Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sintang Kartiyus, SH, M. Si mendampingi
Wakil Bupati Sintang Sudiyanto, SH yang juga Ketua Tim Pembina Pembangunan
Perkebunan Kabupaten (TP3K) Sintang saat membuka pelaksanaan Sosialisasi
Penganugerahan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (TSP) Award Tahun 2021 dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang Tahun 2022 di Ruang Rapat
Bappeda Kabupaten Sintang pada Jumat, 12 Maret 2021.
Dihadapan
Wakil Bupati Sintang Sudiyanto, SH yang juga Ketua Tim Pembina Pembangunan
Perkebunan Kabupaten (TP3K) Sintang, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan
Perikanan Kabupaten Sintang Ir. Veronika Ancili, M. Si, Ir. Gunadi dari Dinas
Pertanian dan Perkebunan, Perwakilan Perkebunan Kelapa Sawit, Credit Union,
Perbankan dan perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Sintang. Kartiyus
menyampaikan data bahwa Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Sintang
mengalami kenaikan, 2019 dengan IPM
66,77 dan 2020 dengan IPM 66,88. “ untuk menaikan IPM 0,1 saja sulitnya minta
ampun dan memerlukan biaya yang banyak karena menyangkut pembangunan kesehatan,
pendidikan dan pendapatan masyarakat. ini termasuk peranan perusahaan melalui
CSR” terang Kartiyus.
“dalam hal
ekonomi Kabupaten Sintang anjlok disbanding tahun 2019 tumbuh mencapai 5,09 dan
2020 turun menjadi 2, 19. Inipun sudah bagus tidak sampai minus pertumbuhan
ekonominya. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalbar saja minus. Kita masih di angka
2,19. Kita lihat pasar masih ramai oleh masyarakat yang berbelanja. Sektor
pertanian cukup anjlok, itu yang mengherankan, seharusnya karena dampak
covid-19 ini, orang lebih banyak bekerja di kebun, namun sektor pertanian
mengalami dampak yang luar biasa” terang Kartiyus.
“angka
kemiskinan juga menurun. Tahun 2019 angka kemiskinan mencapai 9, 65 turun ke 9,
27 di tahun 2020. Namun angka pengangguran meningkat, mencapai 3,2 di tahun
2019 dan tahun 2020 mencapai 4,5. Angka rata-rata lama sekolah masyarakat
Kabupaten Sintang pada 2019 selama 12,2 tahun dan 2020 selama 12,3 tahun. Angka
harapan hidup masyarakat Kabupaten Sintang mencapai usia 71 tahun” tambah
Kartiyus.
Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Sintang Kartiyus juga memaparkan isu
strategis pembangunan di Kabupaten Sintang seperti tingginya pengaruh sektor
pertanian terhadap produk domestik regional bruto yang dicerminkan dari
banyaknya masyarakat yang bekerja di sektor pertanian. Namun, nilai tukar
petani ternyata masih rendah.
“isu
lainnya adalah masih tingginya pengeluaran rumah tangga untuk makanan dibanding
non makanan yang mencerminkan masih rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat
Kabupaten Sintang. Investasi sektor sekunder juga belum berkembang di Sintang,
yang seharusnya menjadi alternatif investasi di Sintang. Koperasi masih banyak
yang tidak aktif, dan masih rendahnya akses koperasi dan UMKM kepada modal”
terang Kartiyus
“penyediaan
lapangan pekerjaan dan kemudahan dalam berinvestasi sangat dibutuhkan untuk
mengatasi kemiskinan dan pengangguran yang simultan di Kabupaten Sintang.
Selain itu, pemerataan pembangunan infrastruktur dan industri padat karya serta
kemudahan memperoleh modal kerja merupakan solusi alternatif untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran”
terang Kartiyus
Kepala
Bappeda Kabupaten Sintang Kartiyus menambahkan ada lima prioritas pembangunan
di Kabupaten Sintang tahun anggaran 2022 mendatang yakni peningkatan pelayanan
kesehatan, peningkatan infrastruktur, peningkatan sumber daya manusia,
pemulihan ekonomi dan Sintang berkelanjutan.
“CSR Award
di Kabupaten Sintang sudah memasuki tahun ketiga dilaksanakan. Tahun 2019, CSR
Award diikuti oleh 27 perusahaan yang melaporkan kegiatan CSR nya kepada Pemkab
Sintang dengan total nilai dana CSR mencapai 7,7 milyar. Namun tahun 2020
mengalami peningkatan, ada 36 perusahaan, 4 bank dan 1 Credit Union yang
melaporkan kegiatan CSR mereka kepada Pemkab Sintang dengan total dana CSR
mencapai 18,3 milyar. Nah, tahun 2021 ini, CSR Award akan kita laksanakan pada
awal Desember 2021. Maka kami minta seluruh perusahaan yang ada di Kabupaten
Sintang untuk menyampaikan laporan kegiatan CSR nya paling lambat minggu
keempat bulan Oktober 2021. Sehingga Pemkab Sintang punya waktu untuk cek ke
lapangan soal kebenaran kegiatan CSR yang sudah dilaporkan” terang Kartiyus.
“ada 10
kategori yang akan kami berikan penghargaan yakni kategori infrastruktur,
pendidikan, kesehatan, keagamaan, sosial budaya, olahraga, ekonomi kerakyatan,
lingkungan, penanganan covid-19 dan penurunan prevalensi stunting. Dalam
menilai CSR dari perusahaan, besaran dana yang disalurkan untuk CSR akan kami
beri nilai 70 persen, laporan tahun sebelumnya memiliki bobot nilai 5 persen,
laporan CSR tahun berjalan memiliki bobot nilai 15 persen dan rencana kegiatan
CSR tahun berikutnya memiliki bobot nilai 15 persen” terang Kartiyus.
0 Komentar untuk "CSR Award 2021, Bappeda Harap Lebih Banyak Perusahaan Yang Bisa Ikut"