Di Bulan Puasa PWI Sintang Berbagi Bingkisan ke Panti Asuhan Aisyiyah

Di Bulan Puasa PWI Sintang Berbagi Bingkisan ke Panti Asuhan Aisyiyah

 


Sejumlah Pengurus PWI Kabupaten Sintang mengunjungi Panti Asuhan Aisyiyah di Jalan Pangeran Kuning, Sintang, Sabtu (24/4). Kunjungan ini dilakukan untuk menjalin silaturahmi dengan pengurus dan anak - anak Panti Asuhan Aisyiyah.

Dalam kunjungannya ke Panti Asuhan Aisyiyah, PWI Kabupaten Sintang menyerahkan sejumlah bingkisan untuk anak - anak yang tinggal di panti asuhan tersebut. 

Ketua PWI Kabupaten Sintang, Tantra Nur Andi mengatakan, kunjungan ke panti asuhan merupakan program PWI Sintang yang dilaksanakan setiap bulan suci Ramadhan. Tujuannya untuk untuk menja



lin silaturahmi dan berbagi bingkisan pada anak - anak yang tinggal di Panti Asuhan. Di tahun ini, kata Tantra, PWI Kabupaten Sintang memberikan bingkisan berupa jilbab dari produk Aqillaahijab untuk anak-anak Panti Asuhan Aisyiyah. Selain jilbab, PWI Kabupaten Sintang juga memberikan sejumlah Al-Qur'an dan bingkisan makanan di panti tersebut.

"Semoga bingkisan dari PWI, yang tidak seberapa nilainya ini dapat bermanfaat untuk anak anak Panti Asuhan Aisyiyah," harap Tantra.

Dalam kunjungan singkat di Panti Asuhan Aisyiyah, Tantra juga memperkenalkan tentang dunia kewartawanan pada anak - anak Panti Asuhan Aisyiyah. 

"Bagi anak - anak di panti asuhan ini, yang berminat menjadi wartawan, kami PWI Sintang siap memberikan pelatihan untuk mengenal dunia jurnalistik. Kami sangat berharap ada regenerasi wartawan di Kabupaten Sintang," ujar Tantra.

Ketua Pengurus Panti Asuhan Aisyiyah, Yadi Suriyadi menyampaikan terima kasihnya atas kunjungan PWI Kabupaten Sintang ke Panti Asuhan Aisyiyah. "Terima kasih atas bingkisan yang telah diberikan PWI pada anak - anak panti. Saya berharap silaturahmi antara PWI dengan Panti Asuhan Aisyiyah terus terjalin," katanya.

Saat ini ada 14 orang anak yang tinggal di Panti Asuhan Aisyiyah. Sebagian besar masih mengenyam pendidikan tingkat SMP dan sebagian lagi tingkat SMA.

Wahana Visi Indonesia Bantu Turunkan Stunting, Pemkab Sintang Ucapkan Terima Kasih

Wahana Visi Indonesia Bantu Turunkan Stunting, Pemkab Sintang Ucapkan Terima Kasih

 


Bupati Sintang yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yustinus J, S. Pd. M.A.P membuka kegiatan Pemaparan Safe Drinking Water Treatment Project (Air Project) dan Workshop Percepatan Penurunan AKI, AKB, dan Stunting serta Percepatan Universal Akses Air dan Sanitasi di Aula Pertemuan Serantung Water Park Sintang pada Kamis, 22 April 2021.     

Turut hadir dalam workshop tersebut Margaretta Siregar, Area Program Manager Melawi Sintang Wahana Visi Indonesia dan jajaran Wahana Visi Indonesia, Perwakilan Pemerintah Kecamatan Sepauk, Tempunak dan Sungai Tebelian, dan perwakilan 24 desa lokasi binaan Wahana Visi Indonesia.

Pada Workshop Percepatan Penurunan AKI, AKB, dan Stunting serta Percepatan Universal Akses Air dan Sanitasi, pihak Wahana Visi Indonesia menghadirkan dua orang narasumber yakni Florida Ida dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang dan Yuspiandi dari Bappeda Kabupaten Sintang.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yustinus J, S. Pd. M.A.P menyampaikan bahwa Pemkab Sintang mengucapkan terima kasih banyak kepada jajaran Wahana Visi Indonesia yang sudah membantu masyarakat Kabupaten Sintang yang ada di 24 desa di Kecamatan Sepauk, Sungai Tebelian dan Tempunak.

“terima kasih sudah membantu memberikan air bersih dan pendidikan dalam prilaku hidup bersih dan sehat. Kami merasa sangat terbantu dengan apa yang sudah dilakukan oleh Wahana Visi Indonesia. Dengan penyediaan air bersih dan pemberdayaan dalam prilaku hidup masyarakat ini, kami yakini akan mampu menurunkan angka kematian bayi, angka kematian ibu dan stunting di Kabupaten Sintang” terang Yustinus J, S. Pd. M.A.P

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yustinus J, S. Pd. M.A.P  menambahkan bahwa Indonesia kini sedang menghadapi perang melawan pandemi covid-19. Namun, pada saat yang sama, Indonesia juga masih menghadapi tantangan stunting serta angka kematian pada ibu dan bayi yang masih tinggi, hal ini terjadi bukan hanya soal pemberian asupan gizi yang memenuhi standar untuk ibu hamil dan menyusui, tapi minimnya penyediaan air minum dan sanitasi layak. Ketiadaan sanitasi dan air bersih merupakan awal dari munculnya persoalan kesehatan dalam masyarakat seperti stunting, kematian bayi serta ibu dan penyakit lainnya.

“pasokan air dan sanitasi dapat menyelamatkan nyawa lebih dari 360.000 bayi setiap tahun. diketahui, saat ini sekitar 4,2 miliar orang atau sekitar 55 persen dari populasi di dunia tidak memiliki manajemen dan layanan sanitasi yang baik. Selain itu, selama pandemi covid-19 ini, semua orang dianjurkan untuk selalu menggunakan masker, menjaga jarak, dan rajin cuci tangan. Kebersihan tangan sangat penting untuk menahan penyebaran covid-19, serta penyakit menular lainnya. akses air bersih otomatis menjadi kunci penting untuk mencegah penularan virus corona yang jadi penyebab covid-19” terang Yustinus J

“saat ini angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi. Berdasarkan studi status gizi balita indonesia (SSGBI) tahun 2019, prevalensi stunting di Indonesia masih sebesar 27,67 persen. Angka kematian ibu (AKI) melahirkan di Indonesia masih berkisar 305 per 100.000 kelahiran hidup, jauh tertinggal dibandingkan dengan negara ASEAN lain yang berkisar antara 40 sampai 60 per 100.000 kelahiran hidup. Beberapa perilaku seperti tidak mencuci tangan karena tidak tersedianya air bersih saat penanganan persalinan dan setelah melahirkan, sampai saat ini masih menjadi penyebab tingginya angka kematian ibu di Indonesia” tambah Yustinus J

“sementara itu, angka kematian bayi (AKB) kurang dari 1 tahun di Indonesia adalah 24 per 1.000 kelahiran, jauh di atas angka di Malaysia sebesar 6,7 per 1.000 kelahiran, dan di Thailand 7,8 per 1.000 kelahiran. Perilaku sederhana seperti mencuci tangan dengan air bersih saat akan memberikan makan kepada anak atau saat setelah buang air besar adalah beberapa perilaku yang harus didorong untuk mengurangi angka kematian bayi tersebut” tambah Yustinus J

“intervensi penyediaan air minum dan sanitasi yang layak serta perubahan perilaku, berkontribusi banyak dalam pencegahan stunting, penurunan angka kematian ibu dan angka kematian anak. masalah ketersediaan air bersih juga sangat erat kaitannya dengan isu pembangunan manusia, terutama kesehatan. selain stunting, sanitasi buruk dan kurangnya ketersediaan air bersih juga menyebabkan penyakit lain seperti diare” terang Yustinus J      

“Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang menaruh perhatian besar terhadap upaya pencegahan masalah kesehatan seperti stunting, angka kematian ibu dan angka kematian bayi hal ini membutuhkan kerjasama semua pihak sesuai peran dan tupoksinya, bergerak bersama mengatasi kesehatan. dengan program ini maka diharapkan masyarakat semakin memahami pentingnya menerapkan perilaku hidup bersih sehat dengan mengelola sanitasi” tegas Asisten Ekbang

Sementara Margaretta Siregar, Area Program Manager Melawi Sintang Wahana Visi Indonesia dan jajaran Wahana Visi Indonesia menjelaskan bahwa Wahana Visi Indonesia sudah membagikan 2. 2 juta sachet purifier untuk 6. 687 Kepala Keluarga di seluruh Indonesia.

“workshop ini diikuti oleh perwakilan masyarakat dan kader posyandu di 24 desa yang menjadi lokasi pelayanan kegiatan Wahana Visi Indonesia. Kegiatan ini kami laksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Program kami ini didukung oleh P&G dengan tujuan untuk mengurangi prevalensi kesakitan yang disebabkan oleh air khususnya kepada anak-anak” terang Margaretta Siregar

“berdasarkan hasil survey kami, di Kabupaten Sintang masih ada kasus angka kematian bayi, sehingga kami menganggap perlu dilakukan pencegahan untuk anak-anak agar tidak terkena diare atau penyakit lain yang disebabkan oleh air yang tidak layak. Untuk anak pada 1000 hari pertama kehidupan mereka, penyakit diare ini sangat berbahaya karena akan mengurangi berat badan mereka sehingga bisa menyebabkan kekurangan gizi dan stunting” terang Margaretta Siregar

“kami juga ingin membantu menurunkan stunting di Kabupaten Sintang yang mana air dan sanitasi memberikan kontribusi penting untuk membuat anak-anak menjadi sehat dan menurunkan stunting. Program ini mulai kami laksanakan sejak 1 Januari 2020 sampai Desember 2020, namun kami perpanjang hingga April 2021 ini karena terhambat pandemic covid-19” tambah Margaretta Siregar

“banyak tantangan dalam pelaksanaan program ini. Seperti pandemic covid-19, yang merubah perencanaan kami bahkan ada yang kami batalkan. Serta kurang efektifnya pendampingan di 24 desa lokasi pelayanan kami. Wahana Visi Indonesia dalam jangka panjang sebenarnya hanya memiliki program di 14 desa saja yakni 7 desa di Kecamatan Tempunak dan 7 desa di Kecamatan Sepauk. Program ini akan kami perpanjang, namun lokasinya kami geser ke Kecamatan Binjai Hulu dan Dedai yang akan dimulai pada Juli 2021 hingga Mei 2022 nanti” tambah Margaretta Siregar

tujuan kami bukan untuk membagian produk penjernih air saja, tetapi poin kami adalah mengedukasi masyarakat untuk bisa mengolah air biasa menjadi air minum pada masyarakat yang biasa menggunakan air sungai dan air hujan untuk di minum sehari-hari. Beberapa desa di Kabupaten Sintang belum melakukan Open Defecation Free (ODF) atau tidak buang air besar di sungai sehingga kemungkinan bakteri E Coli juga masih ada di sungai besar kita” terang Margaretta Siregar

“air sungai yang diberikan purefire bisa langsung diminum atau untuk kebutuhan sehari-hari. Memang ada kendalanya karena purefire ini mengandung zat klorin sehingga biasanya orang tidak terbiasa dengan baunya. Mengolah air dengan direbus juga belum menjadi kebiasaan masyarakat kita. Dengan program ini, masyarakat di 24 desa diharapkan memahami mengapa kita harus mengolah air minum. Sehingga tujuan program ini adalah prilaku masyarakat menjadi berubah dalam hal pengolahan air minum. Terima kasih kepada Pemkab Sintang yang sudah mendukung program yang dilaksanakan oleh Wahana Visia Indonesia di Kabupaten Sintang” terang Margaretta Siregar

       

 

 


 Sekda Sintang Pimpin Rapat Virtual Bahas Masalah BPJS di Kabupaten Sintang

Sekda Sintang Pimpin Rapat Virtual Bahas Masalah BPJS di Kabupaten Sintang

 


 

Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Dra. Yosepha Hasnah, M. Si memimpin Rapat Forum Pemangku Kepentingan Utama  Kabupaten Sintang Tahap I Tahun 2021 secara virtual di Ruang Rapat Sekretaris Daerah pada Senin, 19 April 2021.

Rapat dihadiri Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sintang Eka Susilamijaya dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang yang terkait dengan pengelolaan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) di Kabupaten Sintang.

Pada rapat secara virtual tersebut, Forum Pemangku Kepentingan Utama  Kabupaten Sintang membahas soal tunggakan iurang BPJS Peserta Mandiri, desa yang belum menyetor iuran, dan perbaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Dra. Yosepha Hasnah, M. Si mengingatkan Dinas Sosial dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa untuk selalu memperbaiki atau update data JKN-KIS di masing-masing desa. “supaya kita bisa memastikan data dan angka dan mengetahui kondisi terkini. Terus perbaiki data peserta JKN-KIS di desa sehingga data lebih valid. Pemkab Sintang sangat komitmen membantu mensukseskan program JKN-KIS di Kabupaten Sintang. Pemutihan atau diskon bagi penunggak iuran bisa dikaji lagi” terang Yosepha Hasnah

“soal tunggakan peserta mandiri BPJS di Kabupaten Sintang, sepertinya kita perlu melakukan rapat lebih teknis lagi. Untuk membicarakan solusi terbaik. Pembayaran BPJS bagi perangkat desa agar lebih ditertibkan supaya tidak terjadi keterlambatan. BPJS, Dinas PMPD dan BPKAD perlu memperkuat koordinasi dalam hal pembayaran iuran BPJS bagi perangkat desa ini” terang Yosepha Hasnah

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sintang Eka Susilamijaya memaparkan bahwa jumlah penduduk Kabupaten Sintang yang sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan sudah mencapai 87,5 persen. “artinya capaian kita sudah bagus. Integrasi ke JKN-KIS sedang berlangsung dan tersisa 22.913 ribu yang tidak terintegrasi. Kami juga terus mendorong usaha mikro untuk bergabung dalam BPJS Kesehatan. Capaian JKN-KIS Kabupaten Sintang tertinggi se Kalimantan Barat” terang Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sintang Eka Susilamijaya.

“peserta mandiri BPJS Kesehatan di Kabupaten Sintang pada 2020 mencapai 61,6 persen dari jumlah penduduk. Tahun 2020 jumlah peserta yang menunggak iuran untuk kelas III itu sebanyak 15 ribu jiwa belum lagi kelas I dan II. Kami terus menerus mengingatkan peserta untuk membayar iuran bahkan bisa dilakukan secara kolektif. Total tunggakan 16 milyar dan tahun 2020

“Jumlah peserta BPJS Kesehatan yang tidak membayar di tahun 2020 mencapai 23.111 jiwa. Dan tahun 2021 sudah mencapai 23. 390 jiwa. Data kami juga menunjukan, justru tunggakan itu terjadi di Kecamatan Sintang yang sebenarnya tidak ada masalah akses pembayaran” terang Kepala BPJS Kesehatan Cabang Sintang Eka Susilamijaya

“kami juga membuka pelayanan melalui aplikasi whatsapp dan telegram untuk mengurangi tatapmuka. Ada 8 desa yang belum melaporkan data JKN-KIS kepada kami. Dalam hal tunggakan, akan kami pertimbangkan untuk memberikan program relaksasi, namun tentu perlu kajian terlebih dahulu. Kami juga menemukan, banyak nomor handphone peserta yang sudah tidak bisa dihubungi” terang Eka Susilamijaya.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang drg. Ridwan Tony Hasiholan Pane menyampaikan komitmen pihaknya untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh peserta JKN-KIS di Kabupaten Sintang. “kami membuka pengaduan dalam hal pelayanan kesehatan sampai ke Puskesmas. Kami mendorong badan usaha dari kota sampai kecamatan untuk bergabung sebagai peserta BPJS. Soal tunggakan, keluhan mereka adalah akumulasi tunggakan yang membuat peserta merasa berat untuk membayar. Misalnya tunggakan sampai dua tahun. Saran saya ada pengurangan atau pengampunan. Seperti ada program pengampunan pajak begitulah. Atau ada strategi lainnya, perlu dipikirkan. Bisa dibuat terobosan diskon satu tahun bagi para penunggak, ini misalnya saja. Peserta yang dikecamatan mengeluhkan susah bayarnya” terang drg. Ridwan Tony Hasiholan Pane.

Kepala Seksi Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Sintang  Memi Sukaesih menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan perbaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). “hingga saat ini sudah 52 persen data sudah diperbaharui datanya. Data peserta BPJS PBI semua wajib masuk dalam DTKS, saat ini masih terus diperbaiki. Dalam proses perbaikan tersebut, banyak yang dinonaktifkan yakni sekitra 2000 peserta. Ada juga yang belum masuk dalam DTKS ini seperti orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan disabilitas masih banyak masuk ke dalam DTKS” terang Memi Sukaesih.

“data peserta JKN-KIS setiap desa sudah kami informasikan kepada seluruh desa untuk mengupdate data mereka supaya data yang kita kumpulkan menjadi valid. Manakala operator desa sedang memperbaiki data, keluhan mereka adalah adanya NIK dan nomor KK yang tidak sesuai. Banyak masyarakat yang belum ada NIK dan KK sehingga saat dimasukan ke dalam aplikasi DTKS, ditolak oleh sistem” terang  Memi Sukaesih

Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sintang H. Sri Tanyono menyampaikan Dukcapil merupakan penyedia data dalam hal DTKS ini. “DTKS wajib sesuai antara NIK dan KK. Kalau tidak sesuai, maka tidak terbaca oleh aplikasi. Kami siap membantu Dinas Sosial untuk memperbaiki DTKS ini.  Soal ada masyarakat yang belum ada NIK dan KK, kami siap membantu termasuk warga yang ODGJ. Untuk membereskan soal data seperti ini, kami membuka konsultasi manual dan kami yakin 1 x 24 jam bisa selesai dan data bisa terkoneksi dan terintegrasi dengan DTKS” terang H. Sri Tanyono

 

 

Jarot-Sudiyanto Cek Kesiapan Gedung Diklat Untuk Isolasi Pasien Covid Yang Melonjak

Jarot-Sudiyanto Cek Kesiapan Gedung Diklat Untuk Isolasi Pasien Covid Yang Melonjak

 


Bupati Sintang,  Jarot Winarno, bersama Wakil Bupati Sintang, meninjau Ruang Isolasi Mandiri (RIM) 2 di Mess Badan Diklat BKPSDM Kab. Sintang, Komplek Gedung Serbaguna Sintang, Jl. YC. Oevang Oeray, Sungai Ana, Kec. Sintang, Senin (19/4/2021).

Turut mendampingi Bupati & Wakil Bupati, yakni Kadis Kesehatan Kab. Sintang Harysinto Linoh, Direktur RSUD Ade M. Djeon Sintang Rosa Trifina, Kadis Perkim Kab. Sintang Zulkarnaen dan Tim Satgas Covid-19 Dinkes Sintang.

Kasi Alkes dan Perbekalan dan Rumah Tangga Dinkes Sintang, M.Iqbal Natadipura mengatakan RIM 2 di Mess Badan Diklat BKPSDM ini di siapkan untuk isolasi mandiri pasien covid-19 terdiri dari 4 gedung yakni gedung A, gedung B, gedung C dan gedung D.

Untuk gedung A jelas dia, di fungsikan untuk petugas medis dan ruang observasi dengan 6 tempat tidur untuk pasien positif yang memerlukan perawatan intensif karena di lengkapi peralatan medis oksigen. "6 ruang observasi ini untuk mendukung ruang isolasi khusus di rumah sakit, kalau di ruang khusus, ruang pinere penuh, kita larikan ke rim 2 yang 6 tempat tidur ini, kalau kosong baru dipindahkan lagi kesana"kata Iqbal.

Lanjut Iqbal, sementara untuk gedung B khusus untuk isolasi pasien wanita yang OTG dengan 13 tempat tidur. Gedung C untuk isolasi pasien pria yang OTG dengan 12 tempat tidur. "Sementara untuk gedung D lagi di persiapan untuk isolasi keluarga bisa, tersedia 20-25 tempat tidur"ujar Iqbal.

Selain itu kata dia, gedung RIM 2 ini  juga di lengkapi fasilitas pendukung seperti CCTV dan WIFI.  "rim ini ya di persiapan untuk lonjakan kasus yang saat ini terjadi"ungkap Iqbal.

Bupati Sintang, Jarot Winarno, mengatakan ia dan Wakil Bupati meninjau Gedung Mess Diklat BKPSDM Kab. Sintang yang di fungsikan untuk Ruang Isolasi Mandiri (RIM) pasien covid-19, guna mengantisipasi jika ruang isolasi khusus dan Rusunawa di RSUD Ade M. Djeon Sintang penuh. "RIM ini buat jaga-kaga karena Bed Occupancy Ratio (BOR) atau penggunaan tempat tidur baik di ruang isolasi mandiri dan isolasi khusus di RSUD Ade M. Djeon Sintang serta Rusunawa sampai 80%. "34 tempat tidur, sudah terisi 30, kalau hari ini 10 orang saja perlu di rawat, nda ada lagi tempat tidur, jadi kita siapkan di berbagai tempat, salah satunya di gedung diklat ini." jelas Jarot.

"Kalau terjadi sesuatu kita siapkan 6 ruang isolasi ini bagi pasien yang memerlukan tindakan medis"tambahnya.

Selain itu, Jarot menjelaskan, di siapkannya gedung diklat BKPSDM ini sebagai ruang isolasi mandiri guna memberikan rasa tenang kepada masyarakat, agar semua bisa di tangani. Sementara untuk tenaga medis di RIM 2 ini sudah disiapkan baik itu perawat dan dokter.

"Rencana kita siapkan 2 minimalnya dokter, tapi ini baru dapat 1, sementara untuk tenaga perawat dan sebagainya dah cukuplah, mendayagunakan tenaga-tenaga yang adalah"terang Jarot.

Satgas Covid-19 Sintang Gelar Razia Warkop, Ini Hasilnya

Satgas Covid-19 Sintang Gelar Razia Warkop, Ini Hasilnya

 


Wakil Bupati, Sudiyanto bersama Kadis Kesehatan Provinsi Kalbar, dr. Harsisson memimpin razia penegakan prokes Covid-19 ke salah satu Warung Kopi di Jalan Lintas Melawi Sintang, Kamis (15/4/2021) malam.

Kegiatan razia penegakan prokes ini diawali apel di halaman Kantor Bupati Sintang, yang di pimpin Wakil Bupati Sintang, kemudian usai apel, tim pun langsung bergerak menuju lokasi.

Setibanya di lokasi, tim satgas covid-19 Kab. Sintang langsung mendata pengunjung dan penjaga warkop untuk di lakukan swab test antigen.

Total ada 76 orang, terdiri dari 6 penjaga warkop dan 70 pengunjung. Dari hasil swab test antigen tersebut, di temukan satu pengujung dengan hasil positif, kemudian langsung di bawa petugas ke tempat karantina di Rusun RSUD Ade M. Djeon Sintang, selanjutnya diambil tindakan swab test PCR.

Dari 76 orang yang diswab test antigen itu sebagian besar merupakan warga Kab. Sintang dan ada 4 orang warga Kab. Kapuas Hulu.

Wakil Bupati Sintang, Sudiyanto mengatakan dengan di temukannya 1 pengunjung warung kopi yang berdasarkan swab antigen posotif covid-19, pada tindakan razia penegakan prokes itu, maka satgas covid-19 Kabupaten Sintang akan lebih memperketat  atau secara intesif melakukan pemeriksaan test swab antigen kepada masyarakat. "Saya kira akan memperketat dan mengintensifkan untuk pemeriksaan"kata Sudiyanto.

Sementara untuk pemilik usaha kata Sudiyanto di beri peringatan dengan cara pendekatan persuasif karena pemkab sendiri ingin tempat usaha tetap berjalan sebagaimana mestinya, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang sudah di tentukan. Seperti jarak meja dan kursi di tentukan dan menyediakan tempat cuci tangan serta terkait jam operasionalnya.

"Tentukan kita ingatkan, karena ini kan tingkatnya persuasif, kita ingin usaha ni tetap jalan, tetapi tetap mematuhi protokol kesehatan itu wajib, terutama jam operasionalnya tu"ujar Sudinyanto.

Terkait sanksi berupa penutupan bagi tempat usaha yang di lakukan pada saat razia penegakan prokes ini, saat di tanya wartawan, Wakil Bupati Sintang menjelaskan sepanjang tempat usaha tersebut memenuhi atau mematuhi aturan sesuai surat edaran Bupati Sintang terkait jam operasional dan lainnya, maka tidak di lakukan tindakan pentutupan, kecuali kalau sudah melewati jam operasional.

"Sepanjang dia memenuhi aturan edaran bupati, operasionalnya jam 10 malam, kalau lewat dari jam tersebut baru kita lakukan tindakan. Sementara yang kita razia warkop malam ini karena di temukan satu pengunjung positif, maka tempat ini kita sterilisasi dulu"jelas Sudiyanto.

Sudiyanto menjelaskan, hasil dari razia penegakan prokes kamis malam ini akan jadi rujukan atau bahan rapat evaluasi untuk mengambil langkah kebijakan apa yang akan di lakukan.

"Hasil ini menjadi bahan refrensi kami untuk rapat bersama besok jumat, apa langkah selanjutkan yang akan kami lakukan. Yang pasti patroli sosialisasi akan jalan terus atau lebih inten, apakah jam malam, siang atau sore. Kita akan rapat dulu"kata Sudiyanto.

"masyarakat kita masih kurang taat terhadap prokes, kejujuran juga kurang, kalau demam, sakit atau apa kan harus memeriksa diri ke tempat pelayanan kesehatan. Jadi jujur itu hal yang sangat penting"tambah Sudiyanto.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson, mengatakan dirinya di tugaskan oleh Gubernur Kalbar selaku ketua Satgas Covid-19 provinsi untuk melihat atau meninjau langsung seperti apa penangan terhadap covid-19 di Kabupaten Sintang, terlebih kata dia, beberapa minggu terakhir ini kasus di Kabupaten Sintang cukup meningkat, karena kondisi rumah sakit untuk tingkat hunian kasus terkonfirmasi covid-19 sudah hampir 80%. "Jadi sementara kita kesini melihat dan menyarakan strategi apa yang harus di lakukan tim satgas covid-19 Pemkab Sintang"ujar Harisson.

"Besok jumat saya akan ke rumah sakit untuk melihat apa yang perlu di bantu untuk penanganan covid di rumah sakit sintang ini"tambah Harisson.

Harisson pun menyarakan Pemkab Sintang harus menerapkan aturan jam malam operasional tempat usaha yakni sampai pukul 20.00 wib. "Kemudian dilakukan swab antigen maupun PCR secara masal. Kalau nanti yang memang CT nya rendah itu harus di isolasi supaya tidak menularkan ke yang lain"jelas Harisson.

"Yang CT nya tinggi atau viral load rendah, harus di isolasi di rumah secara mandiri, tapi harus di awasi oleh satgas desa/kelurahan atau kecamatan. Dan ini harus di lakukan gotong royong atau semua masyarakat harus terlibat dalam mengawasi keluarga yang positif yang kita isolasi secara mandiri"jelas dia lagi.

Harisson menegaskan, dengan masih tingginnya angka kasus terkonfirmasi positif covid-19, maka sekolah tatap muka juga belum di perbolehkan di Kalbar dan ia juga berpesan kepada satgas covid-19 Kab. Sintang agar secara terus menerus melakukan sosialisasi agar masyarakat disiplin dalam penerapan protokol kesehatan covid-19.

"Sekolah tatap muka juga belum di perbolehkan ya. Kemudian juga yang penting itu benar-benar kita terus menerus mengingatkan masyarakat untuk displin melakukan protokol kesehatan"tutup Harisson.

Sidak Ke Pasar, Wabup Sintang Temukan Hal Ini

Sidak Ke Pasar, Wabup Sintang Temukan Hal Ini

 


Wakil Bupati Sintang Sudiyanto, SH melakukan pemantauan harga sembako di delapan lokasi di Kota Sintang pada Kamis, 15 April 2021.

Dalam melakukan pemantauan tersebut, Wakil Bupati Sintang yang didampingi sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang seperti Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Sudirman, Kadis Kominfo Kurniawan, Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan Veronika Ancili, Kasat Pol PP Martin Nandung, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Yustinus J, dan Camat Sintang Siti Musrikah. Pantauan langsung tersebut ditemukan bahwa sembako, sayur, daging ayam, ikan dan daging sapi memiliki stok yang cukup dan harga stabil.  

Wakil Bupati Sintang Sudiyanto, SH menyampaikan hasil pemantauan tim yang sudah dilakukan menunjukan bahwa beras, ayam pedaging, ikan, daging sapi, dan sayur memiliki stok yang cukup dan harganya juga stabil.

“hari ini kita mengecek harga dan stok sembako yang ada di pasar tradisional dan pasar modern. Yang kami cek stok sembako hingga lebaran nanti. Hasilnya, semua cukup dan harga stabil” terang Sudiyanto.

“stok semua komoditas cukup hingga lebaran. Tidak ada kenaikan harga yang mengkhawatirkan, bahkan harga sangat stabil. Jadi saya himbau seluruh warga Kabupaten Sintang khususnya yang menjalankan ibadah puasa untuk tenang dan tetap khusuk menjalankan ibadah puasa” terang Sudiyanto.

“yang naik hanya minyak goreng dan telur, tetapi masih wajar. Saya menghimbau agar para pedagang untuk menyiapkan stok yang cukup hingga lebaran, jangan menaikan harga, barang-barang yang sudah kadaluarsa agar jangan dijual lagi. Masyarakat juga banyak yang kurang memperhatikan kalau soal barang kadaluarsa ini. Soal daya beli masyarakat juga belum menunjukan penurunan transaksi. Hanya daging sapi yang diakui penjual tadi agak menurun” tambah Sudiyanto

“kepada penjual dan pembeli di pasar tradisional dan modern,  saya tetap menghimbau agar protokol kesehatan semakin diperketat dan wajib dilaksanakan” tambah Sudiyanto

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Sintang Sudirman saat mendampingi Wakil Bupati Sintang menghimbau agar para pedagang sembako untuk tidak menjual lagi makanan  yang masa kadaluarsanya tersisa dua bulan. “dua bulan sebelum kadaluarsa, makanan tersebut wajib untuk disimpan kembali dan tidak dijual lagi.  Jadi pedagang harus rutin mengecek tanggal kadaluarsa barang dagangannya” tegas Sudirman.

 

Masa Jabatan 2016-2021 Berakhir, Bupati Sintang Terima  Hasil Pemeriksaan Inspektorat Provinsi

Masa Jabatan 2016-2021 Berakhir, Bupati Sintang Terima Hasil Pemeriksaan Inspektorat Provinsi

 


Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno, M. Med. PH didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Dra. Yosepha Hasnah, M. Si, Kepala Bappeda Kabupaten Sintang Kartiyus, SH, M. Si dan Pelaksana Tugas Inspektur Kabupaten Sintang Dra. Ardatin, M. Si mengikuti pertemuan Ekspose Pemeriksaaan Akhir Masa Jabatan Kepala Daerah di Aula Adhyasta Utama Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat pada Rabu, 14 April 2021.

Ekspose dilaksanakan oleh Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat  setelah dilakukan pemeriksaan oleh Tim Pemeriksa Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat  yang merupakan rangkaian dari Pemeriksaan Akhir Masa Jabatan Kepala Daerah Periode 2016-2021 Kabupaten Sintang.

Ekspose dilakukan langsung oleh Inspektur Provinsi Kalimantan Barat Dra. Marlyna, M. Si. Rata-rata capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Sintang periode 2016-2021 dinilai BAIK oleh Tim Pemeriksa Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat.

Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat memberikan 5 (lima) rekomendasi kepada Pemerintah Kabupaten Sintang diantaranya memperhatikan hasil evaluasi capaian indikator kinerja RPJMD tahun 2016-2021 sebagai bahan acuan dalam penyempurnaan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah. Pemkab Sintang diminta untuk berkomitmen menyelaraskan tiga aspek utama pembangunan daerah dalam RPJMD yaitu aspek kesejahteraan masyarakat, aspek daya saing daerah dan aspek pelayanan umum. Agar Kepala OPD penanggungjawab program kegiatan untuk komit dengan indikator penilaian yang mengalami penurunan dan tidak mencapai target. Selain itu, Pemkab Sintang disarankan untuk merevisi RPJMD jika ketentuan peraturan perundang-undangan mengalami perubahan.

Satgas Sintang Akan Gelar Razia dan Tes Pengunjung Warung Kopi

Satgas Sintang Akan Gelar Razia dan Tes Pengunjung Warung Kopi

 


Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sintang di Pendopo Bupati Sintang pada Senin, 12 April 2021. Rapat dilakukan mengingat terjadinya lonjakan peningkatan jumlah masyarakat yang terkonfirmasi terjangkit covid-19 di Kabupaten Sintang akhir-akhir ini serta banyaknya kendala yang dihadapi RSUD AM Djoen Sintang dalam menangani lonjakan tersebut.

Hadir dalam rapat koordinasi tersebut diantaranya Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Dra.  Yosepha Hasnah, M. Si, Wakapolres Sintang Kompol Alber Manurung, S.H, S.I.K, Dandim 1205 Sintang Letkol Inf Eko Bintara Saktiawan, Kepala BPBD Bernard Saragih selaku Sekretaris Satgas serta anggota satgas yang lainnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sintang Ir. Bernard Saragih menyampaikan masalah penanganan covid-19 di Kabupaten Sintang hanya dua saja yakni masalah yang terjadi di rumah sakit dan masalah di tengah masyarakat. “persoalan di rumah sakit harus dibahas khusus. Dan persoalan ditengah masyarakat ini, yang perlu kita bahas secara serius. Penerapan disiplin kurang, banyak payung hukum tetapi tidak ditegakan. Rekomendasi pernikahan yang mewajibkan pakai nasi kotak tetapi tidak dijalankan oleh yang punya acara dengan tetap menyediakan prasmanan” terang Bernard Saragih

“dalam Surat Edaran Bupati Sintang ada 5 jenis usaha yang wajib tutup selama ramadhan. Seperti karaoke, panti pijat, diskotik, dan spa. Pasar juadah juga kita atur dan sama sama kita awasi. Melanggar, wajib ditindak” terang Bernard Saragih

Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Dra. Yosepha Hasnah, M. Si menyampaikan bahwa perlu penerapan protokol kesehatan lebih ketat sesuai dengan Peraturan Bupati Sintang Nomor 60, semua pelaku usaha seperti warkop dan café agar menerapkan prokes ketat dan membatasi jam operasional.

“Razia prokes lakukan terus menerus di tempat usaha. Penegakan Perbup bisa ditindak tegas. Peranan tokoh agama dan pejabat publik dalam menerapkan protokol kesehatan. Acara syukuran dan pernikahan tidak boleh lagi menyediakan makanan dalam bentuk prasmanan tetapi hanya boleh dalam bentuk nasi kotak. Waktunya juga kita batasi misalnya hanya 3 jam saja. ASN selama bulan suci ramadhan tidak boleh keluar kota kalau tidak terlalu penting” terang Yosepha Hasnah.

Dandim 1205 Sintang Letkol Inf Eko Bintara Saktiawan menyampaikan setiap anggota satgas wajib menjalankan perannya sesuai tugas sehari-harinya. “TNI dan Polri selalu melakukan tugas dalam menekan penyebaran covid-19. Kami juga bosan, tetapi kita bertekad untuk mengatasi masalah ini. Jangan sampai pandemi ini hanya menjadi urusan bidang kesehatan. Ini menjadi tanggungjawab kita semua. Ada 50 anggota saya yang menerima penataran untuk menjadi tracer covid-19. Kami siap membantu jika diperlukan dalam tracing pasien covid-19 bahkan pemakaman pasien meninggal karena covid-19” terang Eko Bintara Saktiawan

“soal jenuh, itu karena monoton. Kita harus merubah cara kita dalam menegakan prokes. Misalnya dengan menyajikan data kepada masyarakat, bahwa covid-19 ini nyata” tambah Eko Bintara Saktiawan

Wakapolres Sintang Kompol Alber Manurung, S.H, S.I.K menyampaikan bahwa di internet menyebutkan Sintang ini zona merah.

“anggota Polres Sintang juga ada terkonfirmasi covid-19. Saat ini kita perlu aksi lebih kuat lagi, surat menyurat kurangi. Aksi dilapangan semakin diperkuat. Kami menginisiasi agar seluruh tim satgas gelar apel lalu melakukan razia besar-besaran. Tim dinas kesehatan bisa langsung bawa alat untuk tes warga. Bahkan berikan sanksi penutupan sementara tempat usaha jika melanggar. Menurut kami, sudah perlu tindakan keras kepada para pelanggar. Kami dari Polres Sintang siap melakukan razia besar-besaran didukung seluruh anggota satgas. Kita lakukan tindakan tegas dan keras. Kendaraan dan fasilitas di Polres siap dikerahkan untuk membantu razia” terang Kompol Alber Manurung

“razia, langsung lakukan tes. Tempat usaha yang melanggar berikan surat teguran sampai penutupan. Kalau perlu kita gelar apel di tempat yang ramai warga saja. TNI dan Polri selalu siap bergerak” tambah Kompol Alber Manurung

Rusunawa dan Rumah Sakit Penuh Pasien Covid-19, Pemkab Sintang Fungsikan Gedung Diklat

Rusunawa dan Rumah Sakit Penuh Pasien Covid-19, Pemkab Sintang Fungsikan Gedung Diklat

 


Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sintang di Pendopo Bupati Sintang pada Senin, 12 April 2021. Rapat dilakukan mengingat terjadinya lonjakan peningkatan jumlah masyarakat yang terkonfirmasi terjangkit covid-19 di Kabupaten Sintang akhir-akhir ini serta banyaknya kendala yang dihadapi RSUD AM Djoen Sintang dalam menangani lonjakan tersebut.

Hadir dalam rapat koordinasi tersebut diantaranya Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Dra.  Yosepha Hasnah, M. Si, Wakapolres Sintang Kompol Alber Manurung, S.H, S.I.K, Dandim 1205 Sintang Letkol Inf Eko Bintara Saktiawan, Kepala BPBD Bernard Saragih selaku Sekretaris Satgas serta anggota satgas yang lainnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang dr. Harisinto Linoh menjelaskan bahwa April minggu pertama, angka covid-19 melonjak sampai 177 kasus konfirmasi.

“saat ini, selain di rumah sakit, di Rusunawa juga sedang merawat 54 orang yang terkonfirmasi positif. Kita juga masih memantau sebanyak 118 orang yang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. 118 orang ini kami kirim obat setiap hari, kami pantau perkembangannya. Kalau ada keluhan baru kami  kirim tim kesehatan. Kami berharap 118 orang ini tidak sampai ke rumah sakit dan bisa sembuh mengingat kapasitas rumah sakit yang sudah penuh” terang dr. Harisinto Linoh

“kita setuju mulai menerapkan protokol kesehatan sangat ketat. 90 persen lebih yang konfirmasi akibat melakukan perjalanan atau menerima kunjungan orang dari luar Sintang. Seharunya warga Sintang yang baru melakukan perjalanan dari luar, memiliki kesadaran untuk melalukan tes antigen sendiri. Saya punya ide, kalau seluruh bis yang masuk ke Sintang, seluruh penumpangnya harus membawa hasil tes swab antigen. Memang dampaknya pada biaya yang mahal, dan orang beralih ke taksi. Kita tidak tahu, taksinya yang mana. Kita perlu melakukan kontrol keluar masuk orang ke Sintang. Saya mendorong agar buka puasa bersama diperketat” tambah dr Harisinto Linoh

“kita bangun gedung satu lagipun pasti akan penuh jika prilaku masyarakat tidak berubah dan tidak mau menjalankan protokol kesehatan. 118 orang yang dirawat di rumahnya, selalu minta dirawat di rumah sakit dan di rusun. Kami juga akan memfungsikan gedung diklat dengan kapasitas 55 tempat tidur. Rumah sakit penuh, rusun penuh dan jangan sampai nanti gedung diklat juga penuh. Warung kopi dan café kalau perlu jam 8 malam sudah tutup. Kalau ada bangku di warkop yang lebih, langsung saja ambil kursinya. Kita terlalu ringan memberikan sanksi. Tidak pakai masker hanya suruh nyapu dan nyanyi. Itu sanksi ringan. Kami mendukung penegakan disiplin dan penerapan sanksi” terang dr. Harisinto Linoh

 

Kasus Covid-19 Melonjak, Direktur RSUD AM Djoen Sintang Sarankan Buka RS Lama

Kasus Covid-19 Melonjak, Direktur RSUD AM Djoen Sintang Sarankan Buka RS Lama

 


Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sintang di Pendopo Bupati Sintang pada Senin, 12 April 2021. Rapat dilakukan mengingat terjadinya lonjakan peningkatan jumlah masyarakat yang terkonfirmasi terjangkit covid-19 di Kabupaten Sintang akhir-akhir ini serta banyaknya kendala yang dihadapi RSUD AM Djoen Sintang dalam menangani lonjakan tersebut.

Hadir dalam rapat koordinasi tersebut diantaranya Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Dra.  Yosepha Hasnah, M. Si, Wakapolres Sintang Kompol Alber Manurung, S.H, S.I.K, Dandim 1205 Sintang Letkol Inf Eko Bintara Saktiawan, Kepala BPBD Bernard Saragih selaku Sekretaris Satgas serta anggota satgas yang lainnya.

            Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Dra.  Yosepha Hasnah, M. Si menyampaikan tim satgas perlu melakukan evaluasi atas kinerja tim satgas sehingga kasus terkonfirmasi beberapa hari terakhir menjadi melonjak.

        Direktur RSUD AM Djoen Sintang dr. Rosa Trifina, MPH menyampaikan tren penyebaran covid-19 pada tiga minggu ini mengalami peningkatan yang luar biasa.

“kami menganggap perlu ada langkah serius menangani hal ini. Ruang perawatan covid-19 di RSUD AM Djoen Sintang ada 4 ruang perawatan dengan jumlah tempat tidur sebanyak 32 tempat tidur. Hari ini tersisa 1 tempat tidur yang belum terisi. Tapi dengan catatan, pasien yang dirawat di Ruang Pinere yang ada di IGD sebanyak 8 orang tidak bergeser ke ruangan khusus. Dalam Ruangan Isolasi Tekanan Negatif (RITN) ada 7 tempat tidur, yang juga ada kamar untuk pasien positif yang akan dioperasi. Ruangan Tembesuk juga ada 8 tempat tidur dan Ruang Isolasi Khusus ada 13 tempat tidur dan tersisa 1 tempat tidur saja” terang dr Rosa Trifina

“pasien yang meninggal karena covid-19 di minggu kedua April 2021 sebanyak 5 orang. Ini menjadi angka tertinggi kematian di Sintang. Tren orang yang dirawat bukan karena covid-19 semakin menurun, tetapi tren orang yang  dirawat karena covid-19 meningkat. Tenaga kesehatan yang terkonfirmasi covid-19 tiga bulan terakhir total 68 orang. Yang sekarang kami istirahatkan untuk 14 hari ke depan sebanyak 17 orang nakes. Inilah yang menyebabkan kami harus menutup IGD dan menambah personil dari ruangan rawat jalan. Bahkan tim manajemen kami siap dikerahkan jika memang nanti sangat darurat” terang dr Rosa Trifina

“orang yang terkonfirmasi covid-19 ini rata-rata kasus berat dan kritis. Tenaga kesehatan yang terkonfirmasi juga meningkat. Kami baru saja merekrut 30 orang petugas kesehatan dan langsung bekerja. Solusinya menurut kami adalah kita sebaiknya membuka kembali rumah sakit lama untuk merawat pasien covid-19 meskipun ada kendala juga seperti sumber daya manusia, lokasi rumah sakit yang ada ditengah pemukiman. Solusi lainnya, RSUD AM Djoen Sintang dikhususkan untuk pasien covid-19 sampai situasi normal, sedangkan pasien non covid-19 dialihkan ke rumah sakit lainnya atau puskesmas. Hanya saja akan bermasalah dalam pasien yang ditanggung BPJS” tambah Rosa Trifina

Dokter Spesialis Paru RSUD AM Djoen Sintang dr. Handriyani, Sp. P menyampaikan kasus yang berat dan kritis semakin meningkat. “ada yang kami periksa 6 orang, 5 orang diantaranya positif. Ruang Tembesuk sudah penuh yang memang merawat khusus yang agak parah. Energi tenaga kesehatan lebih terkuras karena memakai hazmat. Tenaga kesehatan di RITN sudah ada yang kami istirahatkan” terang   dr. Handriyani, Sp. P

“kami menyampaikan rekomendasi seperti ini. Mau sebanyak apapun kapasitas rumah sakit, tetap akan bertambah pasien covid-19 kalau prilaku masyarakat tidak berubah. Kami juga mengharapkan perketat orang masuk ke Sintang. Kalau perlu yang akan ke Sintang wajib menunjukan surat bebas covid-19. Bubarkan kegiatan yang mengumpulkan massa. Nakes kami pun terkonfirmasi karena biasa makan bersama saat jam istirahat. Covid-19 ini tidak akan mudah menular kalau kita menggunakan masker. Kami mendorong dilakukan lagi razia masker lebih masiv. Di pasar banyak penjual yang tidak menggunakan masker. Perketat prokes di rumah ibadah. Belajar masih harus tetap online. Tokoh masyarakat dan pejabat publik harus memberikan contoh dalam penerapan prokes. Pembatasan jam malam juga kami dukung” tambah Dokter Handriyani

Hasil Rakor, Satgas Covid-19 Sintang Akan Lakukan Ini

Hasil Rakor, Satgas Covid-19 Sintang Akan Lakukan Ini

 


 

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sintang di Pendopo Bupati Sintang pada Senin, 12 April 2021. Rapat dilakukan mengingat terjadinya lonjakan peningkatan jumlah masyarakat yang terkonfirmasi terjangkit covid-19 di Kabupaten Sintang akhir-akhir ini serta banyaknya kendala yang dihadapi RSUD AM Djoen Sintang dalam menangani lonjakan tersebut.

Hadir dalam rapat koordinasi tersebut diantaranya Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Dra.  Yosepha Hasnah, M. Si, Wakapolres Sintang Kompol Alber Manurung, S.H, S.I.K, Dandim 1205 Sintang Letkol Inf Eko Bintara Saktiawan, Kepala BPBD Bernard Saragih selaku Sekretaris Satgas serta anggota satgas yang lainnya.

Camat Sintang Siti Musrikah menyampaikan sangat prihatin atas tingginya angka konfirmasi masyarakat Kecamatan Sintang pada April 2021 ini. “pergerakan covid-19 sangat luar biasa. Jangan sampai ada masuk virus varian baru di Sintang ini. Kami merasa kesulitan mencari APD untuk pemakaman pada hari libur. Masih untung ada relawan yang mau ikut menggali kubur meskipun tidak ada bantuan biaya. Kami setuju perlunya ada ketegasan. Kami melihat perlunya mengawasi orang masuk Sintang. Kalau perlu bangun pos jaga di Sungai Ukoi” terang Siti Musrikah

“Warung kopi dan café harus dipaksa mengurangi jumlah kursi dan melanggar harus diberikan sanksi administrasi. Kami juga setuju jam operasional tempat usaha dibatasi. Tegakan perbup yang sudah ada. Terus lakukan razia. Banyak anak muda yang hanya membawa masker tetapi tidak dipakai. Saat kami razia, banyak anak sekolah di tempat hiburan. Maka saat razia, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan harus ikut” terang Siti Musrikah

Kapolsekta Sintang Kota IPTU Sutikno menyampaikan saran agar hiburan malam ditetapkan pembatasan jam operasional. “hasil razia kami di tempat hiburan malam. Prokes nol semua disana. Kecamatan di pedalaman nihil covid-19 karena tidak keramaian. Kami setuju pemberlakuan jam malam di seluruh tempat usaha, bukan hanya di warung kopi. Tidak cukup hanya menghimbau, karena hanya ditertawai masyarakat” terang IPTU Sutikno

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sintang Florensius Kaha menyampaikan bahwa pihaknya sudah mengirim surat yang ditujukan kepada seluruh perusahaan transportasi baik bis maupun taksi agar mematuhi protokol kesehatan. “kami juga akan mendata keluar masuknya bis dan taksi serta data penumpang. Kami sependapat untuk melakukan razia pada subuh saat bis tiba ke Sintang. Bis akan kita cek satu persatu” terang   Florensius Kaha

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sintang Kurniawan menyampaikan bahwa kasus konfirmasi covid-19 itu tergantung kepatuhan.

“semakin tinggi angka covid-19, maka kepatuhan masyarakat pada protokol kesehatan semakin rendah. Semakin tinggi kesadaran masyarakat, maka kasus covid-19 semakin turun. Saat ini kasus covid-19 tinggi, berarti kepatuhan masyarakat kita terhadap protokol kesehatan saat ini rendah. Dinas Kesehatan mendata bahwa faktor dominan penyebab orang terkonfirmasi covid-19 karena melakukan perjalanan. Kita perlu terus menerus melakukan sosialisasi lagi diserta sanksi” terang Kurniawan

“Komunikasi publik terus kita lakukan. Namun saya melihat ada faktor kejenuhan yang dialami masyarakat kita. Ujung  dari kejenuhan ini, masyarakat menjadi tidak patuh menerapkan protokol kesehatan. Titik lemah kita, tidak menjaga agar titik jenuh ini berakhir dengan ketidakpatuhan masyarakat. Saya setuju, kita menerapkan sanksi dalam Perbup 60, perketat orang masuk dan keluar dan berani menerapkan sanksi serta penerapan jam malam” tambah Kurniawan

 

Wabup Sintang Berikan Pengarahan Saat Rakor Satgas Covid-19 Kabupaten Sintang

Wabup Sintang Berikan Pengarahan Saat Rakor Satgas Covid-19 Kabupaten Sintang

 


Wakil Bupati Sintang Sudiyanto, SH menghadiri rapat koordinasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sintang di Pendopo Bupati Sintang pada Senin, 12 April 2021.

Rapat dilakukan mengingat terjadinya lonjakan peningkatan jumlah masyarakat yang terkonfirmasi terjangkit covid-19 di Kabupaten Sintang akhir-akhir ini serta banyaknya kendala yang dihadapi RSUD AM Djoen Sintang dalam menangani lonjakan tersebut.

Pada rapat koordinasi yang diikuti seluruh anggota  Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sintang tersebut diambil beberapa keputusan penting menekan jumlah masyarakat yang terjangkit virus corona.

Hadir dalam rapat koordinasi tersebut diantaranya Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Dra.  Yosepha Hasnah, M. Si, Wakapolres Sintang Kompol Alber Manurung, S.H, S.I.K, Dandim 1205 Sintang Letkol Inf Eko Bintara Saktiawan, Kepala BPBD Bernard Saragih selaku Sekretaris Satgas serta anggota satgas yang lainnya.

Wakil Bupati Sintang Sudiyanto, SH menyampaikan keprihatinan para petugas medis di RSUD AM Djoen Sintang merupakan keprihatian semua pihak. “disisi lain, melonjaknya kasus masyarakat yang terkonfirmasi covid-19 ini juga karena ada masalah pada masyarakat kita, karena sebanyak apapun tempat tidur yang disediakan rumah sakit, sepanjang prilaku masyarakat terhadap upaya pencegahan covid-19 tidak berubah, maka akan sia-sia juga. Upaya kita sudah sangat banyak dilakukan oleh berbagai pihak yang peduli dengan kondisi ini. Upaya itu sudah luar biasa, tetapi hasil akhirnya atau dampaknya belum maksimal” terang Sudiyanto

“melihat kondisi ini, saya ingin kita semua siap-siap menghadapi dampak buruknya. Seleksi alam akan terjadi, siapa yang imun tubuhnya kuat akan selamat, kalau tidak ya akan mati karena corona. Tim satgas harus merubah cara kerja dan melakukan langkah yang nyata di lapangan atau ditengah masyarakat. Tidak ada lagi istilah tidak sampai hati dengan orang dalam menegakan aturan. Mau tidak mau, tim satgas harus tegas dan keras” tambah Sudiyanto

“saya minta masing-masing tim satgas juga bekerja sesuai tugas pokoknya. Yang dinas perhubungan agar mengatur keluar masuk orang melalui berbagai jalur transportasi. Disperindagkop mengatur warung kopi dan usaha lainnya. Tim lain silakan melakukan langkah nyata. Tidak saatnya lagi berkirim surat, tetapi langsung beraksi di lapangan. Himbauan supaya dalam sebuah acara pernikahan tidak ada prasmanan, masyarakat tidak mau mematuhinya” terang Sudiyanto

“ke depan, acara pernikahan wajib hanya menyediakan nasi kotak saja. Saya harap tidak ada lagi toleransi terhadap hal-hal seperti ini. Jangan ada rasa tidak nyaman lagi. Yang ASN juga tidak boleh melaksanakan perjalanan dinas kalau tidak penting. Semoga upaya kita untuk menurunkan kasus terkonfirmasi covid-19 ini menjadi ladang amal kita kepada Tuhan Yang Maha Esa terlebih dibulan suci ramadhan ini. Warung kopi yang menyediakan kursi lebih, kursinya langsung ambil saja” tegas Sudiyanto

Turunkan Angka Stunting, Jajaran Pemkab Sintang Berkumpul di Pendopo dan Gelar Rembuk Stunting

Turunkan Angka Stunting, Jajaran Pemkab Sintang Berkumpul di Pendopo dan Gelar Rembuk Stunting

 


Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten  Sintang, Yustinus J, dalam hal ini mewakili Bupati Sintang, menghadiri sekaligus membuka pelaksanaan kegiatan Rembuk Stunting Kabupaten Sintang tahun 2021, yang dilaksanakan di Pendopo Bupati Sintang, pada Senin, (12/04/2021).

Dalam sambutan Bupati Sintang yang dibacakan oleh Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang, Yustinus mengatakan bahwa kegiatan rembuk stunting ini sangatlah penting untuk pembangunan Kabupaten Sintang kedepannya, “saya ucapkan terimakasih kepada para peserta yang telah hadir dalam kegiatan rembuk stunting, karena telah memberikan kontribusi dalam proses pembangunan daerah Sintang dalam upaya percepatan pencegahan stunting untuk mewujudkan pembangunan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Sintang”, kata Yustinus.

Masih kata Yustinus,bahwa Pemerintah Pusat gencar dalam hal penanganan penurunan angka stunting, “Pemerintah Pusat memiliki agenda besar yakni menurunkan angka stunting ditahun 2024 sebesar 24%, selain stunting, penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), TBC, Malaria, Demam Berdarah, HIV AIDS, Gerakan Hidup sehat harus juga diperhatikan dan dikerjakan, untuk saat ini fokus menangani dan mengendalikan Covid-19, akan tetapi agenda-agenda strategis yang berdampak besar pada masyarakat jangan sampai dilupakan”, tambah Yustinus.

Menurut Yustinus dalam sambutan Bupati Sintang bahwa dampak masalah gizi pada usia dini tidak terbatas pada status gizi saja, “seperti pendek kegemukan dan gizi buruk tetapi lebih luas terkait dengan resiko rendahnya kecerdasan serta penderita penyakit tidak menular pada usia dewasa, sehingga kekhawatiran terhadap kualitas SDM yang diakibatkan oleh beban gizi, gizi ganda, itu diawali oleh masalah gizi pada usia dini, terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), sejak kehamilan sampai anak 2 tahun, oleh karena itu fokus perbaikan gizi kedepannya diperuntukkan pada 1000 HPK tanpa meninggalkan siklus hidup lainnya, hal ini sejalan dengan komitmen global yang menekankan pentingnya negara negara memperthatikan masalah gizi pada periode 1000 HPK tersebut”, ujarnya.

Untuk di Kabupaten Sintang, lanjut Yustinus bahwa Pemerintah Kabupaten Sintang telah mengeluarkan Peraturan Bupati Sintang Nomor 12 tahun 2018 yang mengatur tentang Rencana Aksi Daerah Pangan Dan Gizi, “didalamnya itu terdapat rencana aksi multi sektor yang ingin dicapai dengan adanya perbaikan pangan dan gizi, dengan capaian terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang Cerdas, Sehat, Produktif serta berkelanjutan dan berdaya saing”, sambungnya.

Yustinus menjelaskan ada 8 aksi yang dapat dilakukan oleh Pemerintah sebagai komitmen bersama dalam melaksanakan konvergensi percepatan pencegahan stunting, “yang pertama analisis data, rencana kegiatan, rembuk stuting, Peraturan Bupati Tentang Desa, Pembinaan Kader Pembangunan Masyarakat, Sistem Manajemen Data, Pengukuran dan Publikasi Stunting, dan yang terakhir yakni Review kerja tahunan”, jelasnya.

Terkait data, Yustinus juga memaparkan analisis data dalam aksi konvergensi hasil pemantauan status gizi di Kabupaten Sintang, “Stunting pada tahun 2016 itu berada diangka 37,6%, kemudian ditahun 2017 mengalami peningkatan menjadi 44,1%, lanjut lagi pada tahun 2018 melalui Riset Kesehatan Desa (RISKESDES) mengalami penurunan menjadi 33,2%, kemudian di tahun 2019 melalui Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) angka stunting mengalami penurunan menjadi 32,68%, dan di tahun 2020 melalui E-PPGBM juga, angka stunting berada di 30,75%, semua data ini dikumpulkan ditingkat Puskesmas yang berada pada masing-masing kecamatan”, paparnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksanaan Kegiatan Rembuk Stunting, Yuspiandi menjelaskan tujuan dilaksanakannya kegiatan rembuk stunting, “tujuan umumnya itu untuk membangun komitmen, kebijakan, dan arah strategi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sintang, untuk tujuan khususnya itu memberikan pemahaman dampak buruk dari stunting, menjelaskan manfaat intervensi, spesifik, dan sensitif bagi pencegahan dan penanganan stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), mempromosikan pembelajaran konvergensi anggaran dan kegiatna tahun 2021, dan rencana kerja 2022, memperoleh dukungan dari DPRD, OPD, Kecamatan, Desa dan Masyarakat luas dalam hal penanganan Stunting”, jelas Yuspiandi.

Lanjut Yuspiandi mengatakan bahwa Pemerintah Pusat fokus untuk menurunkan angka stunting, “Pemerintah Pusat telah menentukan 360 Kabupaten pada tahun 2021, salah satunya adalah Kabupaten Sintang yang dipilih sebagai Kabupaten Pembelajaran Konvergensi Anggaran dan Kegiatan Penurunan Stunting”, katanya.

Yuspiandi juga melaporkan berbagai kegiatan dalam konvergensi penurunan stunting di Kabupaten Sintang, “Sintang ini sudah dimulai sejak tahun 2019 dengan menetapkan 10 desa sasaran, kemudian untuk di tahun 2020 sebanyak 15 desa, di tahun 2021 sebanyak 15 desa, dan untuk di tahun 2022 ada 15 Desa di Sintang, yakni Desa Nanga Mentatai, Desa Batu Ketubung, Desa Nusa Tujuh, Desa Nanga Abai, Desa Nanga Oran, Desa Tuguk, Desa Jentawang Hilir, Desa Lepung Pantak, Desa Radin Jaya, Desa Idai, Desa Nanga Bugau, Desa Kemantan, Desa Bancoh, Desa Riguk, Desa Hulu Dedai”, ucapnya.

“disamping menjadi locus penanganan stunting berdasarkan SK Menkes RI, Sintang ditetapkan menjadi salah satu locus penurunan angka kematian ibu dan kematian bayi tahun 2021, “ada 9 Puskesmas yang menjadi Locus untuk penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), yakni Puskesmas Serawai, Puskesmas Tebidah, Puskesmas Sepauk, Puskesmas Tempunak, Puskesmas Pandan, Puskesmas Sungai Durian, Puskesmas Dedai, Puskesmas Merakai, Puskesmas Senaning”, tutup Yuspiandi.

STKIP Persada Khatulistiwa Sintang Mewisuda 226 Orang, Ini Pesan Arbudin

STKIP Persada Khatulistiwa Sintang Mewisuda 226 Orang, Ini Pesan Arbudin

 


Bupati Sintang yang diwakili oleh Ir. Arbudin, M. Si Staf Ahli Bupati Sintang Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia menghadiri dan memberikan sambutan pada acara Wisuda Ke-XI STKIP Persada Khatulistiwa Sintang Tahun 2021 di Gedung Auditorium H.A. Edy Riberu pada Sabtu, 10 April 2021.

Hadir dalam Wisuda Ke-XI STKIP Persada Khatulistiwa Sintang Tahun 2021 tersebut Ketua Perkumpulan Badan Pendidikan Karya Bangsa Dr. Drs. Y.A.T Lukman Riberu, M. Si, Ketua STKIP Persada Khatulistiwa Sintang Didin Syarifuddin, S.P. M. Si, Anggota Senat, Tamu Kehormatan, Wisudawan/Wisudawati, orangtua wisudawan/wisudawati.

Bupati Sintang dalam sambutan yang dibacakan oleh Ir. Arbudin, M. Si Staf Ahli Bupati Sintang Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia menjelaskan bahwa pemerintah Kabupaten Sintang sangat menaruh perhatian besar terhadap dunia pendidikan di Sintang. “ini juga merupakan salah satu visi pembangunan kita, yaitu untuk mewujudkan masyarakat Sintang yang cerdas. saya yakin, dengan pembangunan pendidikan yang optimal, akan membawa Kabupaten Sintang yang lebih maju dan sejahtera” terang Arbudin

peran guru, sangatlah penting dan menentukan. kita sangat membutuhkan partisipasi aktif dari para pemangku kepentingan untuk turut serta menyediakan guru sebagai bagian dari sistem pembangunan pendidikan kita. Maka dari itu, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pengurus yayasan dan civitas akademika STKIP Persada Khatulistiwa Sintang karena melahirkan intelektual- intelektual muda yang akan menjadi bagian penting dari perjalanan Kabupaten Sintang untuk membangun bumi senentang khususnya di dunia pendidikan” tambah Arbudin

atas nama Pemerintah Kabupaten Sintang, saya mengucapkan selamat kepada saudara-saudari yang pada hari ini diwisuda. kalian telah berhasil mencapai pendidikan yang lebih tinggi, setelah selesai menempuh studi yang cukup panjang. Tentu keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan orang tua. oleh karena itu, sudah sepatutnya bila apresiasi dan penghargaan ini juga saya sampaikan kepada orang tua dan wali wisudawan/wisudawati yang telah memberikan kesempatan dan dukungan, baik moril maupun materil kepada putra/putrinya dalam menimba ilmu dan mengembangkan potensi yang mereka miliki hingga tingkat perguruan tinggi ini” terang Arbudin

saya berharap bekal ilmu yang diperoleh seluruh wisudawan/wisudawati selama ini  dapat menjadi modal untuk memajukan bangsa serta membangun negara dan masyarakat. kita karyakan untuk kepentingan bangsa dan negara, khususnya di kabupaten sintang. sehingga mampu memberikan manfaat. tidak hanya untuk negara, tetapi juga masyarakat. Tidak lupa, saya juga memberikan penghargaan yang tinggi kepada pengurus yayasan dan civitas akademika stkip persada khatulistiwa sintang atas kontribusi nyata dalam membangun pendidikan di sintang. Saya berharap stkip persada khatulistiwa sintang terus konsisten melahirkan banyak sarjana unggulan dan melakukan kerjasama dengan sektor-sektor pemerintahan untuk terus menguatkan sumber daya manusia” tutup Arbudin.

Wisuda tahun ini berbeda dengan wisuda tahun sebelumnya dimana pada tahun ini masih dalam situasi pandemi covid-19, acara wisuda ini menerapkan protokol kesehatan yang ketat dimana semua peserta mengenakan masker dan faceshield, cuci tangan sebelum masuk area kampus dan jaga jarak. Acara Wisuda diikuti oleh 226 orang yang berasal dari 5 Program Studi.

Ketua STKIP Persada Khatulistiwa Sintang Didin Syafruddin, S.P M.Si menekankan kepada para lulusan untuk mempersiapkan diri bersaing di dunia kerja, tetap menjaga nama baik almamater serta menjaga sikap dan perilaku. Di era 4.0 dunia Pendidikan terus menghadapi tantangan dunia yang semakin kompetitif. Kompetensi di dunia Pendidikan menjadikan ruang bagi generasi-generasi muda untuk menjawab tantangan zaman, Pendidikan yang terus berkembang dan berevaluasi tentunya akan menghasilkan sumber daya manusia yang mampu bersaing di era globalisasi ini.

Pada kesempatan ini juga Ketua Badan Pendidikan Karya Bangsa DR.Drs.Y.A.T Lukman Riberu, M.Si, mengatakan bahwa kita jangan hanya bangga dengan jumlah lulusan, tetapi bagaimana kualitas lulusannya. Kepada para lulusan beliau mengatakan bekerja keras lah agar kegagalan tidak berani menghampiri kita dan kita harus berani menciptakan japangan kerja, bukan hanya sebagai pencari kerja. Beliau juga mengucapkan terima kasih atas dukungan orang tua, mahasiswa, seluruh dosen dan staf atas dukungannya bagi kemajuan STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

 

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.