyelenggarakan pilkades pada Rabu 7 Juli 2021 mendatang yakni berjumlah 291 Desa.

“dengan berbagai situasi, banyak orang memprediksi tingkat kerawanan pilkades serentak pada Rabu 7 Juli 2021 ini lebih rawan dibandingkan dengan Pilkada karena calon yang terlibat ada 1.023 calon, diharapkan kepada tim sukses para calon Kepala Desa agar menghimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan dengan baik pada saat pemilihan nanti” Ujar Jarot Winarno.

awalnya ada 297 desa yang akan menyelenggarakan pilkades, tetapi 6 desa batal  dikarenakan ada 4 desa calonnya tungal dan itu tidak boleh ada calon tunggal, dan 2 desa lagi akan melaksanakan pilkades pada tahun 2022” mendatang.

“mudah-mudahan pemilihan Kepala Desa dari 291 desa ini dapat diselenggarakan dengan baik dan aman, serta saya minta nanti pengurus dari masing-masing kecamatan dapat mensosialisasikan tentang pelaksanaan Pilkades ini kepada seluruh masyarakat baik tentang tata cara peraturan pemilahan Kepala Desa maupun tata cara menerapkan protokol kesehatan pada setiap TPS” pinta Bupati Sintang

Sementara Kapolres Sintang AKBP Ventie Bernad Musa, SIK, SH, MIK selaku penyelenggaran Focus Group Discussion (FGD) menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan FGD ini adalah untuk berdiskusi terkait dengan kesiapan dalam pelaksaan pilkades mendatang.

“pilkades serentak di Kabupaten Sintang ini merupakan suatu hal yang sangat luar biasa karena kegiatan pilkades sebelumnya dilaksanakan dalam 1 tahun secara bergantian, pelaksanaannya pun sudah di rencanakan pada tahun lalu namun tertunda sehingga pilkades serentak ini akan dilaksanakan pada 7 Juli pada tahun ini” ujar Kapores Sintang.

“Pilkades ini juga dilaksanakan guna mendukung tugas pemerintah di tingkat desa sehingga program-program pemerintah juga terlaksana dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan, saya berharap dari masing-masing penyelenggara untuk selalu mensterilkan tempat pemungutan suara sesuai dengan protokol kesehatan agar mengurangi penularan dari wabah penyakit sedang melanda pada saat ini” tambah Kapolres Sintang.

Wabup Sintang Pimpin Rapat Bahas Surat Dari Para Pedagang Pasar Sayur Masuka

Wabup Sintang Pimpin Rapat Bahas Surat Dari Para Pedagang Pasar Sayur Masuka

 


 

Wakil Bupati Sintang Sudiyanto, SH memimpin rapat membahas Laporan Pelaku Usaha di Pasar Masuka Sintang di Langkau Kita Rumah Dinas Wakil Bupati Sintang pada Selasa, 29 Juni 2021.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sudirman menjelaskan bahwa 24 Mei 2021 yang lalu para pedagang los Pasar Masuka mengirim surat kepada Disperindagkop dan UKM Kabupaten Sintang. “surat mereka berisi keluhan akan masalah yang terjadi di Pasar Masuka seperti banyak agen ikan dan daging yang buka sampai jam 09.00 WIB, padahal ada kesepakatan antara agen dan pengecer, bahwa agen hanya buka sampai jam 06.00 WIB saja. Lalu ada juga keluhan, agen masih melayani pembelian dibawah 3 kg, adanya pedagang yang jualan diluar tempat yang sudah ditentukan oleh pemerintah, banyaknya pedagang kaki lima yang berjualan di sepanjang jalan masuk dan tempat parkir, serta mengeluhkan kondisi kebersihan pasar yang tidak maksimal dilakukan pemeliharaan” terang Sudirman

“kita memahami keluhan para pedagang. Karena menyebabkan barang dagangan mereka menjadi tidak laku. Dan kami sudah mengidentifikasi masalah yang ada di Pasar Masuka. Ada pedagang yang kita siapkan tempat di dalam Pasar Masuka, tetapi malah mereka berjualan di luar pasar yang sebenarnya dilarang untuk dijadikan tempat berjualan. Kita akan segera melakukan penertiban dan penataan. Serta upaya yang lain yang diperlukan untuk mengatasi masalah yang ada” tambah Sudirman

“kami mengharapkan rekan-rekan OPD lain mendukung kami sesuai tugas pokok dan fungsinya. Kami juga setuju jika OPD terkait menugaskan personilnya untuk setiap hari berada di posko yang ada di Pasar Masuka” terang Sudirman 

Wakil Bupati Sintang Sudiyanto menyarankan seluruh OPD yang terkait bisa melakukan penertiban baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri sesuai tugasnya. “tentu didukung oleh TNI dan Polri. Kita perlu melakukan peninjauan ke lapangan untuk melihat kondisi riil di sana. Saya juga melihat ada banyak kendaraan parkir di bahu jalan. Lalu soal kebersihan, saya melihat ada pedagang yang mau untung tapi tidak mau berkorban menjaga kebersihan sekitar usahanya. Sampah yang dekat tempat dia jualan saja dia tidak mau bersihkan. Soal kesadaran akan kebersihan, pedagang kita masih sangat kurang. Kan tidak perlu kita tunggu mereka membersihkan area dia jualan” terang Sudiyanto.

“kita juga perlu kumpul langsung di Pasar Masuka melaksanakan pertemuan, lalu langsung meninjau dan keliling sambil memberikan edukasi kepada para pedagang. Kita juga perlu datang ke pedagang dan berdiskusi dengan mereka. Kita juga mau mendengarkan apa aspirasi dan pendapat mereka. Kita ingin cara-cara yang persuasif dalam menata kebersihan dan keamanan Pasar Masuka. Saya siap hadir disana bersama-sama teman-teman OPD yang terkait, TNI dan Polri dalam rangka melayani masyarakat di Pasar Masuka” tegas Sudiyanto.

“saya ingin OPD yang terkait agar menindaklanjuti keluhan dari pedagang yang ada di Pasar Masuka. Masing-masing OPD silakan melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai kewenangannya. Lakukan tindakan dan langkah yang nyata di lapangan” pinta Wabup Sintang

Kepala Dinas Perhubungan Florensius Kaha mengajak OPD terkait untuk setiap minggu turun ke Pasar Masuka untuk mengatasi masalah yang ada. “saya setiap minggu kesana dan menggunakan pakaian dinas lengkap. Karena kami kesana dalam rangka menjalankan tugas sehingga wajib menggunakan pakaian dinas bukan pakaian kaos oblong. saya hadir disana untuk memberikan dukungan kepada staf kami yang bertugas mengatur parkir. Saya pernah mengempiskan ban kendaraan yang parkir salah. Saya sarankan kita sering kumpul disana, entah sambil ngopi. Pertemuan non formal tetapi mampu mengatasi masalah di sana” terang Florensius Kaha

Edy Harmaini Kepala Dinas Lingkungan Hidup menjelaskan bahwa petugas kebersihan hanya mengangkut sampah yang ada di kontainer atau TPS. “kalau sampah yang ada di pedagang, itu tanggungjawab pedagangnya untuk mengantar sampah ke kontainer. Staf kami dari pagi sampai malam bertugas di sana. Kami juga melihat ada penyumbatan parit untuk mengaliri limbah pasar ke sungai” terang Edy Harmaini

Turut hadir dalam rapat tersebut Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sudirman, S. Sos, M. Si, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Edy Harmaini, SE, M. Si, Kepala Dinas Perhubungan Florensius Kaha, S.Pd. M. Si, Wakapolsek Sintang Kota IPTU Sujiono, Peltu Sakiman dari Koramil Sintang, perwakilan dari Satuan Polisi Pamong Praja, Pemerintah Kecamatan Sintang, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Kelurahan Kapuas Kanan Hilir.

 

 

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.