Senin, 18 November 2019
Published:
Bupati Sintang dr H Jarot Winarno, M. Med. PH membuka seminar kesehatan
yang dilaksanakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kapuas Raya yang
dilaksanakan di Pendopo Bupati Sintang pada Senin, 18 Nopember 2019. Seminar yang mengambil tema makanan sehat dan kaidah
isi piringku dalam pencegahan stunting tersebut dilaksanakan dalam rangka dies natalis Stikara Sintang ke 10 dan menghadirkan empat narasumber yakni
Lindra Azmar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Sintang, Adi Sulistyanto seorang Ahli
Gizi, Lea Asnida dari Bappeda dan Ns. Fidia Sofianti dari Badan Keluarga Berencana,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sintang. Hadir sebagai peserta adalah mahasiswa Stikara,
Unka, STKIP dan Staima.
Bupati Sintang
mengharapkan agar seminar ini mampu memberikan
masukan konstruktif kepada Pemkab sintang dalam mengatasi stunting di Kabupaten
Sintang. “Kita tidak bisa lagi bekerja biasa biasa saja. Tapi kita memerlukan inovasi nyata dan terus menerus. Kita akan
melakukan 5 hal dimasa datang yakni pembangunan sumber daya manusia, pembangunan akses ke pedalaman,
birokrasi harus dipangkas, kebijakan atau
regulasi harus dipangkas untuk mempermudah investasi dan
Pembangunan transformasi
ekonomi baru” terang Bupati Sintang.
“sisa pengembangan
sawit di Sintang ini tersisa 20 ribu
hektar saja. Lahan yang tersedia untuk sawit sudah tersisa
sedikit. Maka kita harus bergerak kepada
pengembangan ekonomi kreatif, seperti pengembangan
jagung, teh,
coklat, serai dan yang lainnya” terang Bupati Sintang.
“stunting itu mengakibatkan
gagal tumbuh sehingga badannya pendek, otaknya juga kurang berkembang dan rentan
dalam hal metabolisme tubuh. Maka stunting harus diatasi untuk kita keluar dari
jebakan 5 persen pertumbuhan ekonomi dan untuk bisa menjadi negara besar.
Stikara Sintang saya anggap kuat dalam pendidikan karakter. Karakter yang kuat
penting untuk menghadapi persaingan”
tambah Bupati Sintang.
“stunting disebabkan oleh salahnya pola asuh, pola makan, air bersih, dan sanitasi. Pemda Sintang tidak bisa bekerja sendiri mengatasi
stunting. Kita memang perlu keroyokan
mengatasi stunting. Kita sudah
bekerja tetapi kita perlu bantuan
pihak lain seperti Stikara ini” tambah Bupati Sintang.
Dr. Uray B Asnol Ketua Stikara Sintang menyampaikan kegiatan ini
dilaksanakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Stikara Sintang. “Ini salah satu
karya nyata mahasiswa kami untuk ikut mengembangkan lembaga Stikara. Seminar ini lebih fokus kepada masalah
stunting di Sintang. Stunting
ini memang menjadi masalah nasional. Kementerian Kesehatan sudah menjalin kerjasama dengan 150 kabupaten
kota untuk mengatasi
stunting ini. Pada awal stunting ini merebak, angka stunting ini di Sintang mencapai 44,1 persen, tahun 2018 turun menjadi
33 persen dan terakhir
angka stunting ini menjadin 32 persen. Pada tahun 2024 ditargetkan angka stunting menjadi dibawah 20 persen. Kami ingin bisa mengambil peran membantu Pemda Sintang untuk menurunkan angka stunting ini” terang Dr. Uray B Asnol
“tidak lama lagi, kami akan menurunkan mahasiswa tiga Prodi di Stikara ke desa yang tinggi angka stuntingnya. Kami ingin berkontribusi lebih nyata kepada masyarakat Sintang untuk
menurunkan angka stunting. Stunting ini merupakan masalah yang urgen sehingga kita meski keroyokan dalam
mengatasinya” tambah Dr. Uray B
Asnol.
Thanks for reading Buka Seminar Kesehatan, Bupati Sintang Minta Keroyokan Turunkan Stunting di Sintang | Labels:
sintang
0 Komentar untuk "Buka Seminar Kesehatan, Bupati Sintang Minta Keroyokan Turunkan Stunting di Sintang"