Rabu, 18 Desember 2019
Published:
Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara
Gerejani Katolik (LP3KD) Provinsi
Kalimantan Barat melakukan audisi Pesparani
Provinsi Kalimantan Barat untuk Kontingen Sintang di Gereja Kristus Raja
Katedral Sintang pada Senin, 16 Desember 2019.
Michell Eko Hardian Sekretaris Lembaga Pembinaan dan
Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Daerah Kabupaten Sintang
menjelaskan bahwa audisi Pesparani Provinsi Kalimantan Barat untuk Kontingen
Sintang bias menghasilkan sesuatu yang baik dan berkualitas serta Sintang bias
ikut berpartisipasi dalam mewakili Kalbar pada Pesparani Tingkat Nasional di
Kupang nanti.
“qui bene cantat, bis orat yang secara harfiah berarti ia
yang bernyanyi dengan baik sama dengan berdoa dua kali. Saya berharap Tim
Sintang bisa tampil baik dan maksimal sehingga mendapatkan nilai yang baik
untuk dibawa ke Pontianak oleh Tim Penilai. Kami sejak awal bertekad bisa
mengikuti semua kategori lomba yakni 13 lomba yang terdiri dari 6 paduan suara,
4 mazmur, 2 cerdas cermat dan satu bertutur kata. Kami juga akan terus membina
dan mengembangkan kelompok paduan suara yang sudah ada dan akan terus mencari
kader lain yang berpotensi untuk dibina
dan dikembangkan” terang Michell Eko
Hardian.
Aloysius Mering Ketua Tim Penilai dari Lembaga Pembinaan
dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani
Katolik (LP3KD) Provinsi Kalimantan Barat menjelaskan bahwa sejak awal
kami sudah mengingatkan seluruh kabupaten kota agar mempersiapkan diri dengan
baik.
“sejak hari ini, kabupaten kota yang mengikuti seluruh
kategori lomba adalah Kabupaten Sintang yakni 13 kategori lomba. Mudah-mudahan
dari 13 kategori tersebut ada tim Sintang yang bisa menang dan mewakili Kalbar
pada pelaksanaan Pesparani di Ambon nanti. Kami ini bukan juri tetapi tim
penilai. Juri itu ada SK nya dan keputusan dewan juri tidak dapat diganggu
gugat. Kalau sistem tim penilai ini, kami hanya menilai, mendata dan mengamati penampilan kabupaten kota, yang merekap
adalah pengurus Provinsi Kalbar. Data ada dua
yakni observasi langsung dan dokumen rekaman video, maka rekaman video harus
bagus kualitas. Nanti dipadukan antara observasi kami dengan rekaman yang ada.
Penilaian semua lomba akan kami bawa ke Pontianak” terang Aloysius Mering
“kami juga akan memberikan saran kepada pengurus LP3KD
Provinsi Kalimantan Barat dalam menentukan pemenang. Rencananya tiga tim
terbaik dalam satu kategori, akan diadu lagi di Kota Pontianak untuk menentukan
yang terbaik dan mewakili Kalimantan Barat pada Pesparani Tingkat Nasional di
Ambon nanti. Jadi kami hari ini hanya merekam dan menilai untuk kemudian dibawa
ke Pontianak” terangnya
“ini audisi bukan lomba. Kami tim penilai yang
berjumlah enam orang akan menggali potensi Bapak Ibu. Misalkan ada satu
kelompok paduan suara yang tampil, jika masih ragu, masih bisa diulang. Sampai
paduan suara bisa merasa puas dan penampilan yang terbaik itulah rekaman yang
dibawa ke Pontianak. Misalkan ada kelemahan pada tenor, bisa diperbaiki lagi.
Pakaian juga dinilai dalam hal kesiapan kelompok tersebut untuk mengikuti audisi”
tambah Aloysius Mering.
“kami juga melihat peluang kerjasama kontingen dengan
tim penilai. Maka saya berharap semua kabupaten kota bisa bekerjasama dengan
kami. Saya juga berpesan agar menyanyilah dengan rendah hati. Jangan menyanyi
dengan rasa sombong. Menyanyi dengan sombong itu ditunjukan dengan gugup dan
grogi. Menyanyilah dengan santai dan nikmati lagunya. Untuk lomba cerdas
cermat, kami akan memberikan 50 soal kepada peserta pribadi untuk diselesaikan
dalam waktu 10 menit. Kemudian ada 20 soal untuk dijawab secara rebutan oleh
kelompok. Jadi kelompok cerdas cermat bisa saja diacak berdasarkan hasil pribadi
dan kelompok. Dalam hal lomba bertutur kata kitab suci juga, kami membutuhkan
peserta yang mampu berkreasi bukan menghafal” tambah Aloysius Mering.
“kami akan berkeliling ke kabupaten kota sampai
Februari 2020. Jadi nilai dari 14 kabupaten kota akan diketahui pada akhir
Februari 2020. Jika ada dalam satu kategori, nilai peserta terlalu mencolok,
maka tidak perlu diadu lagi. Yang diadu di Pontianak nanti, jika nilai tiga
peserta terdapat perbedaan yang tipis. Diadu di Pontianak nanti biar kita puas.
Kami tidak akan memihak kepada kabupaten kota manapun. Karena tidak ada
untungnya kami memihak. Jangan ragu dengan kami, soal independensi dan
kemampuan kami” pesan Aloysius Mering.
Usai Aloysius Mering menjelaskan tentang tata cara penilaian. Audisi
langsung dimulai untuk kategori lomba cerdas cermat anak, lomba cerdas cermat
remaja, bertutur kata kitab suci anak yang diikuti tiga peserta, mazmur anak, mazmur dewasa, mazmur Orang Muda
Katolik (OMK), Mazmur Dewasa, Paduan Suara Anak, Paduan Suara Gregorian Remaja,
Paduan Suara Orang Muda Katolik (OMK),
Paduan Suara Dewasa Campuran, Paduan Suara Dewasa Wanita dan Paduan
Suara Gregorian Dewasa Pria.
Thanks for reading Di Gereja Katedral Sintang, Kontingen Sintang Ikuti Audisi Pesparani Tingkat Provinsi Kalbar | Labels:
sintang
0 Komentar untuk " Di Gereja Katedral Sintang, Kontingen Sintang Ikuti Audisi Pesparani Tingkat Provinsi Kalbar"