Resmikan Taman Bungur, Ini Yang Disampaikan Bupati Sintang

Resmikan Taman Bungur, Ini Yang Disampaikan Bupati Sintang



Sebagai upaya untuk memenuhi hak-hak anak terutama taman untuk bermain, Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno, M. Med. PH melakukan presmian Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kabupaten Sintang di kawasan Taman Bungur, depan Pendopo Bupati Sintang, Kamis (28/11/19) sore.
Hadir pada acara ini, Pimpinan Bank Kalbar Cabang Sintang Bachtiar, sejumlah pimpinan OPD Kab. Sintang, komunitas Trush Hero Indonesia Chapter Sintang, Forum Anak Sintang, Sintang English Camp  dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) ini merupakan wujud keadilan dari pembangunan yang inklusif, inovatif dan sustainable (berkelanjutan). Terutama untuk memenuhi kebutuhan hak-hak anak sebagai wadah bermain dan berekreasi di ruang publik terbuka.
"RPTRA adalah satu dari rekomendasi forum anak sintang, ye nda. Ini sudah kita realisasikan satu, masih ada berapa tu 16 kalau tidak salah rekemendasi mereka"ungkap Jarot.
Pembangunan RPTRA ini di sampaikan Jarot merupakan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank Kalbar sebesar Rp. 350.000.000,00 (tiga ratus lima puluh juta rupiah). Karena Pemkab. Sintang adanya keterbatasan angggaran sehingga dengan adanya CSR ini Pemkab sangat merasa terbantu.
"Kita bangun anggaran tidak ada, kita lobi pimpinan bank kalbar, saya datang langsung tu, khusus saya datang, langsung di sepakati anggaran sebesar itu untuk bangun RPTRA di taman bangur ini"ucap Jarot.
Jarot menambahkan selain RPTRA di Taman Bungur ini masih ada beberapa taman yang sedang di bangun dan di tata saat ini seperti Taman Entuyut, Skate Park di taman alun-kapuas depan kantor Bupati, Taman Asoka dan Taman Teratai. Karena menurut Jarot yang membedakan kota satu dengan kota lainnya itu adalah tamannya. Untuk itulah Pemkab Sintang berupaya untuk membangun.
"saat ini juga sedang di bangun waterpront di kawasan dermaga sui durian tu sepanjang 220 meter, itu pasang turap di sungai melawi kapuas tu, kemudian ada jeda limameteran kali ya, itu akan dibikin jalur hijau semua, tahun depan akan di tambah lagi, jadi total panjangnya nanti 580 meter sampai ke dermaga"jelas Jarot.
Sementara itu Pimpinan Bank Kalbar Cabang Sintang Bachtiar mengatakan pembangunan RPTRA di kawasan Taman Bungur ini memang merupakan csr Bank Kalbar sebagai upaya untuk mendukung Pemerintah Daerah Sintang dalam bidang pembangunan. Terlebih Kabupaten Sintang ini merupakan pemegang saham terbesar kedua untuk Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat. Sehingga porsi untuk Kabupaten Sintang perlu di kedepankan.
"Kita mendukung penuh program-program pemerintah sehingga kota sintang ini bisa makin bertambah indah, dan tentunya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar yang mungkin akan berjualan di daerah sekitar taman ini"kata Bahtiar.
Untuk itulah Bachtiar berharap keberadaan RPTRA ini bisa di rawat dengan baik sehingga dapat di gunakan dalam jangka waktu yang lama. "Saya harap kita ikut menjaga dan merawatnya,sehingga tidak menutup kemungkinan tahun-tahun depan kita bisa merancang kembali tempat-tempat mana yang bisa kita alokasikan CSR  Bank Kalbar, sehingga kota sintang nantinya bertambah lebih indah"tutup Bachtiar.

Mencintai Pelajaran Matematika Dengan Gerakan AjarMat, Diresmikan Kadis Pendidikan

Mencintai Pelajaran Matematika Dengan Gerakan AjarMat, Diresmikan Kadis Pendidikan



Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sintang Lindra Azmar, M.Si melakukan peresmian Gerakan Nasional AjarMat (Ayo Belajar Matematika) Sintang di SD Negeri 4 Pandan Kec. Sungai Tebelian, Kamis (28/11/2019).
Kegiatan ini merupakan Program Rintisan yang dicetuskan oleh Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika. Gerakan AjarMat sendiri adalah kegiatan atau tindakan yang berangkat dari kesadaran untuk mendorong dan mengajak  orang tua atau anggota masyarakat membangun iklim pendampingan dalam pembelajaran matematika bagi anak yang; asah, asih, dan asuh dalam suasana yang kreatif, inovatif, inspiratif, dan menyenangkan.
Peserta yang hadir pada kegiatan ini adalah orang tua siswa, adapun narasumber pada kegiatan ini adalah Kader Inti AjarMat P4TK Matematika Niken Eka Priyani, M.Pd salah satu guru berprestasi Kab. Sintang, dan Nurlyanto alumni Program Pelatihan Guru ke Luar Negeri yang juga merupakan Ketua IGI Kab. Sintang.
Pada kesempatan itu, Joko Antoni Riyanto selaku Kepala Sekolah menyambut baik atas ditunjuknya SDN 4 Pandan dalam peresmian Gerakan Nasional AjarMat di Sintang. "Alhamdulillah kami bersyukur atas ditunjuknya sekolah kami pada kegiatan peresmian ini, karena tentunya dengan adanya Gerakan Ayo Belajar Matematika ini akan memudahkan dan menjadi penyemangat orang tua dalam mendampingi anaknya belajar matematika" ungkapnya.
Pada kesempatan itu pula, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Sintang Lindra Azmar mengatakan bahwa ia sangat mendukung Gerakan AjarMat yang melibatkan orang tua. "Kegiatan AjarMat merupakan suatu hal yang baru dan positif, karena bertujuan untuk membuka persepsi baru tentang matematika yang mungkin selama ini punya stigma negatif menganggap Matematika itu sulit berubah menjadi asyik, dan menyenangkan" ungkap Lindra Azmar.
Ia pun mengatakan bahwa dengan membuka persepsi "baru" tentang matematika, akan muncul ide-ide dan praktik yang kreatif sehingga di rumah orang tua akan bersemangat dalam mendampingi dan membimbing anaknya belajar matematika ala 0rang tua.

Pemkab Sintang Gelar Konsultasi Publik Tahap II Terhadap Pengembangan Kelam Permai Sebagai Ekowisata

Pemkab Sintang Gelar Konsultasi Publik Tahap II Terhadap Pengembangan Kelam Permai Sebagai Ekowisata



Bupati Sintang dalam hal ini diwakili Kepala Dinas Penataan Ruang dan Pertanahan Kabupaten Sintang Henri Harahap, S.Sos, M.Si membuka Rapat Konsultasi Publik Tahap II Kegiatan Penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Kelam Permai di Ruang Rapat Bappenda Kabupaten Sintang, Kamis (28/11/2019). Turut hadir pada kegiatan ini unsur OPD, BUMD, NGO, Camat dan Kepala Desa.
Henri mengatakan bahwa dalam kegiatan penataan ruang perlu memperhatikan daya dukung dan daya tampung suatu wilayah/kawasan sehingga dapat dihindari permasalahan-permasalahan yang akan muncul, “Permasalahan-permasalahan tersebut seperti  alih fungsi lahan,kualitas lingkungan yang menurun,permukiman kumuh,tata ruang yang tidak teratur, dan bencana alam, banjir, sampai global warming” lanjutnya.
Henri mengungkapkan bahwa penataan ruang harus dapat  mewujudkan penataan ruang yang berkualitas “Maka rencana tata ruang, harus mampu melindungi keamanan individu, hal ini bisa dilakukan dengan membuat rencana tata ruang berbasis mitigasi bencana, melengkapi sarana dan prasarana kota serta fasilitas, penataan kembali kawasan kumuh dan sebagainya, kemudian harus mampu memberikan kenyamanan pada masyarakat terutama dengan kegiatan mengandung nilai-nilai sosial dan budaya, juga harus mampu menjamin proses produksi dan distribusi yang berjalan efektif dan akhirnya bisa memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakatnya, dan terakhir harus mampu mewujudkan kualitas lingkungan fisik yang bekelanjutan” lanjutnya.
Pada kesempatan itu pula, Henri menjelaskan bahwa penyusunan RDTR dan PZ kawasan perkotaan kelam permai ini dilakukan sebagai upaya penjabaran dari Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kabupaten kedalam pemanfaatan ruang yang lebih spesifik, sesuai dengan pungsi pusat kegiatan yaitu Pusat Pengembangan Kegiatan lokal (PPK) kawasan perkotaan kelam permai.
Henri juga menjelaskan bahwa BWP kawasan perkotaan kelam juga bagian dari Kawasan Strategis Kabupaten (KSK) untuk kepentingan pariwisata. Keterkaitan  dengan KSK tersebut serta berdasarkan potensi dan isu strategis menjadi landasan dari penyusunan RDTR dan PZ kawasan perkotaan kelam permai, maka telah dirumuskan dan disepakati pada konsultasi publik tahap 1 bahwa tujuan penataan ruang yaitu “Pengembangan kota kelam permai berbasis ekowisata dan agrobisnis sebagai penggerak ekonomi masyarakat”.
“Digelarnya acara konsultasi publik tahap 2 penyusunan  RDTR dan PZ kawasan perkotaan kelam permai pada hari ini adalah untuk menjaring masukan sekaligus menyerap aspirasi serta melakukan kesepakatan-kesepakatan terkait hal-hal teknis penyusunan dokumen” ungkapnya.
Ia pun berharap agar seluruh peserta sungguh-sungguh mengikuti, menyumbangkan pemikiran, saran serta masukan yang konstruktif sehingga dapat memperkaya materi penyusunan RDTR dan PZ kawasan perkotaan kelam permai dan khususnya kepada penyusun agar mampu menyerap aspirasi seluruh stakeholders, menggali segala potensi wilayah, menyerasikan dan menyelaraskan serta mengakomodasi kedalam ruang-ruang perencanaan dengan imajinasi tinggi dan pemikiran cerdas  perencana, sehingga menghasilkan produk rencana tata ruang yang berkualitas dan dengan dapat diimplementasikan.

Pelayanan Publik Oleh Pemkab Sintang Masuk Zona Hijau oleh Ombudsman RI

Pelayanan Publik Oleh Pemkab Sintang Masuk Zona Hijau oleh Ombudsman RI



Bupati Sintang yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yosepha Hasnah menerima penghargaan Predikat Kepatuhan Tinggi (Zona Hijau) terhadap Standar Pelayanan Publik Tahun 2019 dari Ombudsman Republik Indonesia di Gran Ballroom JS Luwansa Hotel Jakarta, JL. H.R Rasuna Said Jakarta 27 Nopember 2019.
Penyerahan penghargaan dilaksanakan dalam sebuah Seminar Ombudsman Pemenuhan Standar Pelayanan Publik Dalam Rangka Penyelenggaraan Pelayanan Publik yang Progresif dan Partisipatif ( Propartif ) dan Penganugerahan Predikat Kepatuhan Standar Pelayanan Publik yang dihadiri oleh kepala daerah seluruh Indonesia.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yosepha Hasnah usai menerima penghargaan  menjelaskan rasa senangnya karena setelah pada 2018 Pemkab Sintang hanya mampu mendapat kepatuhan rendah (zona merah)  dalam hal pelayanan publik. “dengan hasil yang diraih pada  2018 tersebut telah menjadi pelajaran berharga, sehingga untuk penilaian 2019 telah disiapkan dengan matang dan sebaik mungkin yang pada akhirnya meraih predikat kepatuhan tinggi (zona hijau)” kata Yosepha Hasnah.
“penghargaan tersebut diberikan kepada pemerintah daerah yang komitmen untuk memenuhi standar pelayanan public sesuai UU No. 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik. Komitmen pemda diwujudkan dengan pemenuhan standar pelayanan tersebut oleh setiap perangkat daerah dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat,”jelasnya.
Yosepha Hasnah berharap dengan adanya penghargaan tersebut akan menambah motivasi seluruh ASN, untuk bekerja optimal dan menghadirkan penyelenggaraan  pemerintahan yang dapat memberikan pelayanan  publik yang prima dan paripurna kepada masyarakat.

Prestasi ini hasil kerja keras semua organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemkab Sintang sehingga Pemkab Sintang bisa meraih penghargaan ini bersama tiga kabupaten lain di Kalimantan Barat yakni Sekadau, Kapuas Hulu dan Mempawah. Terima kasih atas perbaikan dan kekompakannya. Terus jaga dan bahkan tingkatkan kinerja di masa yang akan dating. Ke depan Standar Pelayanan Maksimal sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal  akan diterapkan untuk semua OPD, bukan hanya OPD Pelayanan langsung. Terima kasih atas dukungan dari Bapak Bupati dan Wakil Bupati Sintang serta masyarakat Kabupaten Sintang.  semoga ke depan pelayanan kepada masyarakat lebih ditingkatkan lagi. yang menerima penghargaan SPM predikat tinggi se Indonesia tahun 2019 adlah 12 Kota dan 71 Kabupaten. Sementara yang lain masih pada posisi merah dan kuning..
” tambah Sekda.
Acara tersebut dihadiri oleh Menkopolhukam, Menteri Luar Negeri, Menteri Agama, Dubes Belanda, Ketua Komisi II DPR RI, seluruh komisioner Ombudsman RI serta Pimpinan Lembaga dan Kepala Daerah penerima penghargaan.
       Ketua Ombudsman RI, Amzulian Rifai mengatakan, beberapa pemda belum memiliki standar pelayanan publik yang baik.
“Diantara temuan kami, bahwa pemerintah daerah masih perlu melengkapi standar pelayanan publik dengan melengkapi informasi biaya, prosedur, jangka waktu dan kepastian hukum investasi,” kata Amzulian saat memberikan sambutan pada Penganugerahan Predikat Kepatuhan Standar Pelayanan Publik 2019.
Padahal menurut dia, ketersediaan standar tersebut mampu mendorong peningkatan kualitas pelayanan publik dan menutup celah korupsi juga maladministrasi. anggota Ombudsman yang lain Adrianus Meliala mengatakan ponten merah tak lagi ditemukan untuk tingkat kementerian ataupun lembaga yang disurvei tahun ini. Kendati ia mengakui masih ada catatan merah untuk beberapa pemda, meski tetap tak mau menyebutkan detail.
Mantan Komisioner Kompolnas ini mengaku Ombudsman sudah melakukan sosialisasi dengan mendatangi langsung pemda-pemda. Namun tetap saja tidak ada perubahan. "Artinya apa, memang tidak ada komitmen. Nah mengapa tidak ada komitmen, kami tidak tahu," kata dia lagi.
Penilaian Ombudsman dilakukan terhadap empat kementerian, tiga lembaga, enam pemerintah provinsi, 36 pemerintah kota dan 215 pemerintah kabupaten. Survei ini mencakup total 17.717 pelayanan dan 2.366 unit layanan.
Survei kepatuhan ini dilakukan dengan mekanisme pengambilan data survey dengan mengamati secara fisik, observasi secara mendadak dan bukti foto. Periode pengambilan data dilakukan serentak pada Juli hingga Agustus 2019

Ditutup Bupati Sintang, Keria Raya FC Juarai Pudau Raya Cup 2019

Ditutup Bupati Sintang, Keria Raya FC Juarai Pudau Raya Cup 2019



Bupati Sintang Jarot Winarno Pudau Raya Cup 2019 di Desa Lebah Ubah Kecamatan Sungai Tebelian pada Selasa, 26 Nopember 2019. Sebelum menutup Pudau Raya Cup 2019, Bupati Sintang menyaksikan  pertandingan final antara Keria Raya FC melawan Refsol FC. Setelah melakukan pertandingan sengit dan seru,kedua tim hanya bermain  seri dengan skor  1-1 sehingga pemenangnya harus dilakukan melalui adu penalti. Dalam adu penalti tersebut, Keria Raya FC menang telak dengan skor 4-1 atas Refsol FC.
Bupati Sintang usai pertandingan menyampaikan  bahwa  dalam bermain bola para pemain harus  memiliki  empat sikap  yaitu enjoy,  memiliki nyali, kerjasama  dan  bermain bola harus percaya diri. Bermain bola itu tidak boleh kasar tetapi keras karena olahraga  bola ini  adalah olah raga laki-laki yang saat ini juga  disukai olah para wanita.
 “selamat bagi yang menang dan yang kalah jangan kecil hati bagi tim bola putra, dan bagi tim bola putri juga sangat luar biasa  semangatnya” terang  Jarot Winarno
Ketua Umum Open Turnament Pudau Raya Cup 2019 Boniyanto  menjelaskan kegiatan  pertandingan Open Turnament sepak bola yang  dilaksanakan selama  jeda waktu  empat puluh empat hari ini mempertandingkan Tim kesebelasan Putra  ada sebanyak  Enam Puluh Dua Kesebelasan  dan Tim Kesebelasan Putri ada sebanyak  Dua Puluh Enam Kesebelasan.

“tentunya kesuksesan Open Turnamen Sepak Bola  Pudau Raya Cup 2019   ini  tidak terlepas  juga dukungan  Pemerintah kabupaten Sintang yang telah memberikan  partuisipasi bentuk dana pembinaan, jajaran Forkopimcam, seluruh kepala Desa yang juga turut  berpartisipasi,  serta   segenap panitia,  serta   kepada seluruh kontingen yang telah menyempatkan waktunya untuk mengikuti  lomba ini”  tegas  Boniyanto
Pada  Penutupan  Open Turnament Sepak Bola Pudau Raya Cup 2019 di Desa Lebah Ubah Kecamatan Sungai Tebelian pada hari Selasa, 26/11/2019 sore,  yang dihadiri  Bupati Sintang dr.H. Jarot Winarno,M.Med.PH, juga Anggota DPRD Sintang, Kapolsek, Danramil, Camat  serta Jajajaran Forkopimcam, para  Kepala Desa,  Tokoh Masyarakat  dan tokoh agama  Kecamatan  Sungai Tebelian. 

Bupati Sintang Serahkan DIPA APBN 2020 Senilai 573 Milyar Untuk Sintang

Bupati Sintang Serahkan DIPA APBN 2020 Senilai 573 Milyar Untuk Sintang



Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno, M.Med.PH menyerahkan DIPA Tahun Anggaran 2020 kepada Satuan Kerja Pengelola Dana APBN didampingi Ketua KPPN Kabupaten Sintang M. Rozali di Balai Praja Kantor Bupati Sintang, Selasa (26/11/2019).
Kegiatan ini dihadiri oleh unsur OPD, unsur Forkopimda dan 28 Satker Kabupaten Sintang.
Ketua KPPN Kabupaten Sintang M. Rozali menyampaikan bahwa penyerahan dipa petikan pada hari ini merupakan tahap akhir dari alur penyusunan anggaran pendapatan dan belanja negara sekaligus tahap awal dari proses anggaran itu sendiri. “Penyerahan dipa petikan pada hari ini menjadi sangat penting karena dipa petikan merupakan dokumen yang dicetak secara otomatis melalui sistem dan digunakan oleh satuan kerja sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatannya” lanjutnya.
Pada kesempatan itu pula Rozali menyampaikan alokasi dana apbn tahun 2020 untuk kabupaten Sintang “total dipa yang akan diserahkan pada hari ini adalah sebanyak 28 dipa, dengan total pagu sebesar 573,6 milyar rupiah dan mengalami penurunan 2,3 milyar rupiah dari tahun 2019” ungkapnya.
Rozali menjelaskan bahwa adapun rinciannya yaitu untuk SKPD untuk tugas pembantuan sebanyak 1 dipa dengan jumlah pagu 974,89 juta rupiah, sedangkan di instansi vertikal untuk kantor daerah sebanyak 27 dipa dengan total pagu 572,6 milyar rupiah.
“Selanjutnya, pada kesempatan ini kami akan menyampaikan hal-hal yang harus segera dilakukan oleh kuasa pengguna anggaran maupun pengelola keuangan di satuan kerja, pertama, segera menetapkan pejabat perbendaharaan, kemudian segera menunjuk petugas pengantar SPM, memiliki kesesuaian POK dengan DIPA dan peran-peran pengaturan di perbendaharaan, segera lakukan revisi DIPA atau POK apabila ditemukan kesalahan, mempelajari dan menguasai aplikasi perbendaharaan, mengajukan uang persediaan, membuat perencanaan anggaran, segera laksanakan pencairan dana DIPA sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku, melakukan monitoring pelaksanaan dan penyerapan DIPA serta hubungi KPPN Sintang bilamana dibutuhkan” ungkapnya.
“Semoga dengan diserahkannya DIPA ini Satuan Kerja dan Pemda segera melaksanakan APBN dan APBD secara tepat dan akuntabel tentunya dengan tujuan untuk membangun Kabupaten Sintang yang kita cintai ini” ungkap Rozali.
Sementara itu, Pada kesempatan itu Jarot mengungkapkan bahwa Tema rencana kerja pemerintah daerah Sintang tahun 2020 adalah pembangunan infrastruktur dasar, ekonomi kreatif, reformasi birokrasi, menuju Kabupaten Sintang yang berkelanjutan.
Menurutnya, Infrastuktur dasar harus tetap dilanjutkan dan dibangun. Ia pun berharap apa yang dikerjakan akan bermanfaat untuk masyarakat dan ia juga berharap agar tidak menunda-nunda pekerjaan sehingga di akhir tahun tidak menumpuk.”Jadi tentunya dengan dana yang sangat minim diperlukan kreatifitas yang sangat tinggi dari teman-teman OPD kemudian pesan Presiden, jangan hanya sending saja tapi making delivered” lanjutnya.
Jarot mengatakan bahwa dengan menerima DIPA tadi, kita dapat mengubah sesuatu. “Tapi harus dikerjakan dengan cepat dan bermanfaat untuk masyarakat, itulah yang dapat mengubah segalanya” lanjutnya.
“Evaluasi terakhir Sintang 3,5 tahun kemarin, income perkapita masyarakat sudah naik, angka pengangguran terbuka menurun, ketergantungan kita pada sektor perkebunan dan pertanian sudah menurun sedikit beralih ke sektor konstruksi dan sektor-sektor yang lain” ungkap Jarot.
Jarot juga mengungkapkan agar antara pemda dan instansi vertikal dapat lebih sering berkoordinasi. “Selamat bekerja dan mudah-mudahan semuanya bisa synchronized seluruh pembangunan yang ada di Kabupaten Sintang” tutup Jarot.

Saksikan Pertandingan Perdana Sungai Tebelian Versus Dedai, Bupati Cup 2019 Dimulai

Saksikan Pertandingan Perdana Sungai Tebelian Versus Dedai, Bupati Cup 2019 Dimulai



Bupati Sintang, Jarot Winarno menyerahkan bola kepada wasit sebagai tanda dibukanya turnamen sepakbola Bupati Cup ke-IV tahun 2019, kegiatan pembukaan tersebut diselenggarakan di Stadion Baning Sintang, pada Senin (25/11/2019).
Turnamen sepakbola Bupati Cup ini merupakan turnamen sepakbola yang mempertemukan kesebelasan pemain sepakbola antar kecamatan se-Kabupaten Sintang.
Dalam sambutannya,Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan bahwa kegiatan turnamen sepakbola Bupati Cup ini sudah dilaksanakan keempat kalinya sehingga hadiah yang diraih haruslah besar, “ini kegiatan Bupati Cup yang kesekian kalinya, harusnya hadiahnya bertambah, karena untuk memberikan semangat kepada para pemain sepakbola untuk bertanding”, kata Jarot.
Menurut Bupati Sintang, bahwa pola permainan sepakbola dari Kecamatan tidak kalah dengan pemain sepakbola dari Kota Sintang, “teman-teman dari Kecamatan bisa menunjukkan kemampuan bahwa kualitas teman-teman dari Kecamatan tidak kalah kemampuan dengan tim dari Sintang kota”, ucapnya.
Selain itu juga, Jarot juga memberikan motivasi kepada Kecamatan yang belum pernah lolos hingga ke tahap final, “tahun lalu yang masuk final ialah Kecamatan Dedai melawan Kecamatan Ketungau Hulu, ditahun sebelumnya lagi, dari Kecamatan Ambalau pernah masuk final, sehingga diharapkan untuk wilayah Kayan, baik itu Kayan Hilir maupun Kayan Hulu, kemudian wilayah Tempunak, Kecamatan Sungai Tebelian, Kecamatan Sepauk, harus bisa masuk final”, ungkapnya.
Karena, sambung Jarot, kalau menang, selain hadiah berupa uang tunai, nantinya akan diberikan bonus berupa pembangunan lapangan sepakbola di Kecamatan, “kalau masuk final, dan jadi juaranya nanti kita kasi bonus lapangan sepakbola, kemudian untuk kecamatan Dedai, Ambalau, Ketungau Hulu kalau meraih kemenangan lagi, kita selesaikan pekerjaan lapangan sampai tuntas”, sambung Jarot.
Masih kata Bupati Sintang, memprediksi kemenangan pada pertandingan pertama seusai kegiatan pembukaan dilaksanakan, “kalau saya prediksi yang menang pada pertandingan sore hari ini kemungkinan itu akan masuk final, karena yang bertanding ini ialah Kecamatan Dedai melawan Kecamatan Sungai Tebelian, keduanya sama-sama kuat”, ujarnya.
“kepada seluruh peserta pemain sepakbola, saya hanya berpesan tetap junjung tinggi sportivitas dalam melaksanakan pertandingan, nanti urusan hadiah kita tambahkan”, pesan Bupati Sintang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sintang, Hendrika mengatakan bahwa pelaksanaan turnamen sepakbola Bupati Cup diselenggarakan kurang lebih 16 hari dengan dua kali pertandingan dalam satu hari, “pelaksanaan dimulai dari tanggal 25 November 2019 dan berakhir pada 10 Desember 2019, jadi satu hari ada dua pertandingan, pertandingan pertama dimulai pada pukul 13:30 WIB, kemudian untuk pertandingan kedua dimulai setelah pertandingan pertama selesai”, kata Hendrika.
Hendrika menegaskan bahwa tim tim yang mengikuti turnamen sepakbola Bupati Cup yang ke-IV ini seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Sintang, “tahun ini luar biasa, semua kecamatan se-Kabupaten Sintang turut serta dalam turnamen ini yakni sebanyak 14 Kecamatan, dari Sintang, Binjai Hulu, Ketungau Hilir, Ketungau Tengah, Ketungau Hulu, Kelam Permai, Kayan Hilir, Kayan Hulu, Serawai, Ambalau, Sungai Tebelian, Tempunak, Dedai, Sepauk”, tegasnya.

Ini Pesan Bupati Sintang Di Hari Guru Nasional Tingkat Kabupaten Sintang

Ini Pesan Bupati Sintang Di Hari Guru Nasional Tingkat Kabupaten Sintang



Bupati Sintang dr H. Jarot Winarno, M. Med. PH menjadi inspektur upacara peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2019 tingkat Kabupaten Sintang di Halaman SMA Negeri 1 Sepauk pada Senin, 25 Nopember 2019.
Bupati Sintang dalam amanatnya yang membacakan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim menyampaikan bahwa guru ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan. Guru ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu bagi seorang guru habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.
“seorang guru tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan. Guru ingin mengajak murid keluar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya, tetapi kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan. Guru menjadi frustasi karena Anda tahu bahwa di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi akan menentukan kesuksesan anak, bukan kemampuan menghafal” terang Bupati Sintang.
“Seorang guru tahu bahwa setiap anak memiliki kebutuhan berbeda, tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagaman sebagai prinsip dasar birokrasi. Guru ingin setiap murid terinspirasi, tetapi Anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi. Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menawarkan perubahan baru sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia” terang Bupati Sintang.
“namun, perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambil langkah pertama. Besok, di manapun Bapak Ibu Guru berada, lakukan perubahan kecil di kelas Anda. Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar. Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas. Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.  Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri. Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan” tambah Bupati Sintang.
“apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak. Selamat Hari Guru” tutup Bupati Sintang.
Bupati Sintang juga menambahkan sudah selayaknya tugas utama seorang guru atau seorang pendidik yakni, mampu memanusiakan manusia. “artinya seorang guru tidak hanya mampu mencerdaskan otak manusia saja, akan tetapi mampu mencerdaskan akhlak dan emosi yang terdidik dalam lingkungan dunia pendidikan” tambah Bupati Sintang.
"Untuk mewujudkan masyarakat yang lebih baik, sepatutnya seorang guru mampu menciptakan lingkungan yang lebih mendidik dengan inovasi-inovasi yang lebih kreatif karena kecerdasan adalah jembatan emas menuju kehidupan yang lebih baik. Artinya kita harus peduli secara penuh terhadap dunia pendidikan. Oleh sebab itu, dari sekarang harus kita siapkan untuk generasi-generasi penerus untuk menuju gerbang emas ditahun 2045 mendatang” tutur Bupati Sintang"

Salah Kelola Dana Desa Bisa Berimplikasi Hukum, Pemkab Sintang Sampaikan Banyak Aturan Kepada Aparat Desa

Salah Kelola Dana Desa Bisa Berimplikasi Hukum, Pemkab Sintang Sampaikan Banyak Aturan Kepada Aparat Desa



Bupati Sintang yang diwakili oleh Herkulanus Roni Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Sintang membuka pelaksanakan Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan Pengawasan Terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan Desa di Gedung Pancasila pada Senin, 25 Nopember 2019. Sosialisasi dilaksanakan dalam rangka optimalisasi Pengawalan dan Pengamanan Daerah yang meliputi pendampingan, dan Pendapat Hukum, Perencanaan dan Pemanfaatan Pembangunan, Pengawasan serta Evaluasi Pembangunan Sebagai Upaya Preventif atau Pencegahan Tindak Piadana Korupsi dalam Pengelolaan Dana Desa.
Kegiatan diikuti oleh seluruh OPD, Camat, Lurah dan Kepala Desa, dan Ketua BPD Se Kabupaten Sintang dengan jumlah peserta 800 orang peserta. Pada kegiatan tersebut juga dilaksanakan penyerahan Piala Bergilir dan Piala Tetap Pemenang Lomba Kadarkum Tingkat Propinsi Kalimantan Barat dari Kelompok Kadarkum Kabupaten Sintang Siswa-Siswi SMA Negeri 1 Sintang , kepada Bupati Sintang. Dan Kelompok Kadarkum ini akan mewakili Propinsi Kaliamntan Barat Pada Lomba Kadarkum Tingkat Nasional pada Tahun 2020 mendatang
“sebagai upaya  optimalisasi  pengawalan  dan pengamanan daerah  yang meliputi pendampingan dan pendapat hukum, perencanaan  dan pemanfaatan pembangunan, engawasan serta evaluasi pembangunan sebagai upaya preventif atau pencegahan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan dana desa” terang  Herkulanus Roni
desa tidak lagi dianggap sebgai obyek pembangunan, melainkan ditempatkan sebgai subyek dan ujung tombak pembangunan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, desa diberikan kewenangan untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintah, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyrakat, hak asal usul, adat istiadat, dan nilai sosial budaya masyarakat desa” tegas  Herkulanus Roni.
“selain itu , kewenangan yang diberikan Pemerintah ini disertai juga dengan anggaran yang besar, baik yang bersumber dari APBN maupun APBD, besarnya anggaran desa tersebut, jika tidak dikelola secara baik, tidak mengedepankan prinsip transparan, akuntabel, efektif dan efesien, bisa berimplikasi hukum pada masa mendatang” tambah Herkulanus Roni.
“dengan pertemuan ini kami mengaharapkan  dapat menjadi tempat untuk bertanya , berkonsultasi, ataupun pendampingan, karena pada pertemuan ini kita menghadirkan  nara sumber  berkopeten, dalam melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa  yaitu   Kepala  Kejaksaan Negeri Sintang, Kapolres Sintang, Inspekturat Kabupaten Sintang, dan Kepala Dinas Pemeberdayaan Masyarakat  dan Pemerintahan Desa” tambah Herkulanus Roni.
Pelaksana Tugas Kabag Hukum dan Hak Asasi Manusia Setda Kabupaten Sintang Hengky Ariyanto selaku Ketua Panitia Sosialisasi  Peraturan Perundang-Undanagan Pengawasan Terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan Desa   mengatakan  kegiatan yang dilaksanakan ini diikuti  oleh seluruh OPD, Camat Se Kabupaten sintang, Lurah dan Kepala Desa Se kabupaten Sintang, Ketua BPD Se Kabupaten Sintang, dengan juml;ah seluruhnya sekitar delapan ratus orang peserta.
Pada kegiatan tersebut juga  dilaksanakan penyerahan  Piala Bergilir dan Piala Tetap Pemenang Lomba  Kadarkum Tingkat Propinsi Kalimantan Barat dari Kelompok Kadarkum Kabupaten Sintang Siswa-Siswi SMA Negeri 1 Sintang , kepada Bupati Sintang. Dan Kelompok  Kadarkum ini  akan mewakili Propinsi Kaliamntan Barat  Pada Lomba Kadarkum Tingkat Nasional pada Tahun 2020 mendatang

 Ribuan Pasukan Merah Melakukan Aksi Damai Pembelaan Terhadap Peladang Di Sintang

Ribuan Pasukan Merah Melakukan Aksi Damai Pembelaan Terhadap Peladang Di Sintang


Ribuan Pasukan Merah Melakukan Aksi Damai Pembelaan Terhadap Peladang Di Sintang

Organisasi Tariu Borneo Bangkule Rajang (Pasukan Merah) mengadakan aksi damai pembelaan terhadap peladang yang ditahan.

Pasukan merah hadir dari berbagai kabupaten di kalimantan barat untuk memperjuangkan nasib petani. Yakni Kabupaten Sintang, Melawi, sekadau, Sanggau, landak dan lainnya. Maka jumlah  pasukan merah yang  hadir ribuan orang.

Tariu Borneo Bangkule Rajang (Pasukan Merah) merupakan organisasi pemersatu orang dayak. Organisasi ini digunakan untuk mempertahankan Adat, Tradisi, Budaya, serta kearifan lokal orang dayak yang identik dengan berladang untuk menyambung kehidupan.

Kegiatan orasi dilaksanakan di depan gedung Kejaksaan Negri Sintang. Tidak hanya pasukan merah saja namun di ikuti juga oleh mahasiswa, peladang, DAD, dan yang lainnya kamis, (21/11/19).



Yakobus Kumis  Wakil Ketua DAD Nasional mengatakan bahwa kita semua hadir disini untuk  mengangkat harkat, martabat para peladang. Kita menginginkan kebebasan untuk para peladang yang ditahan.

"Kami bersama bersatu disini untuk menuntut keadilan. Saudara kami pasukan merah yang datang disini pada hari ini belum seberapa. Sudah terdata semua anggota pasukan merah sebanyak 22.000 orang", kata Yakobus Kumis.

Lanjutnya, kami hadir disini dengan kesadaran hati nurani kami sendiri. Kami tidak dibayar, ini juga tidak ada sangkut pautnya dengan politik. Kami murni memperjuangkan para peladang. Kami hadir disini  disentuh oleh roh - roh leluhur nenek moyang kami. Kami bisa hidup sampai hari ini karna moyang, kakek, nenek kami adalah peladang. Sudah ribuan tahun nenek moyang kami berladang. Berladang adalah siklus kehidupan orang dayak karna adalah bagian dari adat istiadat.

Apabila orangtua kami ditahan habislah kehidupan orang dayak. Berladang adalah mini marketnya orang dayak karna disana tidak hanya menanam padi tetapi juga sayur mayur, jagung, serai, kunyit dan banyak lagi lainnya.

"Kami minta keadilan agar  orangtua kami dibebaskan. Jika mereka tidak dibebaskan maka masyarakat dayak seluruh borneo akan serentak turun untuk membela", tegasnya.

"Kami hidup ditanah kami sendiri jangan jadikan kami seperti tamu. Dayak siap mengawal NKRI. Mudah - mudahan ini juga didengar oleh bapak presiden RI", ujarnya.


 "Kegiatan berladang adalah turun temurun masyarakat dayak dari jaman nenek moyang. Ini untuk menyambung hidup. Saya tegaskan peladang itu  bukan penjahat, bukan teroris, bukan koruptor", kata ketua Dewan Adat Dayak (DAD) kabupaten  Sintang Jefray Edward.

Lanjutnya, saya berharap kepada kita semua, agar kita tertib  dalam melaksanakan aksi damai ini. Perjuangan kita ini harus tercapai. Harapan kita pemerintah bukan hanya melakukan tindakan hukum tetapi harus memberikan solusi kita semua para peladang.


"Semoga orasi ini didengarkan para hakim, para jaksa. Kami anak peladang, kamivbukan penjahat dan  bukan anarkis. Kita semua makan nasi, jika kita tidak berladang bagaimana kita mendapatkan nasi yang murni tanpa pengawet, tanpa pewarna", pungkasnya.

Petrus ketua Tariu Borneo Bangkule Rajang (Pasukan Merah) mengatakan bahwa mandau, tangkin, nibung yang kami bawa ini merupakan aksesoris dan bagian dari adat iatiadat kami. Bukan untuk tindakan anarkis. Ini murni aksi damai kita. Karna kita sebagai orang dayak Lahir beradat, nikah beradat, mati pun beradat . Kita disini ber etika ..kita menuntut keadilan terutama untuk para peladangbyang di tahan. Tariuo borneo sudah memberikan surat kepada kapolres untuk mengamankan aksi damai kita.

"Hadirnya Tariu Borneo pasukan merah hari ini bukan untuk meniadakan yang ada, tapi untuk menambah kekuatan yang ada. Hidup para peladang. Kita tidak perlu menurunkan masa terlalu banyak. Ini belum seberap. Tapi kita menginginkan masalah ini harus selesai hari ini.  6 orang peladang harus bebas hari ini juga", kata Petrus.

Lanjutnya, Kita membawa senjata tangkin manfau tombak, ini juga adalah adat. Jangan sampai kita sembarangan menarik mandau. Untuk tangkin, mandau yang tidak memiliki sarung saya minta untuk dililit menggunakan kain merah atau lainnya agar terhindar dari hal - hal yang tidak di inginkan. Kalau kita tidak membela peladang hari ini bearti kita menghianati para leluhur. Sekali lagi saya ingatkan aksi kita pada hari ini adalah aksi damai, tidak boleh anarkis.


"Hukum jangan sampai tumpul ke atas tajam ke bawah. Kita hari membela mereka peladang yang tertindas. Kalau beladang dilarang, tidak ada padi  tidak adak tuak, tidak ada gawai.  Untuk itu kita harus memperjuangkan nasib peladang. Nasib orang dayak, jangan sampai kita menjadi seperti tamu di tanah sendiri. Jaga Adat, budaya, tradisi, bahasa, dan kearifan lokal kita orang dayak. Terutama dalam berladang untuk menyambung kehidupan ini", kata ketua Tariu Borneo Bangkule Rajang Kabupaten Melawi Anton.

Kegiatan aksi damai tidak berlangsung sia - sia, suara dan keinginan masyarakat yang mengikuti aksi damai terkabulkan sehingga 6 orang peladang yang ditahan pun bebas.

Ikadum Mulai Bangun Rumah Singgah, Jarot-Askiman Letakan Batu Pertama Pembangunan

Ikadum Mulai Bangun Rumah Singgah, Jarot-Askiman Letakan Batu Pertama Pembangunan



Bupati Sintang dihadapan jajaran pengurus dan anggota Ikatan Keluarga Dayak Uud Danum (Ikadum) Kabupaten Sintang menjelaskan bahwa kelurahan  Akcaya ini sudah menjadi rumah besar seluruh masyarakat Kabupaten Sintang. Wilayah ini juga wilayah konservasi dan kawasan wisata. Ada danau Balek Angin dan sekolah orang hutan. Alokasi pembangunan yang diarahkan ke wilayah kelurahan Akcaya ini. Kita bersyukur, perlahan-lahan pembangunan  dimulai dari pinggiran. Kita akan bekerjasama dengan TNI membangun jalan sampai ke Desa Kepala Jungai Kecamatan Ambalau. Kita ingin pembangunan infrastruktur di Serawai Ambalau bisa terus dilakukan” terang Bupati Sintang
“rumah singgah ini akan diberikan nama khusus sesuai kearifan local Dayak Uud Danum. Saya senang pembangunan rumah singah ini bisa dimulai. Saya minta pembangunan fondasi harus segera dimulai. Sehingga tahun depan bisa dilanjutkan  pembangunan sampai selesai. Saya juga minta partisipasi para pengusaha  dan investor yang ada di Serawai Ambalau bisa ikut membantu pembangunan rumah singgah ini. Atau donatur lainnya dari para tokoh yang peduli dengan rumah singgah ini. Saya juga berharap 2021 bangunan ini bisa selesai. Anggota DPRD asal Serawai Ambalau juga bisa urunan membantu” terang Bupati Sintang.
“saya juga mau mengingatkan bahwa Ikadum merupakan ikatan keluarga Suku Dayak. Maka kami minta bentuknya sesuai tradisi Dayak. Sepakati bentuknya sejak awal sepeti bentuknya berupa rumah betang. Kawasan Akcaya ini sangat strategis. Kita juga sedang membangun lapangan sepakbola di kelurahan  Akcaya ini. Jadi setelah Stadion Baning, kita akan punya lapangan  sepak bola kedua yakni lapangan sepakbola Akcaya” terang Bupati Sintang.
“saya juga akan komunikasikan dengan Wakil Menteri Lingkungan Hidup yang juga putra alsi Suku Dayak Uud Danum, untuk segera menerbitkan sertifikat 10.000 hektar kawasan hutan adat di daerah Nokan Kayan” tambah Bupati Sintang.

Sementara Wakil Bupati Sintang Drs Askiman MM saat melihat lokasi rumah singgah juga mengharapkan  agar pembangunan rumah singgah ini tetap memperhatikan bentuk rumah tradisonal Dayak yakni betang. "Inikan baru bangun pondasi saja. Maka kedepannya desain rumah singgah bias disesuaikan dalam bentuk rumah betang. Supaya ada ciri khas Dayak nya” terang Wakil Bupati Sintang.
FX Murnianto Ketua Panitia Pembangunan  Rumah Singgah Serawai Ambalau menyampaikan usulan pembangunan rumah singgah ini sejak 2017 lalu dengan proposal ke Bagian Kesra dan Bupati Sintang. “kita terus berkomunikasi dengan bapak Bupati Sintang dan pada anggaran perubahan 2019 ini akhirnya anggaran untuk pembangunan fondasi rumah singgah bias dianggarkan. Letaknya rumah singgah juga sangat strategis yakni dekat rumah betang Tampun Juah. Kami juga ingin rumah singgah ini nanti bisa menjadi tempat pembinaan dan pengembangan seni untuk generasi muda. Anak-anak Serawai Ambalau punya potensi seni dan budaya yang tinggi” terang FX Murnianto.
Edy Hartono Lurah Akcaya menyampaikan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi dibangunnya rumah singgah yang letaknya bersebelahan dengan kantor lurah Akcaya. “ disini ada tempat wisata danau jemelak dan rumah betang. Dan kehadiran rumah singgah ini kami harapkan juga bias mendukung upaya pelestarian lingkungan dan adat budaya. Serta memberikan dampak positif bagi kelurahan Akcaya” terang Edy Hartono.
“warga di kelurahan  Akcaya sangat plural sekali. Terima kasih sudah diberikan  kepercayaan untuk dijadikan lokasi rumah singgah ini di kelurahan Akcaya. Jajaran pengurus Ikadum dan pengurus rumah singgah nantinya bisa bekerja sama dengan kami dalam banyak hal seperi dalam pengembangan  kawasan wisata danau jemelak” tambah Edy Hartono.
Ketua Ikadum Andreas Calon menyampaikan sejarah rencana pembangunan  rumah singgah ini yang dimulai sejak 1998 dimana dirinya sudah menjadi ketua Ikadum. “kami memang sudah ada rencana membangun rumah singgah saat itu untuk masyarakat Serawai Ambalau. Awalnya kami ingin membangun asrama pelajar Serawai Ambalau. Dalam perjalanannya, kami melihat rumah singgah lebih penting untuk dimulai pembangunannya. Kami sering mengurus warga Serawai Ambalau yang meninggal di rumah sakit. Dan kesulitan mengurusnya atau membawanya ke kampung. Maka rumah singgah menjadi solusi terbaik” cerita Andreas Calon.
“rumah singgah ini nanti juga akan digunakan untuk lokasi pembinaan kaum muda Serawai Ambalau yang sedang  belajar di Sintang ini. Rumah Singgah ini direncanakan memiliki ruangan yang luas untuk pertemuan dalam jumlah besar. Terima kasih BPKAD dengan urusan hibah tanah dan  Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman  yang sudah mengurus pembangunan fondasinya” terang Andreas Calon.


Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.