Jumat, 22 November 2019
Published:
Bupati Sintang dihadapan jajaran pengurus dan anggota Ikatan Keluarga
Dayak Uud Danum (Ikadum) Kabupaten Sintang menjelaskan bahwa kelurahan “Akcaya ini sudah menjadi rumah besar seluruh masyarakat Kabupaten Sintang.
Wilayah ini juga wilayah konservasi dan kawasan wisata. Ada danau
Balek Angin dan sekolah orang hutan. Alokasi
pembangunan yang diarahkan ke wilayah kelurahan Akcaya ini. Kita bersyukur, perlahan-lahan
pembangunan dimulai dari pinggiran. Kita
akan bekerjasama dengan TNI membangun jalan sampai ke Desa Kepala
Jungai Kecamatan Ambalau. Kita
ingin pembangunan infrastruktur di Serawai Ambalau bisa terus dilakukan” terang Bupati Sintang
“rumah singgah ini akan diberikan nama khusus sesuai kearifan local Dayak Uud Danum. Saya
senang pembangunan rumah singah ini bisa
dimulai. Saya minta pembangunan fondasi harus segera dimulai. Sehingga tahun
depan bisa dilanjutkan pembangunan
sampai selesai. Saya juga minta partisipasi para pengusaha dan investor yang ada di Serawai Ambalau bisa
ikut membantu pembangunan rumah singgah ini.
Atau donatur lainnya dari para tokoh yang peduli dengan rumah singgah ini. Saya juga berharap 2021 bangunan ini bisa selesai. Anggota DPRD
asal Serawai Ambalau juga bisa urunan membantu” terang
Bupati Sintang.
“saya juga mau mengingatkan bahwa Ikadum merupakan ikatan
keluarga Suku Dayak. Maka kami minta bentuknya sesuai tradisi Dayak. Sepakati
bentuknya sejak awal sepeti bentuknya berupa rumah betang. Kawasan
Akcaya ini sangat strategis. Kita juga sedang membangun lapangan sepakbola di kelurahan
Akcaya ini. Jadi setelah Stadion Baning, kita akan punya lapangan
sepak bola kedua yakni lapangan sepakbola Akcaya”
terang Bupati Sintang.
“saya juga akan komunikasikan dengan Wakil Menteri Lingkungan Hidup yang
juga putra alsi Suku Dayak Uud Danum, untuk segera menerbitkan sertifikat 10.000
hektar kawasan hutan adat di daerah Nokan Kayan” tambah Bupati Sintang.
Sementara
Wakil Bupati Sintang Drs Askiman MM saat
melihat lokasi rumah singgah juga mengharapkan agar
pembangunan rumah singgah ini tetap memperhatikan bentuk rumah tradisonal Dayak
yakni betang. "Inikan baru bangun pondasi saja. Maka kedepannya desain rumah singgah bias disesuaikan dalam bentuk
rumah betang. Supaya ada ciri khas Dayak nya” terang Wakil Bupati
Sintang.
FX
Murnianto Ketua Panitia Pembangunan
Rumah Singgah Serawai Ambalau menyampaikan usulan pembangunan rumah
singgah ini sejak 2017 lalu dengan proposal ke Bagian
Kesra dan Bupati Sintang. “kita terus berkomunikasi dengan bapak Bupati Sintang dan
pada anggaran perubahan 2019 ini akhirnya anggaran untuk pembangunan fondasi
rumah singgah bias dianggarkan. Letaknya rumah singgah juga sangat
strategis yakni dekat rumah betang Tampun Juah. Kami juga ingin rumah singgah ini nanti bisa menjadi tempat pembinaan dan pengembangan
seni untuk generasi muda. Anak-anak Serawai Ambalau punya potensi
seni dan budaya yang tinggi” terang FX Murnianto.
Edy
Hartono Lurah Akcaya menyampaikan bahwa
pihaknya sangat mengapresiasi dibangunnya rumah singgah yang
letaknya bersebelahan dengan kantor lurah Akcaya. “
disini ada tempat wisata danau jemelak dan rumah betang. Dan kehadiran rumah singgah ini kami harapkan juga bias mendukung
upaya pelestarian lingkungan dan adat budaya. Serta memberikan dampak positif bagi kelurahan Akcaya” terang Edy Hartono.
“warga di kelurahan
Akcaya sangat plural sekali. Terima kasih sudah
diberikan kepercayaan untuk dijadikan lokasi rumah singgah ini di kelurahan Akcaya. Jajaran pengurus Ikadum
dan pengurus rumah singgah nantinya bisa bekerja sama dengan kami dalam banyak
hal seperi dalam pengembangan kawasan
wisata danau jemelak” tambah Edy Hartono.
Ketua
Ikadum Andreas Calon menyampaikan sejarah rencana pembangunan rumah singgah ini yang
dimulai sejak 1998 dimana dirinya sudah menjadi ketua Ikadum. “kami memang sudah ada rencana membangun rumah singgah saat itu untuk masyarakat Serawai Ambalau. Awalnya kami ingin
membangun asrama pelajar Serawai Ambalau. Dalam
perjalanannya, kami melihat rumah singgah lebih penting untuk dimulai
pembangunannya. Kami sering mengurus warga Serawai Ambalau yang meninggal di
rumah sakit. Dan kesulitan mengurusnya atau membawanya ke kampung. Maka rumah
singgah menjadi solusi terbaik” cerita Andreas Calon.
“rumah singgah ini nanti juga akan digunakan untuk lokasi
pembinaan kaum muda Serawai Ambalau yang sedang
belajar di Sintang ini. Rumah Singgah ini direncanakan memiliki
ruangan yang luas untuk pertemuan dalam jumlah besar. Terima kasih BPKAD dengan urusan hibah tanah dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
yang sudah mengurus pembangunan
fondasinya” terang Andreas Calon.
Thanks for reading Ikadum Mulai Bangun Rumah Singgah, Jarot-Askiman Letakan Batu Pertama Pembangunan | Labels:
sintang
0 Komentar untuk "Ikadum Mulai Bangun Rumah Singgah, Jarot-Askiman Letakan Batu Pertama Pembangunan"