Senin, 27 Januari 2020
Published:
Bupati
Sintang dr. H. Jarot Winarno, M. Med. PH menghadiri acara pembukaan Konferensi
Pimpinan Wilayah (Konpiwil) Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kalimantan Barat yang
mengusung tema "Membangun Peradaban Wujud Eksistensi Gerakan
Pelajar", di Aula Pendopo Bupati Sintang, Sabtu (25/1/2020) pagi, yang di
buka langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Barat
Dr. H. Pabali Musa, M. Ag.
Turut
hadir unsur OPD Kab. Sintang, perwakilan unsur Forkopimda Kab. Sintang, Ketua
KONI Kab. Sintang Muhammad Chomain Wahap dan tamu undangan lainnya.
Di hadapan
Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kalbar, yang merupakan generasi millenial, Jarot
Winarno menyampaikan bahwa generasi muda saat ini tengah hidup dalam dua medium
yang akan mendorong anak muda untuk lebih maju tetapi juga penuh dengan cabaran
dan cobaan. Yang pertama itu dimana generasi saat ini hidup di era merdeka
belajar dan era kampus merdeka yang di perkenalkan oleh Menteri Pendidikan RI
yang dari kaum millenial.
"dimana
kebebasan untuk belajar, mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, motorik
kalian di berikan kebebasan-sebebasnya. Ini era baru yang kalian miliki, kalian
hidup di situ, kalian berenang disitu"jelas Jarot.
Yang
kedua, jelas Jarot yakni medium era destruksi teknologi, dimana gangguan difusi
dalam arti positif adalah perubahan fundamental yang mempengaruhi gaya hidup,
pola pendidikan, pola pekerjaan dan pola pemerintahan. Namun dalam artian
negatif, destruksi teknologi membuat anak muda/kaum millenial itu asyik dengan
hubungan emosional langsung.
"surve
millenial terbaru, anak-anak hanya menyiapkan waktunya 20% untuk kontak
emosional dengan orang tua, keluarga bahkan dengan temannya. 80% kontaknya
melalui gadget, dimana gadget memberikan segalanya, gadget itu benda mati tidak
punya emosi, terasa nanti kalau kalian sudah sakit baru nyari emak, bapak, lalu
minta buatkan bubur"terang Jarot.
Masih
lanjut Jarot, berenang dalam dua medium tersebut diatas, ada dua gunung yang
mesti di daki dimana puncak keemasan yang namanya kegemilangan Indonesia yang
di ramalkan pada saat itu tepat satu abad Indonesia Merdeka, Indonesia akan
masuk dalam tiga besar negara terbesar di dunia yang di sebut Indonesia Emas
2045, itupun kalau tantangan-tantangan itu bisa di lalui.
"Pada
saat itu kalian yang hadir ini memasuki usia emas atau golden age, ada yang
sudah jadi pejabat, pengusaha dan sebagainya"ujar Jarot.
Oleh
karena itulah, lanjut Jarot, Ikatan Pelajar Muhammadiyah ini merupakan kader
gerakan Muhammadiyah di masa mendatang. Dimana harus memiliki semangat membaca
dan belajar yang tak kunjung padam, semangat untuk memperbaharui literasi di
berbagai bidang kehidupan. Kemudian akhlakul karimah atau akhlak yang baik atau
terpuji.
"Nah
itulah yang menjaga kalian generasi penerus untuk menggapai pendakian tertinggi
yang kelak menjadi pemimpin yang soleh, berakhlak mulia"pungkas Jarot.
Ketua Umum
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Barat Pabali Musa, yang hadir langsung
membuka acara Konpiwil IPM Kalbar ini menyampaikan bahwa melalui tema yang
diangkat ini, kenapa anak muda terutama pelajar itu harus bergerak, karena kata
salah satu tokoh dunia yakni Herbert M.
Keizer, "hidup adalah bergerak, berhenti berarti mati" seperti itulah
ungkapan singkatnya.
"Kalau
pelajar tidak melakukan pergerakan terutama dalam bentuk organisasi, maka akan
tertinggal atau di tinggalkan, itu saja kemungkinannya kalau tidak terus
bergerak"kata Pabali.
Untuk
itulah dirinya mengucapkan terima kasih kepada IPM yang telah melakukan
pergerakan untuk selalu menjadi yang terdepan. Kemudian jelas Pabali,
mewujudkan peradaban itu penting dalam sebuah eksistensi melalui pergerakan
pelajar ini. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Sintang yang telah
menjadi tuan rumah dan mempasilitasi Konpiwil IPM Kalbar ini.
Thanks for reading Buka Konpiwil Ikatan Pelajar Muhammadyah Kalbar, Bupati Sintang Dorong Kaum Muda Siap Hadapi Tantangan | Labels:
sintang
0 Komentar untuk "Buka Konpiwil Ikatan Pelajar Muhammadyah Kalbar, Bupati Sintang Dorong Kaum Muda Siap Hadapi Tantangan"