Rabu, 01 April 2020
Published:
Wakil
Bupati Sintang Drs Askiman, MM memimpin jalannya rapat koordinasi Tim
Pemantauan Daerah Perbatasan dalam rangka percepatan penanganan dampak Corona
Disease 2019 (COVID-19) di Kabupaten Sintang di Balai Pegodai pada Selasa, 31
Maret 2020. Rapat Dilakukan dalam rangka memantau stok, harga dan saluran
distribusi barang kebutuhan pokok masayarakat daerah perbatasan. Hadir dalam
rapat tersebut Dandim 1205 Sintang Letkol Inf Eko Bintara Saktiawan, Sudirman
Kadisperindagkop dan UKM, Agustinus Hatta Kadis Nakertrans, Veronika Ancili
Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan, Bernard Saragih Kepala BPBD, Syarief
Yasser Arafat Asisten Pemerintahan, Yustinus J Asisten Perekonomian dan
Pembangunan dan perwakilan Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Sintang.
Wakil Bupati Sintang Askiman
menjelaskan bahwa kawasan perbatasan menjadi titik perhatian karena
disana menjadi lalu lintas orang dan barang dari luar negeri. “kalau kita
tutup jalur masuk tidak resmi ini, akan berdampak pada ekonomi masyarakat.
Masyarakat disana 80 persen barang sembako berasal dari Malaysia. Maka
silakan Disperindagkop dan UKM untuk
ambil langkah. Saya juga berharap agar pabrik karet agar jangan tutup. Karena
akan memperparah dampak ekonomi kepada
petani karet. Mereka para hanya diminta melakukan penyesuaian jam kerja” pinta
Askiman.
“yang sangat
penting kita antisipasi adalah barang masuk dari Malaysia. Barang impor illegal harus dihentikan di perbatasan. Kalau
jalur keluar masuk orang dan barang kita tutup. Saya berharap agar dipertimbangkan
ada pasokan sembako dari Sintang
ini. Saya minta
Dinas Pemdes juga memberikan
arahan kepada camat dan kepala desa agar mengambil langkah antisipasi dan
mereka harus memberikan laporan secara periodik. Saya juga
minta gawai Dayak di kampong juga
ditiadakan. Ritual gawai Dayak
silakan dilakukan
tetapi tidak ramai dan tidak ada pesta” pinta Wabup Sintang.
“kita sudah kejadian luar biasa. Tim
pemantauan silakan melakukan pemantauan langsung ke perbatasan. Koordinasi
dengan camat, Kepala desa dan forkopimcam
di dua kecamatan perbatasan.
Saya juga minta Credit Union untuk mempertimbangkan
penagihan pinjaman
anggota. Organisasi
Perangkat Daerah juga saya persilakan untuk melakukan langkah-langkah
strategis untuk memutus penyebaran virus corona. Saya juga berharap agar OPD
yang melakukan pelayanan langsung kepada masyarakat untuk diberikan perhatian
khusus” tambah Wabup Sintang.
“saya pesan
kepada warga Kabupaten Sintang untuk jangan panik. Karena warga kita belum ada
yang terinfeksi. Tetapi kita harus waspada. Tapi jangan was-was. Sebelum KLB,
saya juga bingung, tempat ibadah
ditutup.. Tetapi pasar masih bebas buka. Mari kita berikan penjelasan yang menyejukan
masyarakat.
Segera berkoordinasi dengan Majelis
Agama
Konghucu
dalam menghadapi ritual sembahyang kubur
yang akan segera tiba. Disperindagkop
dan UKM terus pantau perkembangan stok dan harga sembako. Terus laporkan kepada
pimpinan”pinta
Askiman.
Sudirman Kadisperindagkop dan UKM
Kabupaten Sintang menjelaskan bahwa dalam melakukan pemantauan
arus barang di perbatasan sangat penting untuk memutus penyebaran virus corona.
“dan kami
tidak bisa bekerja sendiri. Tetapi kami memerlukan dukungan instansi lainnya. Kami
membentuk tim pemantauan. Kita akan melakukan pemantauan langsung kondisi stok
dan harga sembako di perbatasan. Untuk kemudian melakukan langkah yang tepat
untuk membantu masyarakat”
terang Sudirman.
Dandim 1205 Sintang Letkol
Inf Eko Bintara Saktiawan menjelaskan
bahwa sejak 27 Maret 2020 yang lalu tercatat 66
orang sudah dideportasi dari Malaysia melalui PLBN Entikong dan
informasi yang berkembang akan ada pemulangan 20.000 tenaga kerja kita dari Malaysia. Kami terus
melakukan patroli di sepanjang perbatasan.
Seluruh jalur masuk di perbatasan sudah ditutup. Baik jalur resmi dan tidak
resmi. Hanya Entikong yg masih buka karena ada pemulangan tenaga kerja kita.
“kita
diperintahkan untuk menutup perbatasan tetapi kita tidak ada solusi atas pasokan
sembako yang selama ini dipasok dari Malaysia.
Kami mendukung rencana Pemkab
Sintang
untuk melakukan droping sembako
ke perbatasan” terang Letkol Inf Eko Bintara Saktiawan.
Kabag
Kesra Ulidal Muhtar
menyarankan agar camat memberikan laporan perkembangan harga di setiap kecamatan.
“kalau bisa camat
dan desa selalu memberikan laporan terkait kondisi daerah dan perkembangan
harga kepada Pemkab Sintang” harap
Ulidal Muhtar.
Bernard
Saragih kepala BPBD
Kabupaten Sintang menjelaskan bahwa sejak 17 Maret 2020 saat
gugus tugas Covid-19
dibentuk,
pihaknya sudah monitor arus masuk orang di perbatasan. “Hasilnya
masih ada orang masuk dari Malaysia
ke Indonesia
melalui jalur tikus. Kami terus
berkoordinasi dengan camat Ketungau Tengah dan Ketungau Hulu. Status kita
adalah KLB. Semua OPD harus bergerak sendiri untuk memutuskan penyebaran virus
corona. Kita juga berusaha menurunkan beban psikologis masyarakat dalam
menghadapi virus corona yang secara otomatis meningkatkan daya tahan tubuh. Di Sintang, kita
menyemprotkan tubuh manusia dengan kaporit dengan dosis tertentu, bukan dengan
desinfektan. Desinfektan hnaya kami gunakan untuk kendaraan dan fasilitas umum” terang Bernard Saragih
Thanks for reading Pemkab Sintang Bentuk Tim Pemantau Sembako Khusus Perbatasan Dampak Penutupan | Labels:
sintang
0 Komentar untuk "Pemkab Sintang Bentuk Tim Pemantau Sembako Khusus Perbatasan Dampak Penutupan "