Jumat, 17 April 2020
Published:
Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno, M. Med. PH
melaksanakan silaturahmi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda,
dan tokoh adat di Pendopo Bupati Sintang pada Kamis, 16 April 2020.
“kita bersilaturahmi hari ini untuk menyamakan persepsi
dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Sintang. Saya perlu
mendapatkan dukungan dari tokoh semua agama, tokoh adat, tokoh pemuda, dan
tokoh masyarakat untuk bersama-sama melakukan langkah pencegahan. Kita wajib
waspada, karena kasus corona ini, 86 persen itu tidak terdeteksi atau tidak
bergejala namun menular. Dan Indonesia,
menempati peringkat kedua kasus persentase kematian akibat Covid-19 ini setelah
Italia. Data hari Rabu, 15 April 2020. Di Indonesia ada 5. 136 kasus, 469
meninggal dan 446 sembuh. Artinya sekitar 10 persen angka kematian. Maka, saya
perlu bersilaturahmi dengan semua tokoh untuk kita mengambil langkah bersama
supaya tidak seperti Italia. Kalau kita salah mengelola maka bisa seperti
Italia.” terang Bupati Sintang.
“kita Sintang saat ini hanya memiliki ruang isolasi untuk
4 orang dan ventilaltor juga untuk 4
orang. Waktu merawat pasien Covid perlu satu bulan. Warga Sanggau yang kita
rawat sudah 28 hari dirawat tapi belum bisa kita pulangkan karena menunggu
hasil tes kedua. Brazil, Pilipina dan Indonesia kasus penyebaran corona ini baru
mulai. Belum mencapai puncak. Kita tidak tau kapan puncaknya kasus ini. Ada
perkiraan bulan Mei sudah mencapai puncaknya di Indonesia. Maka mari kita
berjuang bersama. Di 4 laboratorium yang bisa menguji cairan tenggorokan di
pusat sudah menumpuk ribuan cairan yang menunggu antrian untuk di cek.
Kabupaten Sintang kirim sampel, 12 hari kemudian baru hasilnya diketahui. Setiap
hari muncul 300 sampai 400 kasus corona di Indoensia. Analisa saya, Indonesia saat
ini sudah menurun. Tetapi kita menghadapi gelombang kedua kasus corona karena mudik
lebaran dan pasca lebaran” terang Bupati Sintang.
“gejala utama covid-19 adalah sesak napas. Paru-parunya
yang diserang oleh virus corona. Di Kalbar 21 positif, 3 meninggal 6 sembuh. Sisanya masih dirawat.
Kita Sintang merawat 1 orang saat ini. Data Kabupaten Sintang per Rabu, 15
April 2020 adalah yang melapor 3.089 orang. Seluruh kecamatan sudah ada ODP, 75
PDP, dan terkonfirmasi 0. Di Sintang sudah dilakukan tes terhadap 400 orang,
hasilnya negatif semua. Alat rapid tes sisa 200 alat lagi. Presiden sudah menetapkan
corona sebagai bencana sosial. Seluruh provinsi sudah terdapat kasus corona.
Jawa sudah zona merah semua. Dampak ekonomi di Sintang juga mulai terasa. Sudah
banyak tempat usaha yang mengurangi karyawannya. Karyawan yang dirumahkan ini
boleh mendapatkan bantuan dari pemerintah. Warung kopi masih bisa sampai jam 9
malam dengan mengurangi jumlah kursi dan meja. Kalau ada kasus PDP di suatu
jalan atau kompleks, maka kita akan lakukan lockdown parsial. Kita akan tambah
ventilaltor sebanyak 3 buah dalam waktu dekat” terang Bupati Sintang.
Bupati Sintang
juga menyampaikan 13 kebijakan Pemkab Sintang dalam mengatasi penyebaran
covid-19 seperti merasionalisasi APBD 2020, memberikan diskon 20% tariff PDAM,
keringan pajak dan retribusi bagi pelaku usaha, melaksanakan operasi pasar,
memberikan keringanan sewa lapak sebesar 50% selama 3 bulan dan kebijakan
lainnya.
Bajau Jambang seorang tokoh masyarakat
menyarankan agar sosialisasi lebih gencar lagi, penambahan
fasilitas khusus penanganan corona, dan melakukan rapid tes bagi
lansia. Sopian
cendikiawan
Dayak menyatakan mendukung pemerintah bertindak cepat dan
menyerahkan rekomendasi dari ICDN kepada Bupati Sintang dalam mencegah
penyebaran corona.
Edi Sunaryo seorang Tokoh Agama menjelaskan dampak kasus corona ini petani karet sangat kesulitan karena harga karet sudah mencapai 1.500 per kilogram. “kami para
ulama juga akan segera
rapat membahas ini”
terang Edy Sunaryo.
Khoidul Mufid seorang tokoh masyaraka menyarankan agar proses edukasi kepada masyarakat lebih diperkuat supaya jangan sampai masyarakat menjadi paranoid dan sampai menolak pemakaman jenazah pasien covid-19 seperti di
Jawa.
Uti
Syahril seorang tokoh adat menyarankan
penyuluhan lebih gencar bisa dengan baliho dan spanduk dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti masyarakat. “tokoh agama bisa doa bersama. Berupaya kita lebih keras,
doa bersama juga penting”
saran Uti Syahril
Andreas Calon seorang tokoh adat menyarankan
penyampaian informasi makanan dan minuman yang
bisa meningkatkan imun tubuh. “kepala desa bisa membuat aturan agar setiap orang masuk ke
daerahnya agar melapor. Setiap keluarga melakukan langkah sendiri di internal
keluarga”
saran Andreas Calon.
H. Ulwan Ketua MUI Kabupaten Sintang menjelaskan pihaknya sudah keluarkan himbauan terkait upaya pencegahan penyebaran covid-19 ini. “Kami mengajak kita tenang dan sabar. Kita harus sedia
payung sebelum hujan. Payung memang tidak akan menghentikan hujan. Tapi mampu
melindungi kita dari hujan. Begitu juga kesabaran dan ketenangan akan mampu menghindari kita dari wabah ini” pesan H. Ulwan.
Thanks for reading Bangun Kesepahaman Cegah Corona, Bupati Sintang Bertemu Banyak Tokoh di Pendopo | Labels:
sintang
0 Komentar untuk "Bangun Kesepahaman Cegah Corona, Bupati Sintang Bertemu Banyak Tokoh di Pendopo"