Pengrajin Tenun Sintang Dilatih Selama 5 Hari Gunakan Pewarna Alami

Pengrajin Tenun Sintang Dilatih Selama 5 Hari Gunakan Pewarna Alami


Sekretaris Daerah Drs, Yosepha Hasnah M.Si Dalam hal ini mewakili Bupati Sintang secara resmi membuka kegiatan bimbingan teknis pewarna alam yang di laksanakan di Aula Hotel Bagus jalan Dharma Putra Sintang pada jum'at (22/11/2019)
Dalam Sambutan nya Yosepha Hasnah menyampaikan  bahwa Pemerintah Kabupaten Sintang sangat menyambut baik dengan kedatangan Direktur Industri Kecil Menengah,  Kimia dan Sandang Kementerian Perindustrian di Sintang ini. “karena sebagaimana kita ketahui bahwa sektor industri aneka merupakan sektor andalan yang mampu memberikan nilai tambah dengan penyerapan tenaga kerja lokal yang mampu menambah pendapatan dan kesejahteraan ekonomi di masyarakat” terang Sekda Sintang.
"untuk itu, perlu kita membuat peraturan serta rambu-rambu dalam rangka membangun industri kecil di Sintang. Sebelumnya pembangunan sektor industri telah mempunyai landasan hukum berupa undang-undang Nmor 3 Tahun 2014  Tentang perindustrian yang bertujuan dalam rangka mewujudkan industri aneka yang mandiri, berdaya saing dan maju untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat” terang Yosepha Hasnah.
“dalam hal ini kita sebagai pemerintah daerah akan terus memantau dan memperhatikan potensi-potensi sumber daya industri daerah yang dapat kita kembangkan menjadi industri kecil dan menengah untuk dapat meningkatkan sektor ekonomi di tengah-tengah masyarakat. Saya berharap kepada 5 kelompok tenun ikat yang terdiri dari 20 orang pengerajin ini, dengan adanya pelatihan dan bimbingan seperti ini, Industri Kecil Menengah  di Sintang mampu memberikan daya saing serta mampu menciptakan inovasi -inovasi baru sehingga kita mampu bersaing dan lebih maju lagi kedepantutur Yosepha Hasnah.
Bhakti Widyasari Ikaningtiyas selaku kasubdit IKM  sandang dan kulit DITJEN IKMA menyampaikan di Indonesia saat  ini ada 368 sentra IKM tenun tersebar di hampir seluruh wilayah nusantara. Industri tenun memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian nasional yaitu sebagai penggerak perekonomian rakyat dan penyumbang devisa negara. Untuk komoditi tenun pada tahun 2018 nilai ekspornya mencapai USS 53.3 juta atau sebesar Rp 752 miliar dengan negara tujuan ekspor adalah Jepang, Belanda,dan Amerika Serikat” terang Bhakti Widyasari Ikaningtiyas

"seiring dengan peningkatan ekspor tersebut, maka Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal lndustri Kecil dan Aneka terus melakukan pembinaan pada sentra-sentra tenun di Indonesia dengan mendorong pengembangan IKM tenun melalui berbagai program, antara Iain: bimbingan teknis dan fasilitasi mesin peralatan dengan mendatangkan tenaga ahli. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan Kualitas Kemampuan para IKM Tenun dalam meningkatkan pemberdayaan dan kemandirian ekonomi yang dapat berdaya saing” tambah Bhakti Widyasari Ikaningtiyas.
“dalam rangka sinerginitas Kementerian Perindustrian dengan Dekranas. Ditjen lndustri Kecil Menegah dan Aneka akan melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis Pewamaan Alam dan Fasilitasi mesinl peralatan IKM Tenun di Kabupaten Sintang. Melalui kegiatan ini diharapkan adanya peningkatan mutu desain kain dan adanya keragaman warna alam baru yang dapat mengikuti trend pasar yang mempunyai daya saing " tambah Bhakti Widyasari Ikaningtiyas.
Kegiatan Bimbingan Teknis dan Fasilitasi Mesin/peralatan Pewarna Alam IKM Tenun yang diadakan di Bagoes In Hotel Sintang ini dise|enggarakan pada tanggal 22 - 27 November 2019. dengan diikuti sebanyak 20 lKM tenun.Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian

Thanks for reading Pengrajin Tenun Sintang Dilatih Selama 5 Hari Gunakan Pewarna Alami | Labels: sintang
0 Komentar untuk "Pengrajin Tenun Sintang Dilatih Selama 5 Hari Gunakan Pewarna Alami"

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.