Jumat, 04 September 2020
Published:
Bupati Sintang, Jarot Winarno, membuka kegiatan rapat koordinasi Persatuan
Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Ketungau Hilir tahun 2020, di Halaman SMA
Negeri 1 Ketungau Hilir, Desa Beloh Mulyo, Kec. Ketungau Hilir, Selasa
(25/8/2020).
Rakor PGRI Kec. Ketungau Hilir ini mengusung tema "mewujudkan PGRI
sebagai organisasi profesi yang solid dan berperan dalam meningkatkan mutu
pendidikan abad ke-21 di Kab. Sintang".
Turut hadir pada kegiatan ini Anggota Komisi C DPRD Kab. Sintang, Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Sintang, Ketua PGRI Kab. Sintang, unsur
Forkopimcam Ketungau Hilir, para peserta rakor dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya Jarot Winarno mengatakan Pemkab Sintang sangat menyambut
baik atas terselenggaranya rakor PGRI Kec. Ketungau Hilir ini. Jarot menilai
keberadaan PGRI begitu special dan penting, karena merupakan mitra strategis
pemerintah dalam dunia pendidikan. Menurut Jarot tugas PGRI ada 4, yakni
berhimpun meningkatkan kualitas, menjaga etika profesi, melindungi anggota dan
mampu mensejahterakan guru.
"Berhimpun atau berkumpul untuk meningkatkan kualitas anggota,
kualitas guru supaya proses belajar mengajar tu makin bagus, kemudian kualitas
pendidikan kita pun makin meningkat, pemerataan pendidikan juga
meningkat"kata Jarot.
Kemudian lanjut Jarot, sebagai organisasi, PGRI wajib menjaga etika profesi
baik dalam kegiatab sehari-hari di masyarakat maupun dalam dunia kerja.
"Misal jangan sampai ada punggutan liar di sekolah segala macam, gubernur
bilang tidak boleh ada punggutan macam-macam. Ada satu sekolah meminta
punggutan, kita nd tipis telinga, kita tanya dengan dinas pendidikan, kita
tanya dengan guru yang lain, dengan PGRI, benar nda. Itulah salah satu etika
profesi yang di jaga"beber Jarot.
"wajib melindungi anggotanya, jadi kalau anggota punya masalah, harus
di perlakukan secara adil, dan harus mampu mensejahterakan guru"tambah
Jarot.
Selain itu, Jarot juga mengingatkan agar para guru mengakrabkan diri dengan
teknologi, karena kalau tidak, pasti akan ketinggalan. "Saya ingatkan,
mari kita para guru terus meningkatkan pengetahuan kita mengakrabkan diri
dengan teknologi, kita jadikan tantangan sekarang ini di masa pandemi global Corona"ujar Jarot
Bahkan, hal tersebut kata Jarot menjadi kesempatan untuk kompak membahas
sama-sama model merdeka belajar di tengah pandemi corona, model merdeka belajar
di desa-desa yang tidak ada jaringan internet di tengan masa pandemi corona
seperti apa. "Keluarkan konsep, beban kurikulum mesti di kurangi, cari
yang substansial saja, jangan jadi beban berat buat kita, itulah yang di
harapkan dari rakor ini"pesan Jarot.
"Yang jelas para guru tidak sendirian, apapun permasalahan tetap kami
tampung, tetap kita ikuti, kemudian kita harap rakor ini bisa berjalan dengan
baik. Mendapatkan hasil yang nantinya bisa di sampaikan ke pemkab, sehingga
kedepan bisa di bahas bersama-sama"ungkap Jarot.
Ketua PGRI Kec. Ketungau Hilir, Juniwan mengatakan saat Kecamatan Ketungau
Hilir sangar kekurangan jumlah guru, dimana yang paling ialag guru honorer dan
guru kontrak di bandingkan dengan yang ASN.
"Kami juga mengalami kekurangan sarana dan prasarana fasilitas
pendidikan baik gedung sekolah, perpustakaan, rumad dinas guru dan
lainnya"beber Juniwan.
Selain itu juga lanjut Juniwan, sekolah-sekolah di Kecamatan Ketungau Hilir
ini pada umumnya memiliki jumlah murid yang sedikit atau leboh dari 50% sekolah
di Ketungau Hilir ini muridnya sedikit.
"Ada yang muridnya 25 orang satu SD pak, jadi muridnya yang diatas 100
itu hanya ada beberapa sekolah"jelas Juniwan.
Sehingga hal tersebut di sampaikannya berpengaruh terhadap penerimaan dana
BOS, dimana dana BOS yang di terima itu sedikit kalau jumlah muridnya sedikit.
Sehingga hal itu berdampak terhadap angara operasional sekolah menjadi minim,
hal itu pun sering menjadi keluhan para kepala sekolah. "Kami berharap
dana bosda akan ada kembali pak, kami yakin pemerintah daerah dan DPRD memiliki
kewenangan mengadakan mengadakan kembali dana bosda tersebut"ujar Juniwan.
Sementara itu, Anggota Komisi C DPRD Kab. Sintang, Melkianus mengatakan
untuk dana bosda selama hal tersebut tidak bertentangan dengan aturan yang ada,
maka pihaknya akan siap menindak lanjuti bersama pemerintah daerah.
"Terkait guru honor, kami juga sudah sepakat dalam pembahasan kami di
DPRD, untuk insentif bagi para guru yang non kontrak, di bantu melalui APBD
jumlah 100 ribu perbulan, pasti akan diadakan, itu dibayarkan seperti tahun
lalu, di bulab desember atau akhir tahun"jelas Melkianus.
Melkianus pun memastikan bahwa pihaknya akan terus memperjuangkan hal-hal
yang sangat prinsip terkait untuk para guru. Ia juga meminta ketika ada hal-hal
yang ingin di sampaikan oleh para guru, sampaikan lah kepada pihaknya sesuai
ketentuan yang ada misal melalui forum audiensi sehingga bisa di selesaikan
bersama-sama.
"Kepada bapak/ibu semua, kalau ada hal yang kurang pas di mata, kita
bicarakan bersama, kita lakukan audiensi, jangan langsung demo-demo, karena ada
jalurnya, PGRI ni kan forum untuk para guru"pesan Melkianus.
Thanks for reading PGRI Ketungau Hilir Gelar Rakor, Ini Pesan Bupati Sintang | Labels:
sintang
0 Komentar untuk "PGRI Ketungau Hilir Gelar Rakor, Ini Pesan Bupati Sintang"