Jumat, 04 September 2020
Published:
Sekretaris
Daerah Kabupaten Sintang Dra. Yosepha Hasnah, M. Si meresmikan Gedung Gereja
Katolik Paroki Santa Maria Tanpa Noda di Nanga Kemangai Kecamatan Ambalau pada,
Kamis 27 Agustus 2020. Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita di pintu
masuk gereja oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang dan pembukaan pintu oleh
Uskup Sintang. Usai pengguntingan pita, dilaksanakan acara pemberkatan gedung
gereja yang dilaksanakan dalam sebuah misa yang dipimpin oleh Uskup Sintang
Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM. Cap yang didampingi oleh Pastor Paroki Santa Maria
Tanpa Noda Vincen, Pr beserta 6 orang pastor.
“salah satu
bentuk perwujudan dari visi ini, maka pemerintah Kabupaten Sintang setiap tahun
memberikan bantuan hibah keuangan, untuk pembangunan rumah-rumah ibadah,
pembangunan panti, wisma, dan yang lain. Semua bertujuan untuk meningkatkan
iman setiap umat beragama. Di satu sisi hal ini bertujuan untuk memperkuat
kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Sintang sehingga suasana hidup yang
rukun dan harmonis dapat tercapai dengan optimal” terang Yosepha Hasnah
“pemerintah daerah sangat mengharapkan peran
dan bantuan semua umat beragama, para pemuka agama termasuk para imam dan tokoh
gereja serta tokoh masyarakat dalam memberikan kontribusi, partisipasi aktif
dan nyata dalam mengatasi berbagai krisis dan tantangan yang kita hadapi. Sehubungan
dengan pandemi covid-19 yang masih melanda dunia dan secara khusus Indonesia
tidak terkecuali di Kabupaten Sintang dan seluruh kecamatan, maka saya juga
mengingatkan kepada kita semua agar senantiasa mengikuti protokol kesehatan
seperti menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak minimal 1 meter
serta tetap menjaga kesehatan” pesan Sekda Sintang.
“dengan
selesainya pembangunan gereja Santa Maria Tanpa Noda di Nanga Kemangai
Kecamatan Ambalau ini, yang saat ini di lakukan acara peresmian, maka atas nama
Pemerintah Kabupaten Sintang dan atas nama pribadi serta keluarga saya
mengucapkan selamat kepada seluruh umat Katolik Paroki Santa Maria Tanpa Noda
Ambalau. Semoga dengan kehadiran gereja yang megah ini akan semakin
meningkatkan semangat umat untuk beribadah di gereja dan melaksanakan aktivitas
pelayanan lainnya. Pemerintah Kabupaten Sintang terus membantu pembangunan
gereja di Kabupaten Sintang. Ke depan masih ada gereja Katolik yang akan
diresmikan seperti di Nobal dan Pandan. Kami juga akan bantu longboat lengkap
mesin dan perahunya bagi para pastor untuk berkunjung ke stasi-stasi di Ambalau
dan Serawai” harap Yosepha Hasnah
Uskup Sintang Mgr. Samuel Oton
Sidin, OFM. Cap menyampaikan rumah ibadah merupakan tempat khusus bagi manusia
untuk berkomunikasi dengan Tuhan secara khusus. Berkomunikasi dengan Tuhan
memang tidak mengenal waktu dan tempat, tetapi berdoa di rumah ibadah lebih
khusus. Mari kita perlakukan dengan hormat rumah ibadah ini. Kita tidak boleh
memperlakukan gereja ini seperti gedung
biasa karena gereja tempat berdoa. Gereja melambangkan persekutuan karena orang
dari berbagai latarbelakang disatukan di dalam gereja dan dipersatukan dengan Tuhan. Gereja menjadi
peneguhan kehidupan pribadi setelah 6 hari beraktivitas dengan dinamika
kehidupan yang dialami dengan mendengarkan sabda Tuhan” terang Uskup Sintang.
“saya melihat ada kerjasama
banyak pihak sehingga gereja ini bisa selesai. Terima kasih atas bantuan dan
kerjasamanya. Umat sudah kompak dan bersatu. Donator sudah menyumbangkan dana
dan bahan bangunan. Tanpa itu semua, tidak mungkin gereja yang bagus dan megah
ini bisa selesai. Manfaatkan rumah ibadah ini untuk berkomunikasi dengan Tuhan.
Jika paroki-paroki bisa bergerak membangun, maka secara keseluruhan Keuskupan
Sintang juga bisa berhasil. Terima kasih atas kerja keras semua pihak dalam
membangun umat dan gereja. Saya mendukung stasi-stasi yang sedang membangun
gereja supaya selesai tepat waktu dan yang belum kita dorong untuk membangun
gereja. Saya siap hadir meskipun harus menempuh perjalanan yang sulit” terang
Uskup Sintang.
Pastor Paroki Santa Maria Tanpa Noda Ambalau RD. Vincensius Yakobus
menyampaikan bahwa pembangunan gereja ini diawali oleh ide dokter Antoni yang
saat itu bertugas di Nanga Kemangai. “dokter Antoni yang dulu mendorong saya
sebagai Pastor Paroki untuk membangun gereja yang baru dan lebih besar serta
megah. Saya memang pastor yang resek kepada umat. Saat pembangunan mungkin,
saya banyak omong. Itu semua demi selesainya pembangunan gereja ini. Saya akan
segera pindah dari Nanga Kemangai ini ke Paroki Bika Kapuas Hulu. Saya senang
bisa menyelesaikan pembangunan gereja ini. Tidak semua umat yang mudah
digerakan. Terutama saat gotong royong saat bekerja. Ada banyak bantuan para
donator sehingga gereja ini bisa selesai. Pemkab Sintang, pengusaha dan donatur
lainnya, terima kasih atas bantuannya” terang RD. Vincensius Yakobus
Sariyanto
Potik Ketua Dewan Pastoral Paroki Santa Maria Tanpa Noda Ambalau menyampaikan bahwa
seluruh bahan bangunan utama bangunan gereja ini dari kayu belian yang saya
yakini bisa kita pakai selama 1 abad. “saya bangga karena mungkin ini satu
satunya gereja yang dibangun dengan kayu belian yang kokoh, baik tiang dan
lantainya. Paroki Ambalau memiliki 33 stasi dengan jumlah umat 11. 872 orang.
Ada lima jalur sungai di Paroki Ambalau ini. Tantangan pembinaan umat di Paroki
Ambalau adalah jarak yang jauh dan hanya bisa menggunakan jalur sungai saja.
Medannya sulit, sehingga saya berharap Paroki Ambalau paling sedikit di pimpin
oleh 2 orang pastor. Dari 33 stasi itu baru ada 17 gereja dan kapel yang sudah
ada. Tetapi ada gereja yang sedang dibangun. Mohon bantuan kepada Pemkab Sintang
dan para donator untuk bisa membantu membangun gereja di stasi” terang Sariyanto
Potik
Matius Junis Ketua
Panitia Pembangunan gereja menyampaikan gereja ini sejak 2010 mulai perencanaan
pembangunan gereja. “dan pada tahun 2013 mulai pembentukan panitia pembangunan.
Dan baru pada 9 Desember 2016 baru dilakukan peletakan batu pertama oleh
Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang saat safari natal Pemkab Sintang. Terima
kasih kepada Pemkab Sintang atas bantuan dana untuk pembangunan gereja ini
serta donatur lainnya. Gereja ini berukuran 20 x 17 meter dengan kapasitas 600
orang. Kekompakan umat jangan berhenti ketika pembangunan gereja selesai saja.
Karena masih ada yang akan kita bangun lagi ke depannya” terang Matius Junis.
Yohanes Rumpak
Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat menyampaikan bahwa gedung gereja ini
penting tetapi lebih penting lagi aktivitas di dalam gereja bisa hidup dan
berkembang demi menumbuhkan serta menguatkan iman umat kita. “selamat kepada umat Paroki Ambalau sudah bisa menyelesaikan
pembangunan gedung gereja ini. Terus bangun kekompakan dan kebersamaan umat
dalam membangun gereja dan umat” terang Yohanes Rumpak.
Thanks for reading Sekda Sintang Resmikan Gereja Katolik Ambalau Yang Dibangun Selama 8 Tahun. | Labels:
sintang
0 Komentar untuk "Sekda Sintang Resmikan Gereja Katolik Ambalau Yang Dibangun Selama 8 Tahun."