Jumat, 01 Mei 2020
Published:
Wakil Bupati Sintang Drs. Askiman, MM melakukan pertemuan
dan diskusi dengan perusahaan perkebunan, pelaku usaha dan lembaga keuangan
yang ada di Kabupaten Sintang di Balai Pegodai pada Selasa, 28 April 2020.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Sintang Drs. Hata, M. Si menjelaskan bahwa Pemkab Sintang ingin seluruh
perusahaan, pelaku usaha dan lembaga yang mempekerjakan banyak orang untuk
membangun komitmen bersama-sama mencegah penyebaran virus corona serta
mengantisipasi dampak virus corona terhadap dunia kerja. “Kami sangat
mengharapkan agar tidak ada pemutusan hubungan kerja akibat corona. Sintang
masih zona hijau namun kita tidak boleh lengah dan terus melakukan langkah antisipasi.
Kita jaga Sintang ini bersama-sama dari virus corona” ajak Hatta saat membuka
pertemuan dan diskusi.
Wakil Bupati Sintang Drs. Askiman, MM menjelaskan bahwa Pemkab
Sintang bersama seluruh elemen harus bekerjasama menghentikan penyebaran virus
corona dan mengantisipasi dampak sosial dan ekonominya. “Kami juga sudah
sepakat dengan perusahaan perkebunan untuk tidak menerima tenaga kerja asing
dan tenaga kerja dari luar Sintang. Dan hari ini, kita ingin membangun komitmen
para pelaku usaha dan lembaga yang memiliki karyawan. Agar selama pandemi
corona ini, Saya minta tidak ada PHK bahkan penggantian karyawan. Ke depannya,
dalam mendatangkan tenaga kerja dari luar Sintang selalu berkoordinasi dengan Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Saya juga pihak perusahaan untuk memberikan
arahan agar karyawannya jangan pergi ke
luar Kabupaten Sintang dulu, apalagi ke Pontianak yang sudah masuk zona merah.
Dan juga transportasi darat, laut dan
udara ke luar Kalbar sudah di tutup” pinta Askiman.
“data karyawan yang ada, pantau keberadaan mereka. Saya
juga minta pelaku usaha bisa mengatur jam kerja karyawan. Atur supaya tidak
ramai dan menjaga jarak sosial. Virus corona sudah membuat dampak ekonomi yang
luar biasa. Masyarakat mengalami kesulitan ekonomi saat ini. Nah, para pelaku
usaha saya harapkan bisa membantu masyarakat dengan kebijakan perusahaan. Kalau
ada karyawan baru, saat bekerja mohon diawasi. Saya takutnya masyarakat
mencurigai karyawan baru dan melakukan tindakan anarkis. Kita juga sudah bangun
pos pemeriksaan di Sepulut Sepauk. Kita hanya mengidentifikasi orang yang
keluar masuk ke Sintang” terang Askiman.
“di Sintang ini ada tiga wilayah yang kami anggap rawan
dalam penyebaran virus corona yakni kawasan perkotaan Sintang karena tempat persinggahan
banyak orang, kawasan perbatasan karena banyak jalan tikus dan kawasan
transmigrasi” terang Wabup Sintang.
Saat diskusi dilaksanakan, Pujiono Ketua Pengurus CU Bima
menyampaikan dukungan penuh lembaganya dalam upaya pencegahan penyebaran virus
corona di Kabupaten Sintang. “Kami terus memantau dampak negatif virus corona
bagi ekonomi anggota kami. Kami juga
tidak akan melakukan pengurangan tenaga kerja kecuali ada kasus lain terhadap
yang bersangkutan. Kami juga melakukan langkah antisipasi misalnya staf yang
kelapangan kami berikan masker dan hand sanitizer serta menyiapkan tempat cuci
tangan di seluruh tempat pelayanan. Kami juga sudah melakukan pengurangan jam
kerja. Soal kelapangan memang harus kami lakukan dengan tetap memperhatikan
protokol kesehatan. Kami juga siap melakukan sosialisasi pencegahan penyebaran
virus corona ini untuk wilayah yang memang rawan” terang Pujiono.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Sintang meminta lembaga keuangan bisa melakukan
pemilahan anggota yang meminjam. “Kalau yang tidak mampu dan memang terdampak
virus corona agar bisa diambil kebijakan khusus yang meringankan mereka” pinta
Askiman
Sabendi dari Gunas Group menjelaskan tidak ada
pengurangan tenaga kerja di 7 perusahaan perkebunan yang dikelola Gunas Group. “Kami
memang mengurangi jam kerja. Manajemen juga banyak mengeluarkan kebijakan untuk
mengantisipasi penyebaran virus corona. Kami sudah ambil kebijakan tidak ada
yang masuk dan keluar sebagai karyawan. Dan tidak ada karaywan kami yang
berasal dari luar Kalbar yang mudik. Kami juga membantu karyawan kami yang
terdampak virus corona” terang Sabendi
Dani Rahmat dari PT Sinar Dinamika Kapuas menjelaskan
bahwa pihaknya sudah melakukan pemasangan baliho sosialisasi pencegahan
penyebaran virus corona. Kami juga siapkan tempat cuci tangan dan selalu
mengggunakan hand sanitizer, pembagian masker bagi karyawan dan pembagian paket
sembako untuk karyawan. Kami melarang karyawan keluar dan tidak ada karyawan
yang masuk baru. Tidak ada pengurangan karyawan” terang Dani Rahmat.
Ainil dari Manajemen Hotel My Home Sintang menjelaskan
sangat merasakan dampak virus corona
terhadap usahanya. “bagi kami dampaknya sangat
luar biasa. Dulu 80 persen kamar terisi, sekarang hanya beberapa kamar saja
yang terisi. Tidak ada pengurangan karyawan tetapi ada pengurangan jam kerja.
Kami memberikan diskon tetapi tetap saja sepi.
Kami juga menyiapkan langkah antisipasi dengan menyiapkan cuci tangan
dan cek suhu tubuh tamu yang menginap” terang Ainil
Yudi dari Intan Market mengharapkan agar sosialisasi cara
pencegahan virus corona lebih banyak lagi. “kami juga sangat mengharapkan agar
postingan di media sosial jangan posting informasi yang menyesatkan.
Menanggapi hal tersebut, Wakil
Bupati Sintang meminta agar seluruh pengelola hotel dan penginapan, kalau ada
tamu dari luar Kabupaten Sintang apalagi berasal dari wilayah yang masuk zona
merah agar lapor ke Dinas Kesehatan sehingga bisa diambil langkah antisipasi
yang baik.
“kalau kita disiplin dalam mencegah penyebaran virus
corona ini. Maka kondisi seperti ini tidak akan lama. Tetapi kalau kita tidak
disiplin dan menganggap remeh, maka akan berlangsung lama. Kalau ada postingan di media sosial yang
meresahkan masyarakat akan kita tangkap” terang Askiman.
Thanks for reading Bangun Kesepahaman Cegah Corona, Askiman Kumpulkan Pengusaha di Balai Pegodai | Labels:
sintang
0 Komentar untuk "Bangun Kesepahaman Cegah Corona, Askiman Kumpulkan Pengusaha di Balai Pegodai "