Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sintang di Pendopo Bupati
Sintang pada Senin, 12 April 2021. Rapat dilakukan mengingat terjadinya
lonjakan peningkatan jumlah masyarakat yang terkonfirmasi terjangkit covid-19
di Kabupaten Sintang akhir-akhir ini serta banyaknya kendala yang dihadapi RSUD
AM Djoen Sintang dalam menangani lonjakan tersebut.
Hadir dalam rapat koordinasi tersebut diantaranya Sekretaris Daerah
Kabupaten Sintang Dra. Yosepha Hasnah,
M. Si, Wakapolres Sintang Kompol Alber Manurung, S.H, S.I.K, Dandim 1205
Sintang Letkol Inf Eko Bintara Saktiawan, Kepala BPBD Bernard Saragih selaku
Sekretaris Satgas serta anggota satgas yang lainnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang dr. Harisinto Linoh menjelaskan
bahwa April minggu pertama, angka covid-19 melonjak sampai 177 kasus
konfirmasi.
“saat ini, selain di rumah sakit, di Rusunawa juga sedang merawat 54 orang
yang terkonfirmasi positif. Kita juga masih memantau sebanyak 118 orang yang
menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. 118 orang ini kami kirim obat
setiap hari, kami pantau perkembangannya. Kalau ada keluhan baru kami kirim tim kesehatan. Kami berharap 118 orang
ini tidak sampai ke rumah sakit dan bisa sembuh mengingat kapasitas rumah sakit
yang sudah penuh” terang dr. Harisinto Linoh
“kita setuju mulai menerapkan protokol kesehatan sangat ketat. 90 persen
lebih yang konfirmasi akibat melakukan perjalanan atau menerima kunjungan orang
dari luar Sintang. Seharunya warga Sintang yang baru melakukan perjalanan dari
luar, memiliki kesadaran untuk melalukan tes antigen sendiri. Saya punya ide,
kalau seluruh bis yang masuk ke Sintang, seluruh penumpangnya harus membawa
hasil tes swab antigen. Memang dampaknya pada biaya yang mahal, dan orang
beralih ke taksi. Kita tidak tahu, taksinya yang mana. Kita perlu melakukan
kontrol keluar masuk orang ke Sintang. Saya mendorong agar buka puasa bersama
diperketat” tambah dr Harisinto Linoh
“kita bangun gedung satu lagipun pasti akan penuh jika prilaku masyarakat
tidak berubah dan tidak mau menjalankan protokol kesehatan. 118 orang yang
dirawat di rumahnya, selalu minta dirawat di rumah sakit dan di rusun. Kami
juga akan memfungsikan gedung diklat dengan kapasitas 55 tempat tidur. Rumah
sakit penuh, rusun penuh dan jangan sampai nanti gedung diklat juga penuh.
Warung kopi dan café kalau perlu jam 8 malam sudah tutup. Kalau ada bangku di
warkop yang lebih, langsung saja ambil kursinya. Kita terlalu ringan memberikan
sanksi. Tidak pakai masker hanya suruh nyapu dan nyanyi. Itu sanksi ringan.
Kami mendukung penegakan disiplin dan penerapan sanksi” terang dr. Harisinto
Linoh
0 Komentar untuk "Rusunawa dan Rumah Sakit Penuh Pasien Covid-19, Pemkab Sintang Fungsikan Gedung Diklat"