Penjabat
Sementara (Pjs) Bupati Sintang Ir. Florentinus Anum, M. Si mengajak semua
elemen di Kecamatan Ambalau untuk mengupayakan cipta kondisi keamanan.
"Semua harus mengambil bagian dalam menciptakan keamanan dan ketertiban.
Jangan bertindak yang kontra produktif. Keamanan bukan saja menjadi tanggung
jawab Polri dan TNI, tetapi semua orang pribadi" pesan Florentinus
Anum
"seharusnya
kalau ada masalah saat pemilihan presiden, legislatif dan gubernur. Maka saat
pilkada nanti tidak ada lagi masalah karena kita belajar dari masalah yang
terjadi sebelumnya dan kemudian mengambil langkah antisipasi. Saya minta
penyelenggara dan pengawas harus tegas dan menguasai aturan serta menjamin
kesehatan pemilih dengan menerapkan protokol kesehatan. Terapkan 12 kebiasaan
baru di TPS. Pilkada Sintang harus sukses namun aman dari covid-19" pesan
Florentinus Anum
Pjs Bupati
Sintang juga berpesan agar dalam distribusi logistik pilkada nanti
penyelenggara harus tepat waktu dan tepat jumlah serta aman. "logistik
pilkada harus dijaga dengan ketat dan diperlakukan khusus. Kalau ada yang
mengganggu berikan tindakan tegas" terang Florentinus Anum
"saya
berpesan agar semua elemen saling berkoordinasi yang baik satu dengan yang lain
demi suksesnya pelaksanaan pilkada Kabupaten Sintang. Saya yakin penyelenggara
dan pengawas sudah berpengalaman pada pemilu sebelumnya. Jadi saya yakin
pilkada untuk Kecamatan Ambalau akan sukses. Kepala Desa dan aparat pemerintah
lainnya bisa hadir di kampanye sebagai kapasitas dia sebagai Satgas Covid-19 di
desa. Tapi duduknya bersama panwas dan bertugas mengawasi serta menggunakan
pakaian dinas lengkap. Paslon dan Tim kampanye kan tamu pak kades. Tapi jangan
ikut berorasi dan jangan duduk dekat paslon atau tim kampanye"terang Pjs
Bupati Sintang
Sekretaris
Kecamatan Ambalau A. Nopeka Kusnadi menjelaskan bahwa Kecamatan Ambalau
memiliki luas sekitar 29,2 persen dari luas Kabupaten Sintang.
"Inilah salah satu tantangan kami di Ambalau. Kami hanya menggunakan jalur
sungai. Proses distribusi logistik saat musim hujan justru lebih mudah karena
air sungai tinggi dan semua desa bisa dijangkau dengan speedboat" terang
Sekcam Ambalau.
"Awalnya
Kecamatan Ambalau memiliki 9 desa sekarang sudah 33 desa karena adanya
pemekaran. Dari 33 desa tersebut berada di 4 jalur sungai yakni
Ambalau, Melawi, Jengonoi dan Mentomoi. Soal distribusi logistik pilkada
hanya akan mengalami kesulitan untuk desa yang berada di hulu sungai
karena ada yang ditempuh dengan jalur sungai baru lanjut menggunakan jalan
darat"terang A. Nopeka Kusnadi
"Jumlah
penduduk berdasarkan sensus penduduk 2020 adalah 14. 378 jiwa. Jumlah DPT
mencapai 9. 933 pemilih. Dari 33 desa tingkat kelahiran sangat sedikit hanya
sekitar 100 kelahiran pertahun saja sehingga hampir tidak ada penambahan jumlah
pemilih pada setiap pemilu. Di Ambalau biasanya mencapai 70 persen
saja tingkat partisipasi pemilih pada setiap pemilu. Jumlah TPS saat ini ada 50
TPS. Masyarakat Ambalau masih menggantung hidupnya pada bertani atau berladang.
Kami masih mengalami masalah soal kemiskinan dan terbatasnya infrastruktur
jalan. Sembako dan transportasi menggunakan jalur sungai memang sangat mahal.
Selain itu, sumber daya manusia serta mental yang masih kurang sehingga memengaruhi
kinerja pemerintahan.
Di bidang pendidikan, masih banyak sekolah yang mengandalkan guru honor
bahkan guru yang dibayar dengan swadaya masyarakat" terang A. Nopeka
Kusnadi.
Hartatianto
Anggota PPK Ambalau menjelaskan total penyelenggara ada 656 personel petugas di
Kecamatan Ambalau. Kami sempat kesulitan melakukan rekrutmen karena
keterbatasan sumber daya manusia. Saat ini sudah banyak yang mengikuti rapid
tes. Tetapi masih ada 32 petugas yang belum mengikuti rapid tes karena takut
dengan jarum suntik dan kediaman yang jauh.
Arjali
Ketua Panwascam Ambalau menyampaikan masih ada warga yang belum terdaftar di
DPT karena pindah tempat tinggal. "Ini mohon di lakukan langkah agar hak
mereka bisa terpenuhi nanti. Saat ini ada 33 orang pengawas desa dan 50 orang
pengawas TPS. kami juga mengalami kesulitan mencari orang yang mau jadi
pengawas. Rekrutmen sempat kami perpanjang selama 10 hari baru ada yang
mendaftar. Pengawas akan mengikuti rapid tes pada Sabtu, 28 November 2020.
Penyelenggara dan pengawas jangan sampai membawa penyakit kepada masyarakat.
Distribusi logistik khusus Desa Kepala Jungai harus lebih awal. Karena kalau
banjir, kita tidak berani ke sana karena riamnya sangat besar" terang
Arjali.
Kapolsek
Ambalau IPTU Bongsu Pane menyampaikan secara umum Polsek Ambalau sudah siap
mengamankan pelaksanaan pilkada Sintang. "Kami mendapatkan BKO dari Polres
Sintang sebanyak 11 personil ditambah anggota Polsek Ambalau sebanyak 19 orang.
Menjaga keamanan bukan hanya tanggungjawab Polri dan TNI saja, tetapi kita
semua. Logistik pilkada adalah dokumen negara yang harus diamankan dengan
benar. Mari kita jaga kamtibmas di Ambalau" terang IPTU Bongsu Pane
Budi Harto
Kepala Kesbangpol menyampaikan Kecamatan Ambalau pada pemilu sebelumnya hanya
mencatat tingkat partisipasi pemilih 68 persen. "untuk meningkatkan
partisipasi pemilih memang sulit di tengah pandemi covid-19 ini. Tetapi mari
kita yakinkan warga bahwa penyelenggara menjamin kesehatan pemilih saat
menggunakan hak pilihnya karena kita akan menjalankan protokol kesehatan yang
ketat. Jangan halangi warga untuk menggunakan bagi warga yang memegang E KTP
Kabupaten Sintang. Gunakan surat suara cadangan yang ada sekitar 2,5
persen" terang Budi Harto.
0 Komentar untuk "Transportasi Ke 33 Desa di Ambalau Masih Sulit, Ini Arahan Pjs Bupati Sintang Soal Pilkada"