Jumat, 01 Mei 2020
Published:
Wakil Bupati Sintang Drs.Askiman, MM didampingi Kapolres
Sintang AKBP John Halilintar Ginting, S.I.K, Kepala Staf Kodim 1205 Sintang
Mayor Inf Supriyono, Kepala Dinas Sosial Dra. Setina, M. Si dan Kepala
Disperindagkop dan UKM Sudirman, S. Sos, M. Si menjadi narasumber dialog luar
studio LPP RRI Sintang di Rumah Dinas Wakil Bupati Sintang pada Rabu, 29 April
2020.
Wakil Bupati
Sintang menjelaskan bahwa dampak sosial
belum ada
di Kabupaten Sintang akibat merebaknya penyebaran virus corona tetapi sudah ada gejala menuju kesana, maka harus kita
antisipasi.
“Kabupaten Sintang ini ada 4 wilayah rawan terdampak virus corona. Sintang Kota, kawasan perbatasan
karena
ada18 jalan tikus dan kita memiliki banyak tenaga kerja ilegal yang bekerja di Malaysia, kawasan
transmigrasi karena banyak yang sekolah di Jawa yang sudah ditetapkan sebagai zona merah dan akan segera pulang ke Sintang, dan kawasan terpencil dan tertinggal disebabkan
harga komoditi yang menurun tetapi harga sembako meningkat” terang
Askiman
“kasus di Sungai Pisau Kecamatan Ketungau Hulu kemarin, datang pekerja illegal, sudah diperiksa oleh petugas Puskesmas, lalu akan dikarantina, tetapi diusir oleh
warga. Warga menganggap, setiap orang yang datang membawa virus sehingga timbul penolakan. Pergerakan masyarakat akibat ketidaktahuan ini akan
menimbulkan gejolak sosial. Begitu juga saat datang dari Jawa dianggap sudah membawa virus karena datang dari daerah yang sudah ditetapkan sebagai zona merah.
Padahal mereka ini ODP dan OTG yang belum tentu positif corona” terang Wabup
Sintang.
“untuk itu, kami akan melakukan sosialisasi di 7 kecamatan
yang ada kawasan dan warga transmigrasinya. Maksudnya untuk menekan dampak sosial dan memberikan pemahaman kepada
masyarakat soal virus corona ini. Saya berpesan kepada seluruh masyarakat,
kalau melihat atau ada orang baru. Jangan ambil tindakan sendiri. Lapor ke pemerintah desa, atau lapor ke
petugas kesehatan yang ada” pesan Askiman.
Kapolres Sintang AKBP John Halilintar Ginting menjelaskan
pihaknya siap menekan dampak sosial dari virus corona. “kami akan
melaksanakan operasi ketupat selama 37 hari. Hari pertama puasa langsung mulai sampai 7 hari setelah
puasa. Tujuannya
untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dengan
memberikan himbauan kepada pengguna jalan. Kami menghimbau masyarakat untuk
tidak panik, jaga kesehatan dan menjalankan protokol kesehatan. Dengan banyaknya kebijakan yang diambil oleh pemerintah, mudah-mudahan bisa
mengurangi dampak sosial akibat corona. Masyarakat juga jangan curiga yang
berlebihan. Kalau ada orang baru, lapor kepada gugus tugas di setiap kecamatan,
jangan ambil tindakan sendiri. Kami mendukung langkah Pemda untuk melakukan
sosialisasi ke 7 kecamatan untuk menekan dampak sosial dan memberikan pemahaman
kepada masyarakat”
terang AKBP John Halilintar Ginting.
Kepala
Staf Kodim 1205 Sintang Mayor Inf
Supriyono
menjelaskan bahwa pengamanan kawasan perbatasan
oleh Pamtas dan Koramil yang ada di perbatasan sudah sangat maksimal. “aparat
kami sangat siap mengamankan kawasan perbatasan dan ikut membantu masyarakat”
terang Mayor Inf Supriyono
Setina Kadis Sosial menjelaskan bahwa bantuan beras sampai ke desa dan kampung
di seluruh wilayah Kabupaten Sintang. “kami mendapatkan dukungan dari aparat TNI dan Polri. Ada
banyak aparat sampai ikut memikul beras untuk memperlancar proses pemberian
bantuan beras ini. Total
penerima bantuan ada 35 ribu KK dengan menerima 20
kilogram. Masyarakat miskin dan yang terdampak corona yang belum mendapatkan
bantuan beras, silakan mengajukan kepada Bupati Sintang melalui pemerintahan
desa. Data penerima bantuan berasal dari pemerintah desa” terang
Setina
Camat Sintang Siti Musrikah menjelaskan bahwa dalam mendata penerima bantuan beras ini, pihaknya meminta data dari RT dan RW. Dan jumlah
penerimab bantuan beras ini ebih dari PKH. Bantuan
beras sudah disalurkan semua. Dan kami masih mendata lagi
keluarga yang tidak miskin tetapi terdampak corona. Pendapatan masyarakat
banyak yang berkurang bahkan hilang akibat virus corona. Ada saling iri dan
cemburu dari masyarakat yang menerima bantuan dan tidak menerima. Masyarakat yang tidak menerima bantuan merasa
terdampak virus corona karena penghasilan mereka juga menurun bahkan hilang. Kami
mendukung untuk melakukan sosialisasi tentang istilah ODP dan OTG lebih gencar
kepada masyarakat sehingga tidak menimbulkan gejolak sosial akibat ketidakpahaman
dari masyarakat” terang Siti Musrikah
Sudirman Kadisperindagkop dan UKM menjelaskan bahwa
pelaksanaan operasi pasar di perbatasan
sangat membantu masyarakat. “kami mendapat apresiasi dari masyarakat disana.
Kami hanya melakukan operasi pasar khusus komoditas yang mengalami kenaikan signifikan
seperti bawang merah, telur, gula dan bawang putih. Saat ini harga gula sudah turun menjadi 18.000 per kilogram. Kami
berharap terus turun. Bulog akan kirim 100 ton gula ke Kalbar. Sintang dapat
jatah 5 ton. Mudah-mudahan dengan adanya pasokan dari Bulog, harga bisa menjadi
normal kembali”
terang Sudirman
Ambrosius Murjani tokoh pemuda perbatasan menjelaskan
bahwa operasi pasar sudah membantu masyarakat. “namun kalau
bisa operasi pasar bisa diperluas lagi.
Masyarakat perbatasan sangat gelisah karena pintu perbatasan sudah ditutup.
Kebutuhan sembako biasanya diambil dari seberang, lalu ditutup. Masyarakat Kecamatan Ketungau Hulu 90 persen sembakonya belanja ke Sanggau. Dampak sosial lainnya, masyarakat lebih waspada.
Di setiap desa dan kampung ada pos jaga masyarakat. Pemerintah desa sudah membuat
relawan covid-19 di setiap desa. Siskamling juga sudah diaktifkan. Masyarakat
dari luar yang mengalami kesulitan untuk masuk ke Ketungau Hulu karena akan
diperiksa secara ketat oleh masyarakat. 29 desa yang ada di Kecamatan Ketungau Hulu sudah membentuk relawan” terang Ambrosius Murjani
Thanks for reading Akan Gelar Sosialisasi di 7 Kecamatan, Wabup Sintang Harap Bisa Tekan Dampak Sosial Akibat Corona | Labels:
sintang
0 Komentar untuk "Akan Gelar Sosialisasi di 7 Kecamatan, Wabup Sintang Harap Bisa Tekan Dampak Sosial Akibat Corona"