Bupati Sintang dr H. Jarot
Winarno, M. Med. PH membuka pelaksanaan Konferensi III Persatuan Guru Republik
Indonesia (PGRI) Kabupaten Sintang di Pendopo Bupati Sintang pada Sabtu, 8
Agustus 2020. Konferensi tersebut mengambil tema mewujudkan PGRI sebagai
organisasi profesi dan peranannya dalam meningkatkan mutu pendidikan abad ke
21. Hadir Ketua PGRI Kabupaten Sintang Usman Adi dan jajaran pengurus serta
anggota PGRI Kabupaten Sintang serta Ketua PGRI Provinsi Kalimantan Barat Prof.
Dr. Samiun, M. Pd.
Bupati
Sintang menyampaikan kita memasuki era digital, perubahan teknologi komunikasi
yang begitu cepat, yang memberikan konsep belajar dimana saja, kapan saja
dan dengan cara apa saja yang di sebut "merdeka belajar" namun konsep
ini perlu banyak di pelajari dalam penerapan kepada seluruh pendidik dan tenaga
kependidikan.
“Seperti
yang kita ketahui di sintang dari 391 desa 46 persen nya tidak semua memiliki
jaringan internet ini yang menjadi pekerjaan rumah kita sebagai sebagai
pemerhati dunia pendidikan ini. Insan PGRI harus tetap semangat dan jangan putus asa
justru menjadi pemacu konsep merdeka belajar harus mampu menciptakan distribusi
inovasi dan kreatifitas yang baru sehingga berbagai bentuk pembelajaran baru
tercipta. Tantangan
kita sebagai anggota PGRI luar biasa sebab masih banyak kesulitan kesulitan di
Kabupaten sintang ini yang harus di benahi untuk tenaga pendidik dengan
ini,konferensi ini kita harus bersama sama berbenah dan saling menopang dalam
mensejahterakan tenaga pendidik kita agar tetap semanggat dalam mengemban tugasnya
sebagai seorang guru”
terang Bupati Sintang
“dalam
adaptasi menghadapi kebiasaan baru ini kita harus hati-hati, pelan-pelan, dan kita
laksanakan jaga kualitas anggota, etika dan profesi kita sebagai anggota PGRI setelah itu baru kita
menciptakan masyarakat Sintang
yang cerdas”
tambah Bupati Sintang
Ketua
PGRI Provinsi Kalimantan Barat Prof. Dr. Samiun, M.Pd menjelaskan tentang moto PGRI yakni independen, berjuang
dan profesional.
“kita dituntut
menjadi mitra strategis pemerintah dalam menghadapi persoalan pendidikan di Kabupaten Sintang. Seperti
kita ketahui masih banyak tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di Kabupaten Sintang ini
yang belum diperhatikan sama, mereka mengabdi sebagai pendidik namun jauh dari
kata sejahtera inilah peran PGRI dalam tugas dan pungsinya” terang Samiun
“tidak ada
pegawai negeri yang paling banyak selain guru di kabupaten kota, namun
permasalahan juga banyak yang harus di hadapi PGRI harus berperan aktif untuk
mengawal semua masalah guru yang ada,ini lah peran aktif kemitraan kita dengan
pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan guru yang ada,dengan begitu kita
harus berdampingan dengan pemerintah daerah yang dekat dengan guru, bukan jauh
dengan guru” tegas Samiun
“dalam
catatan kita guru di kabupaten sintang sebanyak 6000 orang ini sangat luar
biasa potensi ini harus kita berdayakan sehingga peran PGRI aktif membenahi diri
dalam dunia pendidikan di Kabupaten
Sintang
ini. Dunia
pendidikan di kalimantan barat perlu pendamping,perlu penyemangat,perlu
endoktrin untuk manjadi perhatian kita semua karena sangat berpotensi
menciptakan tenaga pendidik yang berkualitas. Di kalimantan barat ini jumlah guru mencapai 80an ribu
yang hanya tercatat baru 50an ribu selebihnya belum tercatat ini harus kita
perhatikan sekitar 24 ribu guru non PNS peran pemerintah daerah dan kita semua
harus bermitra memperdayakan mereka apa lagi ada guru yang honor sampai belasan
tahun,kalau tidak perhatikan dunia pendidikan di kalimantan barat ini akan
ketinggalan dalam dunia pendidikan nya Perkuat lagi dengan semanggat,kuat,dan mantap,untuk
anggota PGRI kabupaten Sintang ini”
tambah Samiun
0 Komentar untuk "Hadapi Tantangan Jaman, Bupati Sintang Minta Guru Berinovasi"