Sabtu, 04 Juli 2020
Published:
Bupati
Sintang Jarot Winarno, menghadiri malam puncak pemilihan Duta Generasi
Berencana (GenRe) Kabupaten Sintang tahun 2020, sekaligus berakhirnya
pelaksanaan musyawarah daerah (Musda) forum GenRe Kabupaten sintang, yang di
tandai dengan pengumuman para pemenang atau penyematan selempang kepada para
pemenang lomba Duta GenRe tersebut, yang di helat di Resto and Café Bagoes
Hotel Sintang, Jalan Dharma Putra, Kecamatan Sintang, Kamis (2/7/2020) malam.
Kegiatan
ini di laksanakan oleh Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (KBP3A) Kab. Sintang.
Turut
hadir dalam acara ini, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar, Tenny Calvenny
Soriton, Kepala Dinas KBP3A Kabupaten Sintang, Maryadi, Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Sintang, Harysinto Linoh dan sejumlah unsur OPD di lingkungan Pemkab
Sintang serta tamu undangan lainnya.
Pada acara
ini juga, Bupati Sintang menerima selempang sebagai Ayah GenRe Kabupaten
Sintang yang di diserahkan langsung oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi
Kalbar.
Kepala
Dinas KBP3A Kabupaten Sintang, Maryadi, mengatakan, tujuan dari pada kegiatan
pemilihan Duta GenRe dan pelaksanaan Musda forum GenRe, ialah untuk menimalisir
kenakalan remaja secara khusus di Kabupaten Sintang, dengan membentuk wadah
atau forum GenRe Kabupaten Sintang sehingga remaja yang ada di Kabupaten
Sintang dapat menuangkan ide-ide atau kreasi sesuai dengan minat dan bakat
remaja itu sendiri, menggerakan serta memotivasi ramaja untuk menggandeng teman
sebayanya agar melakukan hal-hal yang positif sehingga para remaja tidak
terlibat dengan berbagai macam penyakit masyarakat seperti perjudian,
mabuk-mabukan, pergaulan bebas, napza, dan mengajak para remaja untuk kreatif,
innovatif agar bermanfaat di lingkungan keluarga dan masyarakat pada umumnya.
“kegiatan
ini dilaksanakan selama dua hari sejak rabu kemarin dalam rangka memperingati
hari keluarga nasional ke-27 tahun 2020, dimana diikuti 12 pusat informasi konseling
remaja SMA dan SMP di Kabupaten Sintang”ujar Maryadi.
Sementara
itu, Bupati Sintang Jarot Winarno, dalam sambutanya, mengingatkan kembali
tantangan dalam menyonsong Indonesia emas 2045 mendatang tepat satu abad
Indonesia Merdeka atau 25 tahun kedepan. Karena para peserta yang ikut dalam
kegiatan musda GenRe dan pemilihan Duta Genre ini merupakan anak-anak usia
remaja, dimana pada tahun tersebut mereka akan memasuki masa usia emas sebagai
generasi penerus bangsa. Saat itu, kata Jarot, Indonesia di prediksi akan
menjadi bangsa terbesar ketiga di dunia. Namun menurut Jarot untuk mencapainya
harus melewati berbagai tantangan, seperti syarat pertumbuhan ekonomi
Indonesia itu harus diatas 6-7 % tiap tahunnya dan generasi bangsanya atau para
remaja di negara ini juga harus menyiapkan diri mulai saat ini, barulah
Indonesia Emas 2045 bisa tercapai.
“untuk
mencapai itu nda gampang, dari sekarang harus disiapkan semuanya, terlebih usia
mereka ini masih tahap cupu, senang-senang dan cinta, kira-kira seperti itu”kata
Jarot.
Lalu,
menurut Jarot, untuk mempersiapkan generasi Indonesia emas 2045 mendatang, para
remaja tidak hanya di beri arahan dan petunjuk saja, tapi mereka juga harus di
beri kesempatan untuk mengembangkan diri. Untuk itu lah pemkab Sintang berkomitmen
memberikan kesempatan kepada generasi muda mengembangkan diri melalui berbagai
wadah yang telah di siapkan pemkab.
“taman-taman,
ruang publik kita bikin, kegiatan olahraganya kita lombakan. Kemarin lomba
video innovasi new normal kita ikut enam sektor ya, yang ngerjakan itu
anak-anak muda kreatif di sintang, Alhamdulillah kita juara 1 di sektor
pariwisata, juara 1 sektor transportasi umum dan juara 3 sektor perhotelan. Ini
lah salah satu contoh dalam pengembangan diri”beber Jarot.
Selain itu
juga, menurut Jarot, yang harus di miliki generasi saat ini dalam menyonsong
Indonesia emas 2045, yakni confident atau percaya diri/keyakinan agar
menggantung cita-citanya setinggi mungkin. Meskipun hal itu tidaklah mudah,
kerena berbagai tantangan akan di hadapi seperti adanya distruksi teknologi
yang merubah tata kehidupan generasi saat ini atau yang di sebut generasi
millennial.
“masih
usia dini sudah pegang gudget atau hp, main game, itu sudah merubah pola hidup
kita”kata Jarot.
“jadi
kasih sayang anak-anak itu 80% pada gudget atau hp, 20% saja tu sama orang tua,
saudara dan keluarga. Jawab persoalan sekolah bisa akses lewat hp, nda nanya
orang tua, dan hal-hal lain juga kalian cari lewat hp. Sehingga mempengaruhi
gaya hidup, Padahal gudget tu nda punya perasaan, kalau kalian sakit baru ingat
orang tua. Meskipun baik juga banyak, dampak negatifnya juga banyak. Anak muda
mesti lolos tantangan itu”pesan Jarot.
Kemudia
lanjut Jarot lagi, yang akan menjadi tantangan juga dalam menghadapi Indonesia
emas 2045 yakni bonus demografi. Dimana manusia produktif usia 15-64 tahun
lebih banyak dari manusia yang tidak produktif usia diatas 64 tahun atau di
bawah 15 tahun. “nah para peserta yang masih usia remaja ini bagian dari
manusia produktif, akan jadi bonus buat negara ini kalau produktif nantinya
bila bekerja atau berkarya, namun jika tidak bekerja dan tidak berkarya
pada saatnya nanti, itu bukan menjadi bonus, tapi menjadi laibility atau beban
negara. Sehingga bonus demografi itu harus di lewati"jelas Jarot.
“kemudian
lagi, lima tahun sebelum 2045, yakni 2040, ada saatnya kita akan defisit energy
fosil, seperti minyak susah, premium susah, batu bara susah, baru kalian sadar
20 tahun kami sia-siakan hutan dan isinya. Tantangan itu harus di lewati
juga”jelas Jarot lagi.
Jarot
mengungkapkan, ada dua kepribadian yang memang harus di perhatikan serius oleh
para usia remaja dalam mempersiapkan dirinya. Yang pertama, pure pressure atau
tekanan dari teman-teman sendiri. “contoh, boy ngerokok boy, nda ngerokok kayak
prempuan aja, kalau nda ngerokok nda usah kumpul dengan kami, nanti ketemu
kawan lagi di ajak gitu lagi. Lama-lama ujungnya nyoba,nyoba yang lagi juga,
free sex dan masih banyak tekananan yang sering terjadi tu kalau ikut-ikutan
coba-coba”ungkap Jarot.
Yang
kedua, kata Jarot, free stalking behaviour atau coba-coba ambil resiko misal
coba menggunakan obat terlarang atau narkoba sejenisnya. “coba-coba ni
kadang-kadang bahaya juga, coba konsumsi narkoba lah, sejenisnya segala, nanti
keteruskan ingin lagi”kata Jarot.
Dua tantangan
kepribadian itu menurut Jarot harus disublimasikan atau alihkan ke hal-hal lain
yang lebih bermanfaat untuk masa depan, misalnya seni, kreatifitas, musik,
olahraga, jelalah alam, travelling, tracing, perkuat diri dengan ilmu agama dan
hal lain yang bermanfaat. Salah satunya yang diajarkan agama, berkumpullah
dengan orang baik, maka akan jadi baik.
“buat yang
menang, jadi duta, beban kalian lebih berat, kalian itu contoh. Sudah jadi duta
jangan lalu ngasi contoh yang gak baik. Jangan coba napza, jangan coba sex
sebelum nikah dan jangan coba hal negatif lainnya”pungkas Jarot.
Kepala
Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar, Tenny Calvenny Soriton, mengatakan para
remaja sejatinya merupakan harapan bangsa di masa depan, karena jika negara
memiliki remaja yang kuat serta memiliki serta memiliki kecerdasaran
spiritual, intelektual dan emosional yang kuat akan menjadikan bangsa tersebut
kelak akan kuat pada perkembangan dunia global yang menjadikan perubahan besar
terhadap perilku remaja. Namun perubahan tersebut lebih cenderung mengarah
kepada hal negative di banding positifnya. Seperti free sex, penyalahgunaan
napza, hamil diluar nikah, HIV AIDS dan sebagainya.
“remaja
dalam kondisi seperti ini tentu saja membutuhkan penanganan serta informasi
seluas-luasnya mengenai kesehatan reproduksi, pentingnya menata masa depan
dengan baik, meninggalkan perilaku yang tidak bermanfaat merusak masa depan
remaja itu sendiri”kata Tenny.
Dalam
mengatasi masalah tantangan remaja tersebut, menurut Tenny harus menjadi
perhatian dan pendampingan semua pihak, karena meraka tidak bisa berjalan
sendirian tanpa pendampingan orang tua, masyarakat, lingkungan serta negaranya.
Oleh karena itulah, menyadari hal tersebut, BKKBN sebagai wakil pemerintah yang
bertanggung jawab menjalankan program prioritas nasional, penyiapan perencanaan
kehidupan bekeluarga bagi remaja, suatu program yang memfasilitasi remaja agar
belajar memahami dan memperhatian perilaku hidup sehat dan berakhlak untuk
mencapai ketahanan remaja sebagai dasar mewujudkan generasi berencana atau
GenRe yang siap nikah.
“program
GenRe ini mengajak generasi remaja supaya merencanakan 4 hal dalam hidupnya
seperti pendidikan, pekerjaan, pernikahan dan jumlah anak setelah
berkeluarga”jelas Tenny.
Melalui
program tersebut, lanjut Tenny, generasi muda khususnya perempuan disarankan
menikah pada jenjang usia diatas 21 tahun. Selain merencana pernikahan, kaum
remaja juga di harapkan merencanakan pendidikan dan pekerjaan. Setelah
berkeluarga pasangan remaja juga disarankan untuk merencanakan jumlah anak.
Oleh karena itulah, untuk mewujudkan 4 hal tersebut ada tiga langkah yang harus
di lakukan yakni menikah diatas 21 tahun, jangan berhubungan sex sebelum
menikah dan menghindari narkoba beserta zat adiktif lainnya.
“maka
dengan dilaksanakannya pemilihan duta GenRe kabupaten sintang tahun 2020 ini
diharapkan remaja yang terpilih menjadi duta GenRe dan akan mewakili kabupaten
sintang ke tingkat provinsi, akan menjadi roll model remaja yang kreatif dan
innovatif dalam mempromosikan dan mensosialisasikan program-program ketahanan
remaja baik secara online maupun online”katanya.
Tenny pun
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Sintang sebagai ayah GenRe
Kabupaten Sintang semua pihak yang terlibat dalam kegiatan GenRe ini atas
dukungan terhadap kegiatan ini. Tenny berharap dengan komitmen dan upaya
bersama ini untuk meningkatkan kualitas remaja khususnya di Kabupaten Sintang
dapat memberikan kontribusi terhadap pencapaian program bersama.
Pemenang
pertama dalam pemilihan Duta GenRe Kabupaten Sintang tahun 2020 ini, yaitu
kategori Putra di raih oleh Dicky Wahyudi perwakilan dari SMAN 1 Sintang
dan kategori Putri yaitu di raih Fetty Aprianti perwakilan dari Stikes Kapuas
Raya Sintang.
Thanks for reading Tekan Kenakalan Remaja, Pemkab Sintang Gelar Forum Generasi Berencana 2020 | Labels:
sintang
0 Komentar untuk "Tekan Kenakalan Remaja, Pemkab Sintang Gelar Forum Generasi Berencana 2020"