Kamis, 13 Februari 2020
Published:
Kabupaten Sintang sebagaimana sering disampaikan Bupati Sintang dr. Jarot Winarno, M.Med.PH. di berbagai pertemuan memiliki komitmen untuk
menjaga hutan yang tersisa di kabupatennya seluas 61.980 Ha. Pengelolaan areal
hutan di luar kawasan hutan yang terletak di Ensaid Panjang tersebut sebanyak 3
lokasi telah ditetapkan dengan SK Ekobudaya dari Bupati Sintang dan menyusul 2
areal berhutan lainnya akan ditetapkan kemudian, untuk dikelola oleh masyarakat
Ensaid Panjang. Bupati menyatakan bahwa selain Desa Sungai Utik di Kabupaten
Kapuas Hulu yang telah mendapat dukungan UNDP dalam memperoleh Equator Prize,
masyarakat Desa Ensaid Panjang di Kabupaten Sintang ini juga pantas untuk
mendapatkan penghargaan sejenisnya seperti halnya Equator Prize, karena
masyarakatnya juga memilikisemangat pelestarian lingkungan. Untuk itu, Desa
Ensaid Panjang yang memiliki tutupan hutan seluas 2.483 Ha yang masih dalam
inisiasi menjaga hutan di luar kawasan hutan sebagai sumber pewarna alami
menjadi sangat strategis.
Head of Environment Unit UNDP Indonesia, Agus Prabowo dalam kunjungannya ke Desa Ensaid Panjang menyatakan rasa
syukur bercampur takjub bahwa masih ada budaya rumah betang di masa sekarang
ini. Seperti halnya Desa Ensaid Panjang ini, yang layak untuk ditunjukkan pada
dunia dan dapat dipromosikan melalui perkembangan teknologi komunikasi dan
informasi 4.0 untuk mendapatkan penghargaan serupa.
Staf Ahli Menteri LHK bidang Planologi Kehutan dan Tata Lingkungan, Ir.
Yuyu Rahayu mendukungupaya masyarakat Desa Ensaid Panjang dalam menjaga
lingkungan hutan di sekitar desa. Kementerian LHK mendorong kemajuan
pembangunan yang seimbang dengan penjagaan kelestarian lingkungan. Oleh karena
itu, masyarakat Desa Ensaid Panjang bisa mengupayakan promosi yang
menyeimbangkan aspek kelestarian lingkungan dan potensi pendapatan
masyarakatkhususnya dalam perkembangan teknologi dan informasi 4.0.
Dati Fatimah, Gender Expert menyampaikan dalam banyak kasus di Kalimantan,
perempuan mengambil peranan penting dalam pengelolaan sumber daya alam dan
menjadi tulang punggung perekonomian keluarga. Pengelolaan sumber daya alam di
Desa Ensaid Panjang merupakan salah satu contoh yang melibatkan peran
perempuan. Menenun merupakan kegiatan rutin ibu-ibu dan remaja putri dan
menjadi salah satu sumber pendapatan masyarakat. Kegiatan menenun sangat erat
kaitannya dengan keberadaan hutan. Areal berhutan di luar kawasan hutan yang
ada merupakan sumber kayu masyarakat, termasuk sumber kayu untuk peralatan
menenun serta untuk pewarna alami. Keterlibatan & pengetahuan perempuan
dalam produksi tenun warna alam, adalah bukti sinergi konservasi dan ekonomi
serta menjadi pilar penting inovasi dan kewirausahaan yang sangat penting dalam
industri 4.0.
Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Prof. Dr. Ir.
Sigit Hardwinarto, M. Agr sangat mengapresiasi inisiatif Bupati Sintang dalam
menjaga hutan di luar kawasan hutan. Hutan di luar kawasan hutan sangat penting
untuk dijaga keseimbangan lingkungan dan pembangunan masyarakatnya. Untuk itu
Dirjen PKTL menyampaikan bahwa salah satu upayanya melalui proyek KalFor yaitu
mendorong penyusunan skema-skema pengelolaan termasuk skema insentif agar hutan
di luar kawasan hutan yang dipertahankan sebagai penyeimbang lingkungan juga
mempunyai manfaat ekonomi sosial dan budaya untuk masyarakat.
Pelaksanaan Seminar Nasional Kehutanan dengan tema “Pengelolaan Hutan
Lestari Berbasis Industrialisasi 4.0”
dan kunjungan lapangan ke Desa Ensaid Panjang Seminar yang diinisiasi Jurusan
Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Kapuas Sintang difasilitasi oleh
Kalimantan Forest Project/ KalForyaitu Ditjen PKTL kementerian LHK dengan UNDP
yang bertujuan untuk Penguatan Perencanaan dan Pengelolaan Hutan di luar
Kawasan Hutan di Kalimantan. Kegiatan seminar nasional dihadiri 150 orang yang
terdiri dari akademisi (dosen, peneliti, mahasiswa), pelaku pengelola hutan,
praktisi dan masyarakat umum, dari seluruh Indonesia. Salah satu tujuannya
adalah meningkatkan pemanfaatan teknologi dan meningkatkan pemahaman tentang
pentingnya perencanaan dan pengelolaan hutan di luar kawasan hutan.
Thanks for reading Sumber Pewarna Alam Tenun Ikat, Masyarakat Diminta Jaga Hutan di Ensaid Panjang | Labels:
sintang
0 Komentar untuk "Sumber Pewarna Alam Tenun Ikat, Masyarakat Diminta Jaga Hutan di Ensaid Panjang"