Kamis, 16 Juli 2020
Published:
Wakil
Bupati Sintang Drs Askiman, MM didampingi Kepala Bappenda Kabupaten Sintang
Abdul Syufriadi dan Kepala BPBD Kabupaten Sintang Bernard Saragih
menyusuri mengunjungi Nanga Tebidah Kecamatan Kayan Hulu pada Senin, 13
Juli 2020. Tiba di Nanga Tebidah pukul 19. 15 WIB, debit air Sungai Kayan
dan Sungai Tebidah sudah normal. Warga sudah mulai beraktivitas,
pertokoan sudah mulai buka, dan PLN Ranting Nanga Tebidah belum operasional.
Untuk jaringan telekomunikasi tetap normal seperti biasa.
Wakil
Bupati Sintang menyampaikan Pemkab Sintang memang lamban menanggulangi bencana
banjir ini dan masyarakat juga lengah melihat pergerakan debit air sungai.
"Banjir ini merupakan banjir terbesar setelah 58 tahun yang lalu di Kayan
Hulu. Seharusnya bantuan dan Tim Reaksi Cepat bisa lebih awal membantu warga
yang terdampak. Dan kedepan perlu ada sosialisasi kepada masyarakat tentang
cara menghadapi bencana banjir ini. Warga yang tinggal di pinggir sungai, harus
jeli melihat pergerakan debit air sungai. Jika peningkatan debit air sungai
sangat cepat. Warga harus sudah mulai mengevakuasi barang-barang yang ada di
rumah ke lokasi yang lebih tinggi. Sehingga tidaklah sampai mengungsi ke kebun karet
hanya pakaian di badan tanpa perlengkapan lain" terang Wakil Bupati
Sintang.
"penanganan
pasca banjir juga sangat diperlukan. Di Kayan Hulu ini ada 4.007 Kepala
Keluarga yang terdampak. Rumah, harta benda, pakaian, buku sekolah, padi, dan
yang lainnya terendam. Mereka sangat memerlukan sembako, pakaian, buku dan alat
tulis. Warga yang terdampak belum bisa bekerja. Saya berharap warga tetap
sabar, Pemkab Sintang tidak akan diam. Kami akan membantu seluruh korban banjir
baik di Serawai, Kayan Hulu, Kayan Hilir, Dedai dan Kecamatan Sintang. Makanya
kepala desa saya minta segera mengirim data warganya yang terdampak banjir
kepada camat. Camat merekapnya, lalu mengirim data ke BPBD untuk direkap
lagi" tambah Wakil Bupati Sintang.
"rumah
yang rusak dan hanyut sudah kita data. Dan akan mendapatkan bantuan dari
pemerintah. Setiba di Sintang nanti, kita akan segera rapat membahas tindakan
Pemda Sintang pasca banjir. Warga korban banjir rata-rata petani karet dan
berladang. Jadi mereka belum bisa bekerja dan sangat memerlukan bantuan. Saya
minta Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang
segera menyiapkan langkah penanganan pasca bencana" pinta Wabup
Sintang
Bernard
Saragih Kepala BPBD Kabupaten Sintang menjelaskan Tim BPBD Kabupaten Sintang
sudah berada di lokasi banjir, berkoordinasi dan berkomunikasi dengan camat
serta mengumpulkan data. "kita juga berkomunikasi dengan BPBD Provinsi
Kalimantan Barat soal perkembangan kondisi banjir dan data korban banjir.
Korban meninggal dunia, nihil. Ada 6 kecamatan yang terkena banjir yakni
Ambalau, Serawai, Kayan Hulu, Kayan Hilir, Dedai, dan Kecamatan Sintang. Data
sementara ada 58 desa yang terendam. Di Kayan Hulu ada satu jembatan
gantung yang roboh dan satu stegher yang hanyut. Di Ambalau satu stegher
hanyut. Di Serawai bahkan banjir disertai longsor"terang Bernard
Saragih.
"Sejak
Jumat 10 Juli 2020 Pemkab Sintang sudah menetapkan status tanggap darurat
dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Bupati Sintang Nomor:
360/543/KEP-BPBD/2020 tentang penetapan status tanggap darurat bencana alam
banjir, angin puting beliung, dan longsor di Kabupaten Sintang. Kondisi banjir
mulai bergerak ke hilir. Camat Dedai sudah melaporkan ada warganya yang
terdampak. Di Kayan Hilir sudah mulai surut. "terang Bernard
Saragih.
Camat
Kayan Hulu Yelmanus menjelaskan bahwa untuk di Kayan Hulu saja rumah warga yang
terseret/roboh/hanyut total berjumlah 61 rumah dan 4.007 Kepala Keluarga yang
terdampak. "Banjir kali ini memang cepat dan aliran sungai deras sekali.
Dan ini banjir terbesar. PLN sejak tanggal 10 Juli sudah tidak nyala. Bahkan
mesinnya kena banjir. Mudah mudahan PLN Ranting Sintang segera bisa memperbaiki
mesin. Rumah mesin saja acap sampai atapnya" terang Yelmanus.
Thanks for reading Kunjungi Nanga Tebidah, Askiman Sampaikan Korban Banjir Perlu Bantuan | Labels:
sintang
0 Komentar untuk "Kunjungi Nanga Tebidah, Askiman Sampaikan Korban Banjir Perlu Bantuan "