Kamis, 13 Februari 2020
Published:
Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yosepha Hasnah bersyukur sudah melewati
usia perkawinan hingga 29 tahun dengan
menggelar misa syukur yang dilaksanakan pada Senin, 10 Februari 2020 di
rumah dinas Sekda Sintang Jalan YC Oevang Oeray. Misa yang dipimpin Uskup
Sintang Mgr Samuel Oton Sidin, OFM. Cap didampingi Pastor Yohanes Pranoto, Pr
dan Pastor Yohanes Fery, CM tersebut diikuti warga lingkungan Santo Yohanes Don
Bosco, suster dan tamu undangan lainya.
“saya bersama keluarga sangat berbahagia karena sudah
melewati 29 tahun usia perkawinan. Saya menerima sakramen perkawinan di Gereja
Katolik Kota Baru Pontianak pada 8 Februari 1991. Selain itu, kami juga
bersyukur karena putrid kami Monica Angela Kalis sudah menyelesaikan studi
pasca sarjananya di Magister Hukum
Universitas Gajah Mada Yogyakarta pada 22 Januari 2020 yang lalu. Dengan nilai
yang baik” terang Yosepha Hasnah sebelum misa dimulai.
“perjalanan 29 tahun pernikahan kami, ada banyak suka dan duka yang harus
kami hadapi. Tetapi kami mampu menjalankan 29 tahun itu dengan baik. Kami
sangat bersyukur dengan itu semua” tambah Yosepha Hasnah.
Yan YBI Kalis juga mengungkapkan rasa bahagianya. “bagi
kami, ini sangat membahagiakan. Tuhan
Yesus memberikan kebahagiaan melalui anak kami yang sudah selesai S2 di
Magister Hukum UGM Yogya. Kami sering berdoa supaya anak kami sukses. Punya
anak tunggal ternyata tidak manja tetapi dia bisa mandiri. Kemudian dalam
kehidupan perkawinan kami tidak semulus yang dibayangkan. Kami jatuh bangun.
Ada banyak cobaan. Tetapi kami mampu melewati cobaan tersebut. Terima kasih
atas dukungan atau doa untuk kami” terang Yan YBI Kalis
Uskup Sintang Mgr. Samuel Oton Sidin, OFM, Cap
menjelaskan bahwa menikah adalah menyatukan dua orang yang berbeda. “meskipun ada
dua pribadi yang berbeda. Biasanya dalam perjalanan akan ada kemiripan pada
wajah. Landasan kokoh perkawinan adalah cinta kasih diantara keduanya.
Perkawinan Katolik adalah satu sakramen tanda kehadiran Allah yang
menyelamatkan. Karena itu, perkawinan adalah luhur dan suci. Keluarga harus
dapat menjadi tanda dan sarana yang menyelamatkan baik bagi keluarga maupun
orang lain disekitarnya. Pak Yan dan Bu Yosepha merayakan 29 tahun perkawinan
mereka. Kita diundang untuk merayakannya sekaligus ikut merenungkan keluarga
kita sendiri” terang Uskup Sintang.
“hidup bersama tidak sama artinya dengan hidup
bersama-sama. Tinggal satu rumah, makan
satu meja bahkan satu piring atau tidur satu ranjang, tidak cukup untuk
membangun kebersamaan sejati kristiani. Perlu ada kesediaan untuk saling
memberi dan menerima. Memberi apa yang terbaik kepada pasangan. Menerima apa
yang terbaik dari pasangan. Bahkan bersedia menanggung beban kekurangan
pasangan, karena setiap orang memiliki kekurangan yang muncul pada saat
tertentu. Dan pasangan dengan rendah hati menerima kekurangan tersebut dan
tidak dijadikan alasan untuk mengkritik pasangan secara tegas. Saya juga mau
mengingatkan pentingnya persiapan pernikahan. Umpamanya belum cukup satu dengan
yang lain. Barangkali sudah mengenal secara fisik dan lahiriah, tetapi belum
tentu mengenal lebih dalam. Kenali sifatnya, latarbelakang pendidikannya,
keluarganya harus dikenal” pesan Uskup Sintang. Dalam misa tersebut, dihadapan
Uskup Sintang dan dua orang pastor, Yan YBI Kalis dan Yosepha Hasnah kembali
mengulangi janji perkawinan yang pernah diucapkan 29 tahun yang lalu.
Thanks for reading Putri Sekda Sintang Selesai Kuliah S2, Keluarga Gelar Misa Syukur | Labels:
sintang
0 Komentar untuk "Putri Sekda Sintang Selesai Kuliah S2, Keluarga Gelar Misa Syukur"