Minggu, 21 Juni 2020
Published:
Bupati Sintang dr H Jarot Winarno, M. Med. PH mengikuti rapat koordinasi
kesiapan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sintang Tahun 2020 pada Rabu, 10
Juni 2020 di Pendopo Bupati Sintang. Hadir dalam rapat koordinasi tersebut
Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Dra. Yosepha Hasnah, M.Si, Hazizah Ketua
KPU Kabupaten Sintang, Wakapolres Sintang Kompol Alber Manurung, Kadis Dukcapil
Muhammad Syarief Taufik, Kadis Kominfo Kurniawan, Kadis Kesehatan Harisinto
Linoh, Ketua Bawaslu Fransiskus, Kadis PKAD Joni Sianturi, Pasi Op Kodim 1205
Sintang Kapten Didiek HP dan jajaran Pemkab Sintang.
Rapat Koordinasi tersebut dipandu langsung oleh Kaban Kesbangpol Kabupaten
Sintang Budi Harto. Dalam rapat koordinasi tersebut di peroleh informasi
bahwa Pemkab Sintang, KPU Kabupaten Sintang, Bawaslu
Kabupaten Sintang, Polres Sintang dan Jajaran TNI siap melaksanakan pilkada
Kabupaten Sintang pada 9 Desember 2020 mendatang.
Budi Harto Kaban Kesbangpol menyampaikan rakor ini untuk menyamakan langkah
persiapan semua pihak untuk menghadapi Pilkada Sintang mengingat tahapan
pilkada dilaksanakan pada saat pandemic covid-19.
Bupati Sintang Jarot Winarno menyampaikan bahwa
keselamatan warga negara menjadi yang utama saat ini dan memang pelaksanaan
pilkada 9 Desember 2020 sudah diprotes banyak lembaga di Indonesia. “banyak
orang dan lembaha mengusulkan pilkada pada tahun 2021. Tetapi Presiden,
Kemendagri, dan DPR RI tetap akan 9
Desember 2020 dengan alasan menjaga
konsistensi berdemokrasi 5 tahun sekali pemilihan pimpinan di 9 provinsi, 224
kabupaten dan 37 kota yang akan
melaksanakan pilkada. Alas an lainnya, soal penanganan penyebaran virus
corona yang masih diperlukan langkah yang kuat dan stratetgis. Di saat pimpinan
di daerah ada saja, penanganan belum optimal, apalagi akan dipimpin oleh
pejabat bupati. Ada 240 kepala daerah yang akan berakhir 17 Februari 2021. Maka
kekosongan kepemimpinan di daerah dikawatirkan mengganggu perang dengan corona. Pemerintah pusat maunya jangan sampai diisi
oleh pejabat bupati” terang Bupati Sintang.
“15 Juni 2020 seluruh tahapan akan diaktifkan, saya yakin
aman dari Covid-19 jika kita semua disiplin dengan protokol kesehatan. Kerja
gugus tugas penanganan virus corona di Kabupaten Sintang akan menjadi lebih
ekstra. Pemerintah pusat sudah memutuskan pilkada 9 Desember 2020 harus
dilaksanakan dan daerah wajib melakukan persiapan dengan tetap menjalankan
secara ketat protokol kesehatan. Soal kekurangan dana, akan ada anggaran
tambahan dari APBN untuk pengadaan APD petugas di Pilkada nanti. Pemkab Sintang
siap bantu APD untuk tim KPU sampai anggaran pembelian APD oleh KPU sudah
tersedia. Gedung yang akan dipakai pada tahapan pilkada harus di semprot desinfektan.
Pemerintah pusat menargetkan 77 persen pemilih bisa ikut dalam proses pilkada
maka sosialisasi kepada masyarakat sangat penting. Jangan sampai pelaksanaan
protokol kesehatan menganggu kualitas demokrasi kita. Saat ini sudah 98.68
persen warga Kabupaten Sintang sudah rekam KTP elektronik. Pembentukan Desk
Pilkada harus segera. Dukungan tokoh masyarakat, organisasi, tokoh adat, tokoh
agama juga penting supaya pilkada Sintang sukses” tambah Bupati Sintang.
Ketua KPU Kabupaten Sintang Hazizah menyampaikan akan
mengoptimalkan seluruh tahapan pilkada yang akan dimulai 15 Juni 2020.
“pelantikan PPS di Kabupaten Sintang belum dilaksanakan dan akan segera
dilakukan. Anggaran pilkada sebesar 45 milyar sudah mulai kami laksanakan. Dana
sudah ada dan siap digunakan. Juli 2020
akan ada coklit DP4 dan akan ada perubahan DP4 karena pengunduran pilkada.
Dengan pengunduran pilkada, maka pemilih bertambah, TPS bertambah karena
sebelumnya 800 pemilih per TPS maka kita kurangi menjadi 500 pemilih per TPS
untuk upaya kita menjaga jarak. Maka TPS juga bertambah, personil TPS juga
bertambah. Ada tambahan pengadaan APD karena wajib menggunakan APD. Penyelenggara
pilkada harus memakai APD karena Pandemi covid-19. Kami harus siapkan tong air,
sabun, tong sampah, hand sanitizer, tisu. Yang pasti KPU Kabupaten Sintang
sudah siap melaksanakan pilkada pada 9 Desember 2020. Sebelumnya, ada 1. 250
TPS di Sintang. Lalu karena pandemic
covid-19 terjadi penambahan 150 TPS sehingga total 1.400 TPS. Setiap TPS ada 9
orang, jadi ada penambahan petugas TPS yang tentu honor petugas juga bertambah.
Pemilih yang datang tidak pakai masker harus dikasi masker dan ada 313. 571
pemilih di Sintang” terang Hazizah
Fransiskus Ketua Bawaslu Kabupaten Sintang menyampaikan
pihaknya siap melaksanakan tugas pada pilkada nanti. “Kami kekurangan APD
karena belum dianggarkan sebelumnya. Soal penambahan TPS tidak masalah. Kami
akan gunakan anggaran yang sudah ada saja. Panwascam juga sudah kami aktifkan
kembali” terang Fransiskus
Wakapolres Sintang Kompol Alber Manurung menyampaikan
sebanyak 562 personel Polres Sintang siap mengamankan pilkada Sintang. “orang,
benda, lokasi dan kegiatan adalah objek yang akan kita amankan. Kami akan
lakukan latihan dan simulasi pengamanan yang akan melibatkan 288 anggota di Mapolres Sintang. Ada 406 desa
kelurahan akan kami amankan. Kami juga sudah memetakan potensi konflik di Sintang
dalam melaksanakan pilkada. Media sosial juga akan kami pantau dengan patroli
siber. Kami juga membagi rayonisasi pengamanan, ada 5 rayon pengamanan. Kami
juga akan melibatkan jajaran TNI dalam pengamanan pilkada. Kami juga sudah
mendata kerawanan pilkada Sintang dan ada
7 kerawanan pilkada Sintang” terang Wakapolres Sintang.
Kadis Kesehatan Harisinto Linoh menyampaikan siap
memberikan dukungan pelaksanaan pilkada Kabupaten Sintang karena adanya pandemi
Covid-19. “menurut kami petugas pada Pilkada nanti cukup menggunakan APD level
1 yakni masker, sarung tangan, bisa ditambah face shield. Sarana cuci tangan
harus ada seperti sabun dan tempat air. Tisu kalau mampu saja. Hand sanitizer
mengandung minimal 70 persen alkohol. Kalau tidak ada, pakai sabun cukup. Hibah
APD belum bisa, tetapi kami siap dipinjamkan. Kami siap dukung pilkada dengan
meminimalkan potensi penularan Covid-19” terang Harisinto Linoh
Syarief Muhannad Taufik Kadis Dukcapil Kabupaten Sintang
menjelaskan bahwa tambahan DP4 akan segera diumumkan dan penambahan pemilih
karena pengunduran jadwal pilkada. “yang menyerahkan adalah Kemendagri kepada
KPU Pusat. Kami di kabupaten hanya membantu saja. Pertambahan DP4 juga hanya
NIK. Dan 20 persen penduduk Sintang belum disesuaikan dengan alamat baru karena
adanya pemekaran desa dan kelurahan di Sintang. Kami terus minta penambahan
blanko e-KTP. Selama pandemic Covid-19 ini ada12 hari pelayanan kami terhenti untuk
perekaman e-KTP. Sekarang sudah mulai pelayana
dengan menerapkan protokol kesehatan. Petugas perekaman sudah memakai APD yang
lengkap. Perekaman di lapangan akan kita pertimbangkan. Untuk di kantor kami,
perekaman rata-rata 100 orang perhari yang rekam menggunakan dua mesin rekam.
Saat ini ada 8.500 keping blanko siap. Tetapi kami terus minta tambahan blanko
kosong” terang Syarief Muhammad Taufik
Thanks for reading Sintang Siap Gelar Pilkada 2020, KPU Minta Tambahan Anggaran Untuk Beli APD | Labels:
sintang
0 Komentar untuk "Sintang Siap Gelar Pilkada 2020, KPU Minta Tambahan Anggaran Untuk Beli APD"