Jumat, 04 September 2020
Published:
Bupati Sintang, Jarot Winarno melakukan peletakan batu pertama pembangunan
Wisma Unio Apostolica Paroki Sintang yang terletak di Kompleks Keuskupan
Sintang, Jalan Kelam, pada Kamis, (24/08/2020), sebelum peletakan batu pertama
yang dilakukan oleh Bupati Sintang, didahului dengan pemberkatan oleh Uskup
Sintang. Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM CAP.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang,
Yosepha Hasnah, Asisten bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah
Kabupaten Sintang, Yustinus, jajaran Forkopimda Kabupaten Sintang.
Dalam sambutannya, Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan bahwa
Pemerintah Kabupaten Sintang mendukung penuh kegiatan keagamaan di Sintang,
“salah satu cita-cita Pemerintah Kabupaten Sintang ialah mewujudkan masyarakat
Sintang yang religius, sehingga misi ini kita refleksikan dengan kebijakan
penganggaran dengan menyiapkan anggaran yang kita salurkan melalui pemimpin
umat masing-masing agama di Kabupaten Sintang”, kata Jarot.
Pemerintah Kabupaten Sintang, lanjut Jarot fokus penganggaran terhadap
kegiatan keagamaan dengan proporsional jumlah umat masing-masing, “Pemkab
Sintang secara khusus menyiapkan anggaran setiap tahunnya sebesar 5 Milyar
rupiah per satu umat beragama, Katolik dapat 5 Milyar, Kristen dapat 5 Milyar,
Islam dapat 5 milyar bantuan dari Pemerintah ditambah lagi dengan hibah reses
para anggota DPRD kadang-kadang 1 umat beragama bisa mencapai 30 Milyar”,
tambahnya.
Namun, masih kata Bupati Sintang, dengan anggaran yang begitu besar,
tentunya banyak kendala yang harus dihadapi dalam proses pembangunan saat ini,
“sewajarnya kalau beberapa keperluan pembangunan rumah ibadah dan sarana ibadah
dari berbagai umat di Sintang bisa terselesaikan, tetapi kendala-kendala harus
kita hadapi seperti KLB Nasional Covid-19 yang dimana memangkas alokasi
anggaran pembangunan pada umat beragama di Sintang”, ucapnya
“seyogyanya pembangunan Wisma Unio Apostolica Paroki Sintang ini sudah
dialokasikan, dan mendapatkan bantuan sekitar 5 Milyar, akan tetapi sesuai
perintah Presiden dan Kementerian Keuangan Republik Inodnesia, dana tersebut
dialokasikan beberapa persen untuk penanganan Covid-19, sehingga menjadi 3,75
Milyar”, tambah Jarot.
Jarot menginginkan beberapa rumah ibadah di Kota Sintang menjadi Landmark
Kota Sintang, “kita ingin landmark di Kota Sintang dipenuhi dengan
simbol-simbol religiusitas umat beragama, seperti kita ketahui umat Katolik
sudah ada Katedral yang megah, kemudian umat Kristen sudah ada GKE Petra yang
megah, umat Islam juga ada Masjid Al-Amin yang sedang dibangun, sehingga semua
ini akan terlihat bahwa masyarakat Sintang itu religius”, inginnya.
Selain itu, Pemkab Sintang juga memberikan dukungan terhadap Majelis Adat
Budaya Tionghua di Sintang, “kita bantu juga untuk MABT berupa tanah maupun
dana, kita Pemkab Sintang ingin tunjukkan bahwa Sintang adalah rumah besar kita
semua, rumah besar umat beragama dan rumah besar bagi seluruh komponen bangsa
di Sintang”, tutup Bupati Sintang.
Sementara itu, Ketua Unio Keuskupan Sintang, Pastor Florianus Abong,
menjelaskan tujuan pembangunan Wisma Unio Apostolica Paroki Sintang ini untuk
rumah singgah para imam projo Keuskupan Sintang, “wisma Unio ini sudah lama
kami dambakan sejak tahun 2018, pembangunan wisma Unio ini diperuntukan sebagai
rumah singgah para Imam projo Keuskupan Sintang, sebagai rumah tinggal
perawatan bagi imam Projo yang sudah pensiun”, kata Pastor Florianus Abong.
Untuk di Sintang,sambung Pastor Florianus Abong bahwa dengan dibangunnya
wisma Unio ini membuat para imam projo tidak menyebar kemana-mana, “saat ini
imam Projo Keuskupan Sintang berjumlah 44 orang, yang tersebar di tiga wilayah
Kabupaten, ketika mereka mengikuti kegiatan di Keuskupan Sintang, maka tidak
ada tempat tinggal dan tempat singgah dan mereka tinggal dirumah-rumah umat,
maka kami membangun wisma Unio ini”, tambahnya.
Masih kata Pastor Florianus Abong, menjelaskan secara teknis tentang
pembangunan Wisma Unio Apostolica Paroki Sintang, “bangunan ini akan berdiri
dengan 2 lantai, dengan ukuran 23 x 40 Meter persegi, dengan diperkirakan
menelan biaya sebesar 7 hingga 8 Miliar Rupiah”, jelasnya.
“kami ucapkan terimakasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang telah
membantu memberikan dana hibah kepada kami untuk membangun Wisma ini, karena
kami sudah melaksanakan sejak 4 April 2020 dengan membuka lahannya, kemudian
pada tanggal 12-15 Mei 2020 melakukan
penimbunan , dan pada tanggal 24 Agustus ini sudah dilakukan peletakan batu
pertama pembangunan Wisma ini”, ucap Pastor Florianus Abong.
Thanks for reading Bupati dan Sekda Sintang Letakan Batu Pertama Pembangunan Wisma Unio Keuskupan Sintang | Labels:
sintang
0 Komentar untuk "Bupati dan Sekda Sintang Letakan Batu Pertama Pembangunan Wisma Unio Keuskupan Sintang"